3. Mengobati ruam popok

Penelitian yang diterbitkan di Indian Journal of Medical Research menemukan manfaat bentonite clay untuk mengobati ruam popok.
Sekitar 93 persen bayi yang mengalami ruam popok menampakkan kulit yang lebih baik setelah dioles bentonite clay. Dalam waktu 6 jam, bentonite clay mampu mengurangi ruam dan 90 persennya sembuh total dalam 3 hari.
Sama seperti penggunaannya untuk wajah, bahan ini biasanya dicampurkan terlebih dahulu dengan air hingga berbentuk pasta. Kemudian, barulah campuran ini dioleskan ke area yang terkena ruam.
Selain dengan air, Anda juga bisa mencampurkan tanah liat dengan shea butter, minyak kelapa, atau krim seng oksida. Namun tetap penting untuk konsultasi ke dokter dulu sebelum menggunakan produk apa pun pada bayi.
Pasalnya kulit bayi masih sangat sensitif sehingga rentan iritasi termasuk terhadap bahan yang memiliki manfaat.
4. Mengatasi diare

Bentonite clay termasuk bahan alami yang bisa meringankan masalah pencernaan akibat virus seperti diare. Rotavirus menjadi salah satu mikroorganisme yang bisa menyebabkan diare parah.
Sebuah penelitian dalam Gut Pathogens menemukan bahwa tanah liat adsorben dalam hal ini bentonite clay bisa membantu menghentikan replikasi rotavirus.
Untuk diare yang ringan akibat virus, Anda bisa membuat campuran 1 sdt tanah liat dengan air. Minumlah sebanyak 2 kali sehari untuk mendapatkan manfaat dari bentonite clay.
Namun, bentonite clay tidak bisa menggantikan perawatan yang seharusnya Anda dapatkan dari dokter. Pasalnya, tubuh tiap orang berbeda-beda sehingga reaksi yang timbul pada tiap orang pun akan berbeda pula.
Konsultasikan ke dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan bahan yang satu ini.
5. Menurunkan berat badan

Suplemen yang mengandung bentonite clay diduga memiliki manfaat untuk menurunkan berat badan. Dugaan ini berdasar pada penelitian yang diterbitkan dalam Scientific Reports yang dilakukan pada tikus.
Penelitian membuktikan bahwa menelan produk tanah liat montmorillonite membantu mengurangi kenaikan berat badan di antara tikus yang makan makanan tinggi lemak.
Namun, memang kemampuhannya untuk manusia belum teruji ilmiah. Oleh karena itu, Anda bisa mencari cara lain yang lebih efektif untuk menurunkan berat badan. Misalnya saja dengan berolahraga teratur dan menjaga pola makan.