backup og meta

8 Obat Hernia selain Operasi yang Bisa Anda Coba

8 Obat Hernia selain Operasi yang Bisa Anda Coba

Hernia merupakan kondisi ketika organ dalam tubuh menekan dan keluar melalui jaringan otot atau jaringan di sekitarnya yang lemah. Hernia tidak dapat sembuh sendiri sehingga diperlukan obat dan perawatan dari dokter. Lantas, apa saja pengobatan untuk mengatasi kondisi ini selain melakukan operasi? 

Pilihan obat dan perawatan hernia selain operasi

Gejala hernia berupa rasa sakit pada daerah tonjolan hingga nyeri dada tentu dapat mengganggu aktivitas harian. Anda tidak bisa mendiamkan rasa sakit tersebut mengingat penyakit ini tidak dapat sembuh dengan sendirinya. 

Itu sebabnya, dokter akan merekomendasikan prosedur laparoskopi sebagai operasi untuk mengatasi hernia.

Namun, tidak semua jenis hernia dapat diobati dengan operasi. Ada jenis hernia yang membutuhkan pengobatan lainya selain operasi.

Di bawah ini beberapa pilihan obat dan pengobatan hernia selain operasi yang bisa Anda sesuaikan berdasarkan jenisnya. 

1. Antasida

setelah melahirkan caesar

Hernia atau turun berok ternyata terdiri dari berbagai jenis, salah satunya adalah hernia hiatal. Jenis hernia ini tidak menyebabkan tonjolan.

Namun, Anda mungkin mengalami gejala masalah pencernaan, seperti mulas, asam lambung naik, hingga nyeri dada.  Nah, untuk mengatasinya, Anda bisa mengonsumsi obat antasida.

Antasida merupakan obat untuk menetralkan asam lambung, tetapi pemakaian berlebihan bisa memicu efek samping, seperti diare. 

2. H2 blockers

Selain antasida, obat asam lambung lainnya yang digunakan untuk meringankan gejala hernia adalah H2 blockers.

Obat ini dapat mengurangi produksi asam di lambung. Beberapa jenis H2 blockers yang sering digunakan yakni: 

3. Penghambat pompa proton (proton pump inhibitors)

Fungsi penghambat pompa proton pada dasarnya mirip dengan H2 blockers. Hanya saja, obat ini memiliki efek lebih kuat dan memberikan waktu agar tubuh dapat menyembuhkan jaringan esofagus yang rusak. 

Beberapa penghambat pompa proton yang dijual bebas termasuk lansoprazole dan omeprazole.

Bila Anda membutuhkan dosis yang lebih kuat, silakan konsultasikan dengan dokter. 

4. Mengubah pola makan

Tidak hanya obat, ada cara lainnya yang bisa Anda lakukan untuk meredakan gejala hernia selain operasi, yaitu mengubah pola makan.

Pasalnya, ada beberapa ciri-ciri dari hernia yang dapat dipicu oleh makanan, seperti asam lambung dan sembelit.

Maka itu, menjalani pola makan sehat setidaknya dapat meringankan gejala yang dialami meski tidak dapat menyembuhkan hernia sepenuhnya.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun pola makan saat mengalami hernia meliputi: 

  • penuhi kebutuhan serat dan air untuk mengatasi sembelit, 
  • perbanyak makan yoghurt, susu nabati, dan makanan dengan gandum utuh,
  • bagi porsi makan menjadi 5 – 6 kali dengan porsi kecil, 
  • tidak langsung tidur atau membungkuk setelah makan, dan
  • batasi konsumsi makanan pemicu asam lambung, seperti makanan berlemak.

5. Latihan pernapasan diafragma

Beberapa orang mungkin merasa nyeri pada daerah organ mereka menonjol, terutama bila harus berolahraga.

Faktanya, rutin berolahraga justru bisa meringankan rasa sakit yang dialami oleh beberapa penderita hernia. Salah satunya adalah dengan melakukan latihan pernapasan diafragma.

Pernapasan diafragma merupakan teknik pernapasan yang bertujuan untuk membantu aliran oksigen serta memperkuat otot diafragma. Ikuti langkah-langkahnya di bawah ini.

  • Berbaring atau duduk dalam posisi yang nyaman. 
  • Letakkan satu tangan pada perut dan tangan lainnya pada dada. 
  • Tarik napas dalam-dalam hingga dapat merasakan perut menekan tangan. 
  • Tahan napas dan buang napas. 
  • Rasakan perut menjauh dari tangan. 
  • Ulangi gerakan untuk beberapa napas setiap harinya. 

6. Yoga

mindfullness

Selain latihan pernapasan diafragma, yoga dapat menjadi alternatif obat untuk meringankan gejala hernia inguinalis.

Hal ini mungkin dikarenakan yoga dianggap membantu memperkuat daerah perut tanpa membuatnya tegang. 

Namun, tidak semua pose yoga boleh dilakukan oleh pasien hernia. Itu sebabnya, Anda perlu memberitahu instruktur yoga terkait penyakit yang dialami agar mereka dapat membantu mengubah pose. 

Selain itu, perlu diingat pula bahwa yoga hanya dapat membantu meringankan gejala hernia pada tahap awal, yakni ketika tonjolannya masih berukuran kecil 

Namun, bila ukurannya terlalu besar, yoga sudah tidak lagi dapat membantu. 

7. Tidak mengangkat beban berat

Bila Anda mengalami gejala hernia, sangat penting untuk menghindari aktivitas yang dapat memperburuk kondisi tersebut, seperti mengangkat benda yang berat.

Hal ini karena mengangkat benda yang berat dapat memberikan tekanan berlebih pada area perut dan memperparah kondisi yang Anda alami. 

Namun, jika tidak dapat dihindari, pelajari cara yang benar untuk mengangkat beban berat.

Mengutip Mayo Clinic, ambillah beban yang berat dengan menekuk lutut terlebih dahulu bukan punggung.  

8. Menjalani gaya hidup sehat

Cara mengatasi hernia, terutama selain operasi, tentu tidak akan terlepas dari gaya hidup yang sehat.

Gaya hidup sehat yang dianjurkan dijalani untuk pasien hernia antara lain: 

  • menjaga berat badan tetap ideal dan sehat, 
  • konsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter, 
  • tinggikan kepala saat tidur sekitar 15 cm, 
  • kenali gejala incarcerated hernia (hernia yang tertahan), dan
  • berhenti merokok. 

Perlu diingat bahwa beberapa pilihan obat dan perawatan yang telah disebutkan tidak dapat benar-benar menyembuhkan hernia.

Cara mengobati hernia yang telah disebutkan bertujuan untuk meringankan gejala yang dialami.

Jika dokter menyarankan Anda untuk dioperasi, sebaiknya ikutilah saran dari dokter tersebut. Diskusikan dengan dokter untuk memahami solusi tepatnya.

Kesimpulan

Ada cara lain untuk mengatasi hernia selain operasi, yaitu konsumsi obat-obatan untuk meringankan gejala, latihan pernapasan diafragma, yoga, tidak mengangkat benda berat, serta menjalani hidup sehat.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Liang, M. K., Bernardi, K., Holihan, J. L., Cherla, D. V., Escamilla, R., Lew, D. F., Berger, D. H., Ko, T. C., & Kao, L. S. (2018). Modifying Risks in Ventral Hernia Patients With Prehabilitation: A Randomized Controlled Trial. Annals of Surgery, 268(4), 674–680. 

Hiatal Hernia – diagnosis and treatment. (2023). Mayo Clinic. Retrieved 07 October 2024 from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hiatal-hernia/diagnosis-treatment/drc-20373385 

Diaphragmatic Breathing. (2022). Cleveland Clinic. Retrieved 07 October 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/9445-diaphragmatic-breathing 

Hernia. (2023). Harvard Health. Retrieved 07 October 2024, from https://www.health.harvard.edu/a_to_z/hernia-a-to-z

Hernia. (2022.). NHS. Retrieved 07 October 2024, from https://www.nhs.uk/conditions/hernia/

Versi Terbaru

12/10/2024

Ditulis oleh Nabila Azmi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Waspadai Risiko Turun Berok setelah Operasi Caesar

Hernia pada Pria dan Wanita Ternyata Berbeda


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 12/10/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan