backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Cangkok Kulit, Transplantasi Kulit untuk Menutupi Luka Terbuka

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 29/11/2023

Cangkok Kulit, Transplantasi Kulit untuk Menutupi Luka Terbuka

Cangkok kulit merupakan salah satu cara untuk mengatasi kerusakan pada kulit yang serius, seperti luka bakar yang dalam. Prosedur ini bisa dilakukan dengan teknik yang berbeda, tergantung kondisi luka di kulit. Berikut ini penjelasan lebih lengkapnya mengenai prosedur ini. 

Apa itu cangkok kulit? 

Cangkok kulit (skin graft) adalah prosedur bedah dengan mengangkat kulit dari satu area tubuh dan memindahkannya ke area tubuh lainnya. 

Skin graft biasanya digunakan untuk menutup luka akibat pengobatan kanker kulit. Namun, banyak juga yang menjalani cangkok kulit sebagai prosedur kosmetik untuk menutupi kulit yang rusak. 

Umumnya, Anda akan menjalani transplantasi kulit ini di rumah sakit dengan anestesi umum. Artinya, Anda akan tertidur selama operasi berlangsung dan tidak mengalami rasa sakit. 

Siapa yang membutuhkan cangkok kulit?

Skin graft biasanya diperlukan saat luka di kulit terbuka terlalu besar dan sulit ditutup dengan jahitan biasa.

Prosedur cangkok akan mengambil jaringan kulit sehat dari bagian tubuh lain atau dari orang lain (donor kulit) untuk menutup bagian kulit yang terluka atau rusak.

Jaringan kulit pengganti akan ditempelkan di bawah jaringan kulit yang terluka. Dengan begitu, sel-sel kulit baru bisa tumbuh lebih cepat menggantikan bagian kulit yang rusak.

Bila skin graft tidak dilakukan, luka pada kulit akan memerlukan waktu yang lebih lama untuk sembuh.

Beberapa gangguan pada kulit yang memerlukan skin graft antara lain:

Jenis cangkok kulit

Teknik cangkok kulit dibagi menjadi dua macam, berikut penjelasannya.

1. Split skin graft 

Split skin graft merupakan jenis cangkok kulit yang diawali dengan mengangkat lapisan tipis permukaan kulit (epidermis). Prosedur ini dilakukan dengan pisau besar (dermatom). 

Setelah itu, potongan kulit diangkat dan ditempelkan pada luka yang terbuka.

Pada skin graft, jaringan kulit sehat biasanya diambil dari kaki, terutama kaki bagian bawah, untuk menutupi bagian kulit kaki yang rusak atau terluka. 

2. Full thickness

Dibandingkan split skin graft, prosedur full thickness cenderung memanfaatkan lapisan kulit yang lebih tebal untuk menutupi luka.

Dokter biasanya menghilangkan semua lapisan kulit yang rusak dengan pisau bedah. Jaringan kulit pengganti lalu dipotong sesuai dengan bentuk bagian kulit yang rusak.

Jaringan kulit pengganti dalam teknik full thickness sering diambil dari bagian lengan, leher, atau di belakang telinga untuk di tangan atau kulit wajah

Proses cangkok kulit

Sama seperti prosedur bedah lainnya, ada berbagai hal yang perlu diperhatikan, baik sebelum maupun ketika cangkok kulit dilakukan. Berikut penjelasannya. 

Persiapan operasi

Sebelum cangkok kulit dimulai, dokter akan menjadwalkan operasi beberapa minggu sebelumnya sehingga Anda bisa mempersiapkan diri.

Berikut ini sejumlah hal yang perlu diperhatikan dalam persiapan operasi cangkok kulit.  

  • Beri tahu dokter tentang resep atau obat yang dikonsumsi. 
  • Berhenti merokok untuk mempercepat proses penyembuhan operasi. 
  • Tidak makan atau minum apa pun setelah tengah malam pada hari operasi. 
  • Membawa anggota keluarga atau teman yang bisa mengantar pulang setelah operasi. 
  • Meminta seseorang tinggal bersama selama beberapa hari setelah operasi bila memungkinkan. 

Prosedur operasi

Bila persiapan sudah dilakukan, dokter bedah akan mengawali operasi dengan mengangkat jaringan kulit sehat yang digunakan sebagai kulit pengganti. 

Bila Anda menjalani cangkok split-thickness, kulit pengganti yang dipakai berasal dari bagian tubuh yang biasanya tertutupi pakaian, seperti pinggul atau luar paha.

Sementara itu, teknik full-thickness menggunakan kulit pengganti dari bagian perut, selangkangan, atau tulang selangka. 

Setelah kulit pengganti berhasil diangkat, dokter akan menempatkan kulit di atas area kulit yang rusak dan ‘menempelkannya’ dengan jahitan atau staples.

Dokter lalu membuat beberapa lubang di sekitar area cangkok agar potongan kulit pengganti tidak menempel terlalu lekat.

Cara tersebut memungkinkan cairan di jaringan bawah area pencangkokan mengalir dengan lancar. Pasalnya, penumpukan cairan di bawah area cangkok bisa menggagalkan prosedur. 

Mengapa cangkok kulit harus berasal dari orang yang sama?

  • Cangkok kulit harus dilakukan berasal dari tubuh orang yang sama. Hal ini untuk meningkatkan keberhasilan prosedur dan mengurangi risiko penolakan oleh sistem kekebalan tubuh.
  • Jika kulit yang digunakan berasal dari donor yang genetiknya berbeda, penerima cangkok memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penolakan cangkok.

Perawatan setelah skin graft

Setelah prosedur skin graft selesai, petugas kesehatan akan mengawasi Anda untuk memantau kondisi terkini. Anda akan diberikan obat-obatan pereda rasa sakit

Bila Anda menjalani cangkok split-thickness, durasi rawat inap biasanya berlangsung selama beberapa hari sampai daerah yang dicangkok sembuh.

Sementara itu, full-thickness skin graft memerlukan waktu setidaknya 1 – 2 minggu di rumah sakit. 

Tips merawat bekas luka operasi

Bila Anda sudah keluar dari rumah sakit, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mempercepat proses pemulihan operasi.

Berikut beberapa tips merawat bekas luka prosedur skin graft

  • Pakai perban pada area yang dicangkok selama satu hingga dua minggu. 
  • Lindungi area skin graft dari cedera atau benturan setidaknya selama 3 – 4 minggu. 
  • Hindari berolahraga yang dapat menimbulkan cedera pada kulit yang dicangkok. 
  • Jalani fisioterapi sesuai dengan instruksi dokter bedah. 

Komplikasi cangkok kulit

beda eksim dan infeksi jamur

Skin graft merupakan salah satu jenis operasi kulit yang cenderung aman.

Namun, ada sederet komplikasi yang mungkin muncul akibat dari prosedur ini, antara lain: 

  • masalah pernapasan, 
  • infeksi di lokasi skin graft
  • proses pemulihan kulit usai prosedur berlangsung lama, 
  • perdarahan, 
  • gangguan pembekuan darah, 
  • alergi obat bius, 
  • sensitivitas kulit meningkat, 
  • sensasi peraba kulit menurun, 
  • jaringan parut
  • permukaan kulit tidak rata, dan 
  • perubahan warna kulit

Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter guna memahami solusi yang tepat untuk Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 29/11/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan