Vitiligo merupakan penyakit kulit yang ditandai dengan memudarnya warna kulit asli sehingga yang terlihat adalah kulit berwarna putih. Untuk mengetahui gejala, penyebab, dan cara mengatasinya, jangan lewatkan penjelasan berikut ini.
Apa itu vitiligo?
Vitiligo adalah penyakit yang menyebabkan hilangnya pigmen warna pada kulit. Penyakit ini membuat kulit jadi putih semua karena warna-warna kulit asli akan hilang di area tertentu.
Kondisi ini paling sering terjadi pada punggung tangan, wajah, dan ketiak. Namun penyakit kulit ini juga bisa menyerang rambut dan bagian dalam mulut.
Sejumlah perawatan untuk vitiligo dapat mengembalikan warna pada kulit yang kehilangan pigmen. Meski begitu, perawatan apa pun tidak dapat mencegah hilangnya warna kulit dan kekambuhan.
Seberapa umum penyakit ini?
Vitiligo adalah kondisi langka yang dialami kira-kira 1% dari seluruh penduduk dunia.
Penyakit kulit ini bisa terjadi pada orang dari semua kelompok ras dan etnis. Namun, penyakit ini akan lebih jelas terlihat pada orang berkulit gelap.
Vitiligo juga dapat terjadi pada semua usia. Namun, menurut situs Mayo Clinic, kondisi ini lebih banyak terjadi pada orang dengan usia kurang dari 30 tahun.
Tanda dan gejala vitiligo
Mengutip American Association of Dermatology, vitiligo terbagi menjadi dua jenis, yaitu segmental dan non-segmental. Kedua jenis tersebut sebenarnya memiliki gejala yang berbeda.
Namun apa pun jenisnya, ciri utamanya tetap sama, yaitu muncul bercak-bercak yang berwarna lebih terang dari kulit di sekitarnya akibat kehilangan pigmen.
Berikut gejala sesuai dengan jenis penyakitnya.
1. Vitiligo tipe segmental
Untuk tipe segmental, berikut ciri-cirinya.
- Hanya muncul di 1 bagian tubuh seperti kaki, wajah, atau lengan.
- Mengalami uban dini pada rambut, bulu mata, atau alis.
- Biasanya muncul di usia dini atau sangat muda.
- Sering kali berlangsung selama sekitar satu tahun kemudian berhenti meluas.
2. Vitiligo tipe non-segmental
Tipe non-segmental adalah jenis vitiligo yang paling sering menyerang. Di bawah ini adalah berbagai tanda dan gejala yang biasanya muncul.
- Muncul di kedua sisi tubuh, seperti kedua tangan atau kedua lutut.
- Bercak putih pertama berbentuk simetris.
- Hilangnya warna dimulai dari ujung jari, pergelangan tangan, hingga tangan.
- Muncul pada kulit yang terpapar sinar matahari seperti wajah, leher, dan tangan.
- Warna kulit hilang dengan cepat kemudian berhenti untuk sementara waktu dan bisa mulai kembali.
- Warna yang hilang cenderung berkembang dan meluas.
Selain gejala-gejala di atas, kehilangan pigmen dapat terjadi pada jaringan yang melapisi selaput lendir, seperti mulut dan hidung yang disertai dengan perubahan warna pada lapisan bola mata atau retina.
Kapan harus periksa ke dokter?
Penyebab vitiligo
Secara garis besar, vitiligo terjadi saat melanosit atau sel penghasil melanin yang menentukan warna rambut tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya.
Belum diketahui secara spesifik bagaimana mekanisme kemunculan penyakit ini. Namun, diduga kuat penyakit ini dipicu oleh masalah autoimun.
Penyakit autoimun berkembang ketika sel-sel pada sistem kekebalan tubuh salah mengira sel-sel sehat sebagai kuman yang berbahaya.
Dalam kasus ini, bisa jadi tubuh keliru mengenali melanosit sebagai zat asing.
Akibatnya, sel T yang berfungsi melawan infeksi malah menyerang dan menghancurkan melanosit hingga tak lagi bisa bekerja sebagaimana mestinya.
Faktor risiko vitiligo
Namun, Anda bisa lebih berisiko jika memiliki kondisi sebagai berikut.
- Anak dengan vitiligo kemungkinan besar diwariskan secara genetik dari orangtuanya.
- Memiliki penyakit autoimun, terutama penyakit Hashimoto (penyakit tiroid) atau alopecia areata yang menyebabkan rambut rontok.
- Terpapar pemicu, seperti sinar matahari, stres, atau paparan bahan kimia industri.
Untuk mengetahui penyebab pasti dan apakah Anda berisiko mengalaminya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.