backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Vitiligo pada Anak

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 09/03/2023

Vitiligo pada Anak

Meski sebagian besar kasus vitiligo muncul di usia dewasa, tapi masalah kulit ini juga bisa hadir sejak masih kanak-kanak, lho. Lantas, di usia berapa biasanya vitiligo pada anak mulai muncul dan adakah cara untuk mengobatinya?

Apa itu vitiligo pada anak?

vitiligo bisa sembuh

Vitiligo adalah perubahan warna kulit di bagian tubuh tertentu yang disebabkan oleh hilangnya pigmen kulit.

Pada kondisi ini, kulit akan terlihat memiliki bercak putih di beberapa bagian tubuh. Namun, bukan hanya kulit, bercak juga bisa timbul pada rambut dan bagian dalam mulut.

Kondisi ini bisa terjadi pada usia berapa saja dan menyerang jenis kulit apa pun. Akan tetapi, bercak mungkin akan lebih mudah terlihat pada warna kulit cokelat atau hitam.

Tidak hanya orang dewasa, anak yang mengalami vitiligo juga akan merasa kurang percaya diri akibat perbedaan warna kulit yang tidak merata.

Namun, Anda tidak perlu khawatir. Vitiligo pada dasarnya bukanlah penyakit menular yang mengancam nyawa.

Perbedaan mendasar antara vitiligo pada anak dan dewasa ada dua poin besar, yaitu sebagai berikut.

  • Vitiligo pada anak lebih banyak menyerang anak perempuan.
  • Jenis vitiligo yang sering dialami anak adalah vitiligo segmental.
  • Jenis-jenis vitiligo pada anak

    Jenis vitiligo terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

    1. Vitiligo segmental

    Vitiligo segmental adalah jenis vitiligo yang jarang terjadi. Meski begitu, melansir dari NHS, kebanyakan anak-anak mengalami vitiligo jenis ini, yaitu sekitar 3 dari 10 anak.

    Kondisi ini ditandai dengan bercak putih yang hanya muncul di satu area tubuh saja (vitiligo lokal).

    2. Vitiligo nonsegmental

    Vitiligo nonsegmental merupakan jenis yang lebih umum. Jenis ini ditandai dengan bercak putih yang menyebar secara simetris atau sama di kedua sisi tubuh, tepatnya pada bagian berikut ini.

    • Punggung tangan.
    • Lengan.
    • Kulit dekat lubang, seperti kelopak mata.
    • Lutut.
    • Sikut.
    • Kaki.

    Tanda dan gejala vitiligo pada anak

    Perubahan warna kulit biasanya mulai muncul sebagai gejala awal di area yang paling sering terkena sinar matahari, seperti wajah, leher, tangan, lutut, dan siku.

    Seiring waktu, bercak putih di kulit dapat menjalar ke bagian tubuh lainnya.

    Usia 4—5 tahun merupakan masa di mana vitiligo pada anak paling sering muncul. Namun terkadang, anak di bawah usia satu tahun pun sudah dapat mengalami kondisi ini.

    Sebagai orangtua, perhatikan bila Anda melihat kemunculan gejala vitiligo di kulit anak.

    • Muncul bercak putih pada kulit.
    • Warna kulit berubah, pada satu atau beberapa area tubuh.
    • Warna rambut, alis, bulu mata, ikut berubah.
    • Perubahan warna pada retina serta lapisan dalam pada mulut dan hidung.

    Apa penyebab vitiligo pada anak?

    Sayangnya, para pakar kesehatan belum bisa menentukan secara pasti apa yang jadi penyebab vitiligo.

    Sejauh ini vitiligo dianggap sebagai penyakit autoimun, yakni adanya gangguan karena sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel-sel sehat dalam tubuh.

    Ini dipicu oleh peran sistem kekebalan tubuh yang justru menghancurkan sel melanosit, yaitu penghasil pigmen melanin dalam kulit.

    Padahal, melanosit bertanggung jawab untuk memberi warna kulit sekaligus melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar matahari. Alhasil, warna asli kulit menghilang dan jadi memudar seputih susu.

    Vitiligo pada anak juga diduga sebagai kondisi kelainan genetik karena ternyata sebagian besar jumlah anak yang mengalami vitiligo memiliki riwayat anggota keluarga yang mengalami vitiligo.

    Pengobatan vitiligo pada anak

    vitiligo anak
    Sumber: Vitiligo Clinic

    Sama seperti vitiligo pada orang dewasa, vitiligo yang dialami anak sulit disembuhkan sepenuhnya.

    Namun, tetap ada beberapa pengobatan yang bisa diberikan guna memperbaiki tampilan warna kulit, seperti berikut ini.

    1. Menggunakan krim kortikosteroid

    Krim kortikosteroid merupakan pengobatan awal yang cukup berhasil untuk vitiligo jenis segmental. Sayangnya, pengobatan ini tidak terlalu ampuh mengatasi warna kulit yang terus berubah.

    Penggunaan krim kortikosteroid memang sebaiknya rutin dilakukan, tapi ada berbagai risiko kesehatan yang mengintai anak bila digunakan untuk jangka panjang.

    2. Calcineurin inhibitors (TCIs)

    Pengobatan ini bekerja dengan menghambat sistem kekebalan tubuh yang membuat perubahan pigmen melanin kulit.

    Calcineurin inhibitors dinilai telah berhasil untuk memperlambat perkembangan vitiligo pada anak dengan efek samping yang jauh lebih ringan daripada pakai krim kortikosteroid.

    3. Fotototerapi (terapi cahaya)

    Pengobatan vitiligo pada anak dengan terapi cahaya memanfaatkan sinar ultraviolet A (UVA) dan B (UVB) guna mengembalikan warna kulit akibat vitiligo.

    Fototerapi pada anak akan sedikit berbeda. Sebab, biasanya dokter akan membatasi dan mengombinasikan terapi ini dengan terapi lain karena dianggap kurang tepat untuk usia anak.

    4. Operasi

    Operasi atau pembedahan bukanlah pilihan pertama yang ditempuh untuk mengobati vitiligo anak. Pilihan ini baru akan diambil jika anak yang mengalami vitiligo segmental tidak mampu diobati dengan cara lain.

    Operasi tidak dianjurkan bagi anak-anak yang masih kecil atau anak dengan bercak vitiligo yang belum terlalu parah.

    Beri pengertian pada anak terkait vitiligo

    Anak dengan vitiligo mungkin akan memiliki masalah kepercayaan diri, minder, bahkan malu karena merasa berbeda dengan teman-teman sebayanya.

    Maka dari itu, selain memberikan perawatan fisik, sebaiknya sertakan juga dengan perawatan psikologis guna membantu menjaga kondisi emosional mereka.

    Anda bisa menemui dokter yang ahli menangani vitiligo anak serta bantu anak menemukan teman seusianya yang juga mengalami hal serupa.

    Usahakan untuk senantiasa mendorong anak melakukan hal-hal positif yang bisa membangkitkan semangatnya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 09/03/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan