Prosedur operasi
Bila persiapan sudah dilakukan, dokter bedah akan mengawali operasi dengan mengangkat jaringan kulit sehat yang digunakan sebagai kulit pengganti.
Bila Anda menjalani cangkok split-thickness, kulit pengganti yang dipakai berasal dari bagian tubuh yang biasanya tetutupi pakaian, seperti pinggul atau luar paha.
Sementara itu, teknik full-thickness menggunakan kulit pengganti dari bagian perut, selangkangan, atau tulang selangka.
Setelah kulit pengganti berhasil diangkat, dokter akan menempatkan kulit di atas area kulit yang rusak dan ‘menempelkannya’ dengan jahitan atau staples.
Dokter lalu membuat beberapa lubang di sekitar area cangkok agar potongan kulit pengganti tidak menempel terlalu lekat.
Cara tersebut memungkinkan cairan di jaringan bawah area pencangkokan mengalir dengan lancar. Pasalnya, penumpukan cairan di bawah area cangkok bisa menggagalkan prosedur.
Perawatan setelah skin graft
Setelah prosedur cangkok kulit selesai, petugas kesehatan akan mengawasi Anda untuk memantau kondisi terkini.
Anda akan diberikan obat-obatan pereda rasa sakit.
Bila Anda menjalani cangkok split-thickness, durasi rawat inap biasanya berlangsung selama beberapa hari sampai daerah yang dicangkok sembuh.
Sementara itu, full-thickness skin graft memerlukan waktu setidaknya 1-2 minggu di rumah sakit.
Tips merawat bekas luka operasi
Bila Anda sudah keluar dari rumah sakit, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mempercepat proses pemulihan operasi.
Berikut beberapa tips merawat bekas luka prosedur skin graft.
- Pakai perban pada area yang dicangkok selama satu hingga dua minggu.
- Lindungi area skin graft dari cedera atau benturan setidaknya selama 3-4 minggu.
- Hindari berolahraga yang dapat menimbulkan cedera pada kulit yang dicangkok.
- Jalani fisioterapi sesuai dengan instruksi dokter bedah.
Komplikasi cangkok kulit

Cangkok kulit merupakan salah satu jenis operasi kulit yang cenderung aman.
Namun, ada sederet komplikasi yang mungkin muncul akibat dari prosedur ini, antara lain:
- masalah pernapasan,
- infeksi di lokasi skin graft,
- proses pemulihan kulit usai prosedur berlangsung lama,
- perdarahan,
- gangguan pembekuan darah,
- alergi obat bius,
- sensitivitas kulit meningkat,
- sensasi peraba kulit menurun,
- jaringan parut,
- permukaan kulit tidak rata, dan
- perubahan warna kulit.
Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter guna memahami solusi yang tepat untuk Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar