Rasa gatal tentu sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Jika muncul di malam hari, hal ini bisa mengganggu kualitas tidur. Lantas, apa penyebab dan bagaimana cara menghilangkan gatal malam hari ini?
Penyebab gatal di malam hari
Kulit gatal di malam hari disebut juga dengan nocturnal pruritus (NP). Berikut penyebab dan cara mengatasinya.
1. Kulit kering
Kulit biasanya akan kehilangan lebih banyak air di malam hari sehingga menjadi cenderung lebih kering. Ini membuat kulit jadi mudah gatal.
Selain itu, suhu tubuh Anda dan aliran darah di kulit meningkat pada malam hari, sehingga menghangatkan kulit. Kenaikan suhu pada kulit ini bisa membuat Anda merasa gatal.
Hal ini dipaparkan dalam tinjauan terbitan International Journal of Women’s Dermatology (2021).
2. Perubahan hormon
Saat malam hari, produksi hormon kortikosteroid akan berkurang dan sitokin meningkat.
Sitokin merupakan senyawa pemicu peradangan dan bisa menimbulkan gatal, sedangkan kortikosteroid adalah hormon yang mencegah peradangan.
Perubahan hormon ini bisa menjadi penyebab timbulnya gatal di malam hari.
3. Reaksi alergi
Tanpa disadari, Anda bisa mengalami reaksi alergi saat tidur. Gatal yang Anda rasakan mungkin merupakan reaksi alergi yang tertunda.
Reaksi alergi bisa muncul sejak 12 – 72 jam setelah paparan zat pemicu alergi dan mungkin saat Anda tidur. Kondisi ini bisa menyebabkan biduran yang ditandai dengan kulit kering, merah, gatal, dan berbentol.
Reaksi alergi bisa dipicu oleh mengonsumsi makanan atau memakai produk perawatan kulit yang baru pertama kali digunakan.
4. Dermatitis kontak
Kulit gatal hanya malam hari bisa dipicu oleh dermatitis kontak yang menimbulkan ruam dan gatal.
Ruam dan gatal muncul akibat bersentuhan langsung dengan pemicu iritasi alias iritan, seperti kosmetik, parfum, perhiasan, dan deterjen.
Beberapa iritan ini akan merusak sawar kulit (skin barrier) Anda, lalu timbul peradangan yang ditandai dengan gatal dan ruam. Keluhan ini akan muncul selama beberapa hari setelah terkena paparan.
5. Eksim
Eksim atau dermatitis atopik adalah peradangan kulit yang menyebabkan kulit kering, gatal, dan kemerahan.
Kondisi ini disebabkan lemahnya sawar kulit sehingga rentan iritasi.
Para ahli menduga bahwa beberapa orang memiliki gen tertentu sehingga memiliki sawar kulit bawaan yang sudah lemah.
Ada dugaan lain bahwa eksim dipicu oleh terlalu banyaknya bakteri Staphylococcus aureus di kulit sehingga melemahkan sawar kulit.
6. Gigitan atau sengatan serangga
Serangga yang kerap muncul di malam hari adalah nyamuk. Serangga ini lebih aktif menggigit Anda di malam hari karena sinar ultraviolet pada siang hari bisa membuat mereka dehidrasi.
Serangga lain yang bisa membuat Anda gatal di malam hari, yaitu sengatan tomcat. Hewan ini mengeluarkan racun bernama paederin yang menyebabkan dermatitis kontak dengan bentolan bernanah.
7. Kudis
Kudis atau scabies adalah gatal akibat gigitan kutu Sarcoptes scabiei. Penyakit kulit ini bisa menular ke orang lain dengan cepat, terutama bila tinggal seatap.
Gejala utama kudis yang paling mudah disadari adalah kulit gatal yang memburuk dan intens hanya di malam hari. Selain itu, kulit menjadi bergelombang dan disertai lepuhan atau benjolan di kulit.
Kudis biasanya muncul di sela-sela jari, ketiak, pinggang, pergelangan tangan, dan siku dalam.
8. Infeksi jamur
Ada berbagai infeksi jamur yang bisa menyebabkan gatal di malam hari, di antaranya kurap, kutu air, dan panu.
Selain gatal, gejala infeksi jamur di kulit ditandai dengan lingkaran merah atau putih, bentol kemerahan, dan bersisik.
Kondisi ini umumnya muncul bila Anda mudah berkeringat, berbagi barang pribadi dengan orang yang terinfeksi, mengenakan pakaian atau sepatu yang tidak menyerap keringat, dan beraktivitas di tempat lembap.