Food and Drug Administration, yaitu lembaga pengawas obat dan makanan di Amerika Serikat, juga menyebut bahwa pigmen atau cat yang dipakai dalam tinta tato merupakan bahan yang dipakai dalam industri, seperti tinta printer atau cat mobil.
Tinta tato juga mungkin saja menimbulkan reaksi alergi setelah tato dibuat atau bahkan bertahun-tahun kemudian. Saat ini juga sedang diteliti apakah pigmen dan zat-zat itu bisa dipecah oleh tubuh dan dampaknya dalam jangka panjang.
Granuloma
Granuloma merupakan benjolan kulit yang muncul di sekitar tato. Benjolan ini bisa menjadi tahi lalat dan bisa menimbulkan masalah selama bertahun-tahun. Hal ini terjadi karena tubuh bereaksi terhadap suatu benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Tinta dari tato ini bisa dikatakan benda asing yang akan membuat kulit Anda seperti melepuh.
Keloid
Kulit yang sudah di tato mungkin menimbulkan bekas luka yang melampaui batas normal. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan yang berlebihan pada jaringan parut saat kulit Anda ditato. Keloid lebih banyak menimbulkan masalah penampilan dibanding kesehatan. Anda mungkin akan merasa terganggu dengan keloid yang besar dan berada pada tempat yang mudah terlihat orang.
Penyakit menular
Tato seharusnya dibuat menggunakan jarum yang steril dan sekali pakai. Jika jarum untuk tato tidak steril dan sudah pernah dipakai sebelumnya, maka akan meningkatkan risiko penularan beberapa jenis penyakit berbahaya.
Jarum yang tidak steril akan memungkinkan Anda terkontaminasi dengan darah seseorang yang mengalami penyakit menular. Penyakit yang dapat ditularkan melalui aliran darah di antaranya adalah HIV/AIDS, tetanus, hepatitis B, dan hepatitis C. Jadi, pastikan Anda bikin tato di studio yang terpercaya, bereputasi baik, dan selalu menggunakan jarum suntik baru yang masih disegel dalam bungkusnya.