backup og meta

Jangan Anggap Sepele, Ini Ciri-Ciri Perut Kembung yang Tidak Normal

Jangan Anggap Sepele, Ini Ciri-Ciri Perut Kembung yang Tidak Normal

Perut kembung biasanya bisa membaik dengan sendirinya dan bukanlah sesuatu yang perlu dicemaskan. Meski begitu, ada pula perut kembung yang menjadi ciri-ciri dari suatu masalah kesehatan.

Jika keluhan perut kembung berasal dari suatu penyakit, Anda mungkin juga akan mengalami gejala lain yang tak kalah mengganggu.

Lantas, bagaimana cara membedakan ciri-ciri perut kembung biasa dengan kembung yang tidak wajar?

Ciri-ciri perut kembung yang normal

ilustrasi cara mengatasi perut kembung

Perut kembung merupakan gejala gangguan pencernaan yang sangat umum.

Anda mungkin mengalami perut kembung setelah minum banyak air, makan sambil berbicara, mengunyah permen karet, atau minum menggunakan sedotan.

Semua kebiasaan tersebut dapat meningkatkan jumlah udara yang masuk ke dalam lambung.

Udara sebenarnya bisa keluar lewat sendawa dan kentut. Namun, udara yang terjebak akan membuat perut terasa penuh, begah, dan tidak nyaman.

Kadang, penyebab perut kembung juga dapat berasal dari makanan bergas.

Perut akan menjadi kembung tidak lama setelah Anda mengonsumsi kol, brokoli, kacang-kacangan, atau bawang-bawangan.

Perut yang kembung akibat penumpukan udara biasanya dapat membaik sendiri tanpa pengobatan.

Awalnya, perut Anda mungkin akan terasa sakit, tapi keluhan ini bisa menghilang setelah udara keluar dari saluran pencernaan.

Apabila Anda mengalami perut kembung akibat haid, mungkin akan ada keluhan lain seperti diare dan sakit perut.

Namun, Anda lagi-lagi tidak perlu cemas. Ini merupakan salah satu gejala sindrom pramenstruasi yang akan membaik dalam beberapa hari.

Ciri-ciri perut kembung yang harus Anda waspadai

mengatasi nyeri haid

Sangat wajar bagi seseorang untuk mengalami perut kembung.

Meski begitu, jangan abaikan perut kembung yang tidak kunjung membaik setelah beberapa jam atau disertai gejala berikut.

1. Berat badan turun drastis

Perut kembung dan penurunan berat badan secara drastis bisa menandakan penyakit celiac.

Penyakit ini terjadi bila tubuh Anda sangat sensitif terhadap gluten. Konsumsi gluten bisa memicu peradangan pada usus sehingga usus mengalami kerusakan.

Selain perut kembung, ciri-ciri lain dari penyakit celiac ialah diare berkepanjangan.

Bila usus sudah mengalami kerusakan, kemampuannya dalam menyerap zat gizi juga bisa terganggu (malabsorpsi). Salah satu tandanya yaitu anemia.

2. Keputihan yang berbau tidak sedap

Perut kembung dengan keputihan yang berbau tidak sedap biasanya menjadi penanda penyakit radang panggul.

Radang panggul muncul akibat infeksi menular yang tidak diobati. Infeksi berpindah dari vagina ke tuba falopi atau rahim.

Radang panggul juga kerap menimbulkan gejala berupa nyeri panggul dan periode haid yang tidak teratur.

Jika Anda mengalaminya, segeralah berkonsultasi kepada dokter ginekologi. Dokter akan melakukan beberapa tes, seperti tes urine dan darah.

3. Kram perut yang parah

Jika Anda mengalami perut kembung dan kram yang parah pada bagian bawah perut, ini bisa menjadi ciri-ciri divertikulitis.

Divertikulitis merupakan peradangan pada kantong kecil yang terbentuk dalam lapisan usus besar. Penyakit ini bisa menyebabkan kram perut yang tidak tertahankan.

Apabila Anda mengalami keluhan ini, segera kunjungi dokter.

Dokter akan melakukan serangkaian tes seperti tes darah, tes urine, atau tes feses untuk menentukan penyebabnya.

4. Buang air besar (BAB) berdarah

BAB berdarah sering kali disebabkan karena sembelit.

Namun, bila Anda mengalami BAB berdarah dan perut kembung berkepanjangan, ini dapat menandakan penyakit peradangan usus seperti penyakit Crohn atau kolitis ulseratif.

Selain gangguan pencernaan, penyakit radang usus juga bisa menimbulkan gejala lain seperti ruam merah pada kulit, kelelahan, dan penurunan berat badan.

Jika peradangan menyebar ke mata, kondisi ini juga dapat menyebabkan pandangan buram.

5. Nyeri panggul

Pada sejumlah orang, nyeri panggul dan perut kembung mungkin merupakan ciri-ciri dari masalah kesehatan yang lebih serius, seperti kanker ovarium.

Menurut American Cancer Society, gejala lain dari kanker ovarium meliputi:

  • sakit perut parah,
  • sakit punggung,
  • sembelit,
  • cepat merasa kenyang,
  • lebih sering buang air kecil,
  • nyeri saat berhubungan seksual, dan
  • perubahan siklus menstruasi.

Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami berbagai gejala tersebut.

Untuk mengeceknya, dokter akan melakukan berbagai tes, seperti tes darah CA-125 dan USG transvaginal untuk melihat apakah ada pembentukan massa pada ovarium.

Perut kembung umumnya bukanlah sesuatu yang membahayakan.

Akan tetapi, jangan abaikan keluhan ini bila Anda juga mengalami gejala lain yang tidak kunjung membaik, terutama setelah Anda mengonsumsi obat.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Chronic bloating: How to manage it and when to speak with your doctor. (2021). Retrieved 5 November 2021, from https://www.reidhealth.org/blog/chronic-bloating-how-to-manage-it-and-when-to-speak-with-your-doctor

Bloating: Causes and Prevention Tips. (2021). Retrieved 5 November 2021, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/bloating-causes-and-prevention-tips

Bloated Stomach: Causes, Tips to Reduce & When to be Concerned. (2021). Retrieved 5 November 2021, from https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/21740-bloated-stomach

When Is Bloating A More Serious Problem?. (2020). Retrieved 5 November 2021, from https://gi.md/resources/articles/when-is-bloating-a-more-serious-problem

Signs and Symptoms of Ovarian Cancer | Early Signs of Ovarian Cancer. (2021). Retrieved 5 November 2021, from https://www.cancer.org/cancer/ovarian-cancer/detection-diagnosis-staging/signs-and-symptoms.html

Versi Terbaru

18/11/2021

Ditulis oleh Diah Ayu Lestari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Perut Kembung Setiap Pagi? Ini Penyebab dan Perawatannya

11 Penyebab Perut Kembung, dari Makanan hingga Penyakit


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 18/11/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan