backup og meta

Penyakit Jiggers (Tungiasis)

Penyakit Jiggers (Tungiasis)

Kutu tidak hanya menyerang rambut, ada jenis kutu bernama Tunga penetrans yang dapat menginfeksi manusia dan menyebabkan penyakit jiggers. Penderitanya dapat mengalami rasa gatal di kulit yang sangat mengganggu. Telusuri selengkapnya mengenai penyakit jiggers di bawah ini. 

Apa itu penyakit jiggers (tungiasis)?

Penyakit jiggers atau dikenal juga dengan tungiasis adalah penyakit kulit yang terjadi akibat infeksi kutu pasir yang disebut Tunga penetrans

Seperti namanya, kutu pasir ini biasanya hidup di daerah berpasir seperti pantai, tapi mereka juga menyukai daerah tanah yang hangat dan kering. Selain itu, jenis kutu ini dapat menempel di bulu hewan.

Penyakit jigger jarang ditemukan di Indonesia, tetapi lebih banyak ditemukan di negara Afrika, India, Amerika latin, dan Pakistan. 

Penderitanya dapat mengalami lesi atau bintik-bintik putih dengan titik hitam ditengahnya. Lesi ini paling sering menyerang area kaki, tetapi dapat berkembang di bagian tubuh mana saja.

Kasus penyakit ini pertama kali dilaporkan pada tahun 1500-an. Saat itu, awak kapal Christopher Columbus menderita tungiasis setelah karam di pulau Haiti, Karibia. 

Seberapa umum penyakit tungiasis?

Mengutip Cleveland Clinic, lebih dari 20 juta orang di seluruh dunia dapat berisiko terkena penyakit jiggers

Penyakit ini biasanya dialami oleh orang yang sering berjalan tanpa alas kaki dan tinggal di daerah pedesaan yang terpencil atau perkampungan kumuh di kota-kota besar. 

Tanda dan gejala penyakit jiggers

gejala penyakit jiggers

Kutu pasir tidak dapat melompat jauh, sehingga kutu ini biasanya paling sering menyerang area telapak kaki, sela-sela jari kaki, atau tumit. 

Saat terinfeksi oleh kutu ini, Anda mungkin melihat lingkaran putih di kulit seperti cincin dengan titik hitam ditengahnya. Seiring waktu, titik hitam tersebut dapat semakin membesar. 

Selain itu, gejala penyakit jigger yang dapat muncul antara lain:

Kapan harus periksa ke dokter?

Apabila Anda mengalami demam diikuti dengan gejala penyakit jiggers seperti muncul lesi putih di kaki dan ruam kemerahan di kulit, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. 

Penyebab penyakit jiggers

Penyakit jigger disebabkan oleh infeksi kutu pasir, yakni Tunga penetrans. Anda bisa terinfeksi oleh kutu ini saat bersentuhan langsung dengan pasir atau tanah yang telah terinfeksi.

Tunga penetrans dapat menggigit dan mencakar lapisan terluar kulit Anda dan menciptakan lubang.

Dari lubang tersebut, kutu kemudian masuk ke dalam lapisan kulit bagian tengah (dermis) dan memakan pembuluh darah. Kutu kemudian bertelur dan tumbuh besar di kulit selama enam minggu.

Tunga penetrans yang tumbuh di kulit dapat menyebabkan peradangan pada kulit disertai dengan rasa sakit dan gatal yang mengganggu. 

Hal ini menyebabkan penderita tungiasis mengalami gangguan tidur dan konsentrasi. Beberapa orang yang terinfeksi oleh kutu ini juga dapat mengalami kesulitan berjalan. 

Faktor risiko penyakit jiggers

Berikut ini beberapa faktor risiko penyakit jiggers.

  • Lansia dan anak-anak, terutama laki-laki berusia 5 – 14 tahun.
  • Sering berjalan tanpa alas kaki.
  • Tinggal di daerah berpasir seperti pantai.
  • Tinggal di rumah dengan lantai tanah.
  • Jarang menjaga kebersihan kaki.

Pada beberapa kasus, orang yang memiliki peliharaan anjing atau babi juga dapat berisiko terkena tungiasis. Hal ini karena kutu pasir dapat menempel di bulu hewan. 

Komplikasi penyakit jiggers

Penderita penyakit tungiasis dapat mengalami gejala nyeri dan gatal yang parah. Rasa gatal ini membuat penderitanya menggaruk area kulit yang terdampak. 

Hal ini dapat menyebabkan kulit mengalami luka dan timbul risiko komplikasi berupa infeksi bakteri

Selain itu, ada beberapa komplikasi yang dapat terjadi jika penyakit ini tidak segera ditangani seperti:  

Diagnosis penyakit jiggers

Dokter biasanya dapat mendiagnosis penyakit ini dengan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui apakah penyebab lesi yang Anda alami merupakan tanda dari penyakit tungiasis. 

Jika telah mendiagnosis Anda mengalami penyakit ini, dokter biasanya akan mulai melakukan pengobatan agar kondisi tidak bertambah parah. 

Apakah penyakit jigger bisa sembuh dengan sendirinya?

Dalam banyak kasus, penyakit jigger dapat sembuh dengan sendirinya karena kutu yang menginfeksi kulit ini akan mati dalam waktu 2 minggu. Lalu, kulit akan mengelupas seiring dengan berjalannya waktu. 

Pengobatan penyakit jiggers

Untuk mempercepat penyembuhannya, dokter biasanya akan melakukan beberapa tindakan dan pengobatan untuk membasmi kutu pasir ini, di antaranya sebagai berikut.

  • Pengangkatan kutu menggunakan forceps atau jarum steril.
  • Meresepkan obat antiparasit topikal, seperti ivermectin, metrifinar, dan thiabendazole untuk membasmi kutu.
  • Menggunakan metode krioterapi untuk membekukan jaringan kulit yang terdampak guna membunuh kutu pasir. 

Perlu diingat bahwa proses pengangkatan kutu ini hanya boleh dilakukan oleh ahli medis berpengalaman dalam kondisi steril.

Pasalnya, penggunaan alat yang tidak steril saat mengangkat kutu dapat menyebabkan penyakit hepatitis B, hepatitis C, hingga HIV dan AIDS.

Selain itu, melakukan pengangkatan kutu secara mandiri di rumah justru dapat meningkatkan risiko pecahnya kutu pasir di kulit dan infeksi bakteri. Jadi, sebaiknya hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Setelah pengangkatan kutu pasir, luka harus dibalut dengan benar. Dokter juga mungkin akan memberikan vaksinasi tetanus jika diperlukan. 

Pencegahan penyakit jiggers

Pedicure di rumah

Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah penyakit tungiasis.

  • Gunakan alas kaki saat keluar rumah.
  • Bersihkan kaki dengan sabun hingga bersih untuk menurunkan risiko infeksi kutu atau bakteri.
  • Menyemprotkan insektisida di lantai atau tanah untuk membunuh kutu pasir.

Banyak gejala penyakit jigger yang membaik dengan sendirinya tanpa pengobatan.

Namun, jika gejala memburuk dan muncul gejala lainnya seperti demam, jangan ragu untuk segera konsultasikan diri kepada dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Tungiasis: Causes, Symptoms, Removal & Treatment. (2022). Cleveland Clinic. Retrieved 16 February 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24162-tungiasis 

Tungiasis. (2023.) World Health Organization. Retrieved 16 February 2024, from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/tungiasis

CDC – DPDx – Tungiasis. (2017). Retrieved 16 February 2024, from https://www.cdc.gov/dpdx/tungiasis/index.html 

Jiggers. (n.d.). American Osteopathic College of Dermatology. Retrieved 16 February 2024, from https://www.aocd.org/page/Jiggers 

Tungiasis. (n.d.). DermNet. Retrieved 16 February 2024, from https://dermnetnz.org/topics/tungiasis 

Versi Terbaru

23/02/2024

Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Beragam Ciri-Ciri Penyakit Kulit yang Gampang Dikenali

Bisakah Mendeteksi Penyakit dari Kondisi Jari Kaki?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 23/02/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan