Jangan lupa untuk mengingat-ingat faktor lingkungan yang dapat memicu gejala yang dialami.
Apakah Anda baru-baru ini terpapar sinar matahari terlalu lama atau berenang di kolam yang mengandung klorin?
Setelah itu, buat catatan harian terkait gejala yang dimiliki dan produk, atau kondisi yang mungkin menjadi faktor pemicunya.
Bila sudah terlihat polanya, hentikan penggunaan produk atau hindari aktivitas yang menyebabkan iritasi kulit semakin parah.
2. Mengganti produk penyebab iritasi
Jika sudah mengetahui apa produk yang menyebabkan kulit telinga kering dan mengelupas, segera ganti produk tersebut.
Hal ini juga berlaku ketika Anda merasa produk yang dipakai tidak menimbulkan gejala apa pun.
Bila memungkinkan, ganti ke produk perawatan yang lebih lembut hingga kulit di sekitar telinga membaik.
Cobalah memilih sabun dan sampo yang melembapkan dengan kandungan yang ringan
Perlu diingat bahwa selalu memeriksa label kemasan setiap membeli sabun atau sampo. Hindari produk dengan kandungan alkohol dan parfum.
3. Melembapkan kulit
Perawatan kulit telinga yang kering dan bersisik biasanya melibatkan salep, krim, atau losion untuk melembapkan kulit.
Ketiga jenis produk ini biasanya mengandung bahan yang dapat mengembalikan kelembapan kulit.
Sebagai contoh, salep mengandung campuran air dan minyak, seperti petrolatum, untuk membantu meredakan gejala yang dialami.
Sebagian besar salep maupun losion pelembap dapat digunakan secara rutin selama masih mengalami gejala. Ada baiknya untuk memakai pelembap segera setelah mandi.
Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter kulit atau ahli dermatologi.
Pasalnya, beberapa penyebab kulit kering di telinga, seperti eksim, dapat memengaruhi indera pendengaran bila tidak segera ditangani ahli medis.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar