Salah satu masalah kuku yang mungkin sering dialami adalah kuku lepas atau patah. Bila tidak ditangani tentu dapat menimbulkan masalah baru. Lantas, apakah kuku yang terlepas bisa tumbuh kembali dan bagaimana cara mengatasinya?
Penyebab kuku lepas
Kuku copot merupakan kondisi umum yang banyak dialami orang.
Kondisi ini juga biasanya menunjukkan gejala berupa perubahan warna pada kuku dan bantalan kuku, terdapat cekungan pada kuku, kuku hancur, hingga perdarahan di bawah kuku.
Yuk, kenali apa saja penyebab dari kerusakan kuku yang sering dialami wanita ini.
1. Cedera atau trauma fisik
Salah satu penyebab kuku lepas adalah cedera atau trauma fisik, seperti kuku terbentur meja atau terjepit pintu.
Bahkan, beberapa aktivitas lain dapat memicu lepasnya kuku, meliputi:
- mengikir kuku yang dapat melonggarkan kuku dan memisahkannya dari bantalan,
- kuku terbentuk sehingga menimbulkan kuku menghitam, serta
- memakai pengering rambut untuk mengeringkan cat kuku.
Selain itu, jari kaki yang tersangkut berulang kali dapat menyebabkan kuku patah. Hal ini mungkin lebih sering terjadi ketika Anda menggunakan sepatu yang terlalu sempit.
2. Infeksi jamur kuku
Selain cedera, kuku yang lepas ternyata bisa menjadi pertanda infeksi jamur yang menyerang kuku.
Penyakit kuku yang satu ini kerap terjadi pada orang yang bekerja dekat dengan air atau sering terpapar bahan kimia, seperti pembersih.
Akibatnya, jamur atau bakteri pun masuk ke dalam kuku dan jaringan sekitarnya dan menyebabkan kuku patah dan lepas.
Bila kuku tampak kuning, pecah-pecah, dan menebal, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan.
3. Kurang asupan vitamin dan mineral
Kuku yang tipis dan lunak hingga mudah lepas atau patah sering dikaitkan dengan kadar zink dan zat besi yang rendah dalam tubuh (anemia).
Mineral ini memiliki peran penting dalam pembentukan hemoglobin, protein yang terkandung dalam sel merah yang mengangkut oksigen ke matriks kuku.
Tanpa asupan mineral yang cukup, pertumbuhan kuku yang sehat pun ikut terganggu.
Selain itu, kurangnya asupan vitamin C, vitamin B kompleks, dan kalsium menjadi penyebab umum dari kuku kusam dan mudah patah.
4. Penggunaan obat tertentu
Dikutip dari Cleveland Clinic, penggunaan obat-obatan seperti tetrasiklin, klorpromazin, dan kontrasepsi oral juga bisa menyebabkan kuku lepas.
Bahkan, kondisi ini juga lebih berisiko terjadi pada pasien yang menjalani kemoterapi atau menggunakan obat-obatan antimalaria.
Jika Anda mengalami hal ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengurangi efek samping ini.
Dokter dapat mengevaluasi kondisi Anda atau memberikan perawatan yang tepat untuk mengurangi efek samping yang Anda alami.
5. Masalah kesehatan tertentu
Jika Anda mengalami penyakit, seperti psoriasis kuku dan dermatitis, kuku yang lepas mungkin merupakan pertanda dari kondisi kesehatan tersebut.
Penyakit lain yang berkaitan dengan kuku patah dan terlepas dari alasnya meliputi:
- anemia,
- diabetes,
- skleroderma,
- sindrom kuku kuning, dan
- penyakit bawaan tertentu lainnya.
Cara mengobati kuku lepas
Perawatan kerusakan kuku yang satu ini biasanya dapat dilakukan di rumah untuk membantu meredakan nyeri dan mencegah infeksi.
Berikut berbagai cara merawat kuku yang lepas untuk mempercepat penyembuhan.
1. Menjaga area kuku tetap kering
Semakin cepat Anda menyadari bahwa kuku sudah terlepas dari bantalannya, semakin kecil risiko kuku terkena infeksi.
Pada saat hal tersebut terjadi, sebaiknya angkat jari yang mengalami cedera untuk mengurangi nyeri dan bengkak.
Bila memungkinkan, balut jari yang mengalami masalah dengan perban.
Pasalnya, bantalan kuku sangat lembap dan sensitif, sehingga perlu dilindungi selama 7 – 10 hari pertama agar tidak terinfeksi.