Anda mungkin mengenal istilah vegan dan vegetarian untuk orang-orang yang tidak mengonsumsi produk hewani. Anda mungkin mengira bahwa vegan merupakan singkatan dari vegetarian. Sekarang waktunya menjawab pertanyaan tentang vegetarian dan vegan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Anda mungkin mengenal istilah vegan dan vegetarian untuk orang-orang yang tidak mengonsumsi produk hewani. Anda mungkin mengira bahwa vegan merupakan singkatan dari vegetarian. Sekarang waktunya menjawab pertanyaan tentang vegetarian dan vegan.
Ada berbagai pertanyaan dasar yang punya jawaban penting sehingga Anda dapat memahami diet vegan dan vegetarian.
Vegetarian adalah pola makan yang tidak mengonsumsi daging, singkatnya seperti itu.
Ada tiga jenis vegetarian yang umum dijumpai. Berikut jenisnya.
Berdasarkan penjelasan di atas, vegan bukanlah singkatan dari vegetarian. Perbedaan vegan dan vegetarian merupakan pola makan vegetarian yang tidak memakai dan mengonsumsi sumber hewani.
Memangkas asupan hewani mungkin membuat Anda melontarkan pertanyaan tentang vegetarian berikut.
Tentu saja ada berbagai manfaat vegan atau pun vegetarian.
Berbagai studi menemukan pola makan vegan membantu menurunkan berat badan berlebih. Pasalnya, cara diet sehat ini meningkatkan asupan serat.
Jadi, Anda kenyang lebih lama dan mengurangi nafsu makan berlebih. Selain itu, asupan serat biasanya relatif rendah kalori.
Selain itu, pola makan vegan kaya akan serat yang bisa membuang kolesterol melalui feses. Beberapa daging mengandung asam lemak jenuh yang tinggi.
Kolesterol dan lemak jenuh diketahui bisa menumpuk dan menyumbat di pembuluh darah sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung.
Jawaban atas pertanyaan tentang vegetarian ini menggambarkan motivasi utama yang perlu dimulai.
Beberapa orang beralih ke pola makan vegetarian untuk menurunkan berat badan dan menjaga kesehatan tubuh.
Ada pula yang mengkhawatirkan keamanan daging karena adanya bakteri Salmonella dan E. Coli. Ada pula orang yang menjadi vegetarian karena tidak mampu membeli daging dan produk hewani lainnya.
Sementara itu, beberapa orang memilih menjadi vegan karena masalah kesehatan, tetapi banyak dari mereka memilih jalan ini karena alasan moral.
Para vegan merasa bahwa hewan hidup di dunia ini bukan untuk dimanfaatkan oleh manusia, apalagi diperjualbelikan.
Selain tidak memakan asupan sumber hewani, vegan juga tidak menggunakan barang-barang dari olahan kulit, bulu, dan cangkang hewan.
Asupan protein banyak ditemukan pada daging. Lantas, apa jawaban dari pertanyaan tentang vegetarian ini?
Banyak makanan pengganti daging yang kaya juga dengan protein, seperti:
Bagi orang yang menjalani diet lacto-ovo-vegetarian, hal ini tidak menjadi masalah karena produk olahan susu dan telur cukup untuk mengisi kebutuhan protein harian.
Untuk para vegan, sebaiknya mengonsumsi 0,45 gram protein nabati per setiap kilogram berat badan.
Jumlah ini lebih banyak daripada asupan protein hewani. Pasalnya, protein nabati lebih sulit diserap dan mengandung asam amino yang lebih sedikit. Asam amino diperlukan untuk menyusun protein di dalam tubuh.
Pertanyaan tentang vegetarian ini perlu diketahui agar mencegah kekurangan gizi yang bisa membahayakan tulang.
Orang yang menjalani diet lacto-vegetarian atau lacto-ovo-vegetarian bisa mendapatkan asupan kalsium dari susu.
Bila Anda memilih vegan, Anda bisa mengonsumsi sumber kalsium nabati dari:
Memang, studi terbitan Nutrients (2021) menyatakan bahwa para vegan cenderung mengalami patah tulang dan kurang mengonsumsi kalsium perharinya.
Namun, mengonsumsi 525 mg kalsium per hari bisa menurunkan risiko cedera tulang.
Untuk menjawab pertanyaan tentang vegetarian ini, Anda perlu mengingat motivasi awal Anda.
Jika karena percaya bahwa hewan merupakan makhluk yang bebas, Anda sebaiknya juga melakukan hal berikut.
Bila memilih menjadi vegetarian karena melihat pola makan vegetarian menyehatkan, Anda boleh saja hanya mengikuti aturan pola makannya.
Dua alasan ini tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk, tergantung dengan prinsip Anda.
Orang yang memilih menjadi vegetarian belajar dan berupaya peduli terhadap lingkungan.
Berhenti makan daging hewan adalah upaya untuk menghindari eksploitasi hewan sekaligus mengurangi produksi daging dari peternakan.
Peternakan diketahui bisa menghasilkan gas metana dan karbon dioksida dalam jumlah besar. Kedua jenis gas ini membuat bumi menjadi lebih panas sehingga memicu perubahan iklim.
Terlebih, ada beberapa negara membabat habis hutan untuk menanam padang rumput sebagai pakan sapi. Padahal, hutan berperan penting terhadap penyerapan karbon dioksida di udara.
Beberapa ternak dalam skala besar tidak memperhatikan penyaringan feses hewan. Hal ini juga bisa mencemari sungai.
Faktanya, diet vegetarian atau vegan tidak selalu sehat. Tidak mengonsumsi produk hewani tidak serta-merta membuat pola makan menjadi sehat.
Perlu diketahui, ada beberapa asupan gizi yang mungkin tidak didapat bila menjalani diet ini, seperti vitamin B12, vitamin D, salah satu jenis zat besi, dan asam lemak omega-3 DHA.
Ada berbagai pertanyaan tentang vegetarian yang perlu Anda ketahui sebelum memulainya.
Konsultasikan kepada dokter atau ahli gizi untuk mengetahui apakah diet vegetarian cocok untuk kondisi kesehatan dan gaya hidup Anda.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar