Kolektomi merupakan salah satu prosedur pembedahan yang dilakukan pada saluran pencernaan. Prosedur ini melibatkan pemotongan bagian tertentu. Kenali lebih lanjut persiapan, proses, pemulihan, hingga efek samping kolektomi.
Kolektomi merupakan salah satu prosedur pembedahan yang dilakukan pada saluran pencernaan. Prosedur ini melibatkan pemotongan bagian tertentu. Kenali lebih lanjut persiapan, proses, pemulihan, hingga efek samping kolektomi.
Kolektomi (colectomy) adalah tindakan bedah yang bertujuan untuk memotong kolon atau usus besar. Pengangkatan ini bisa dilakukan pada sebagian atau seluruh usus besar.
Colectomy berguna untuk menyembuhkan atau mencegah kondisi yang memengaruhi kinerja kolon.
Prosedur ini dilakukan dengan dua jenis, yaitu kolektomi terbuka dan kolektomi laparoskopik.
Kolektomi terbuka adalah pembedahan dengan sayatan vertikal di sepanjang perut. Sementara itu, kolektomi laparoskopik hanya menggunakan sayatan kecil.
Pada kolektomi laparoskopik, ada alat bantuan kamera yang dimasukkan ke perut agar dokter dapat melihat kondisi kolon.
Prosedur ini terbagi menjadi beberapa ragam. Menurut American College of Surgeons, ahli bedah bisa menjalankan prosedur kolektomi untuk mengatasi masalah pada usus besar.
Dokter akan melakukan pembedahan kolektomi bila ada masalah pada cara kerja kolon. Ada beberapa kondisi kesehatan dan penyakit yang membuat kolon tidak berfungsi seperti seharusnya.
Berikut ini alasan pemberian bedah kolektomi:
Prosedur kolektomi biasanya dilakukan untuk langsung menyembuhkan suatu penyakit pada usus besar.
Dokter akan melakukan pembedahan ini bila obat-obatan atau metode lainnya tidak efektif dalam mengendalikan penyakit Anda.
Pada kasus yang lebih jarang, dokter melakukan kolektomi untuk mengatasi perdarahan pada usus besar.
Kolektomi juga berguna untuk menyembuhkan:
Klik link ini untuk melakukan pemeriksaan dini kanker kolorektal.
Pastikan Anda membawa seluruh obat, vitamin, dan suplemen yang Anda konsumsi. Dokter mungkin akan meminta Anda menghentikan konsumsi obat-obatan dan suplemen tertentu sebelum operasi.
Beberapa obat bisa memengaruhi masa penyembuhan, pembekuan darah, dan respons terhadap bius selama operasi.
Dokter akan mengecek kondisi kesehatan Anda sebelum memberikan bius yang tepat. Segera beritahu dokter jika memiliki kondisi:
Apabila Anda merokok, segera hentikan sesegera mungkin. Ini berguna untuk mengurangi risiko komplikasi yang berkaitan dengan pernapasan.
Ada tiga tahapan utama saat menjalani kolektomi, yaitu persiapan, pembedahan, dan pascaoperasi. Inilah tahapan-tahapannya.
Anda harus menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh. Dokter akan meminta Anda untuk menjalani rontgen, tes darah, dan EKG.
Dalam kasus tertentu, Anda akan menjalani kolonoskopi untuk melihat kondisi usus besar dan rektum menggunakan kamera kecil.
Inilah hal-hal yang harus Anda persiapkan lebih detail.
Awal mula proses kolektomi adalah pembiusan sesaat sebelum operasi. Dokter akan memberikan obat bius jenis anestesi umum sehingga Anda akan tertidur selama proses pembedahan.
Untuk pembedahan terbuka, dokter akan menyayat perut dengan sayatan panjang. Untuk sayatan yang lebih kecil, biasanya untuk kolektomi dengan laparoskopi.
Usus akan diangkat, lalu bagian kolon yang bermasalah akan dipotong.
Dokter selanjutnya menyambungkan ujung-ujung usus yang terbuka dengan jahitan atau membuatkan lubang khusus di dinding perut (stoma) untuk BAB.
Setelah pengangkatan kolon, sayatan operasi pun ditutup dengan jahitan.
Jika Anda menjalani proktokolektomi, dokter akan memberikan prosedur ileoanal anastomosis dengan memasukkan kantong yang menyambungkan rektum dan kolon.
Setelah melewati prosedur kolektomi, Anda akan menjalani rawat inap selama tiga sampai dengan tujuh hari.
Dokter akan memberikan obat pereda nyeri selama beberapa hari. Dokter juga memperbolehkan minum cairan ketika usus sudah mulai pulih.
Setelah beberapa hari, usus sudah semakin membaik dan Anda bisa mengonsumsi makanan padat. Dokter juga akan memantau pemulihan kondisi Anda pascaoperasi.
Perlu diingat, pastikan Anda memperhatikan masalah dan efek samping yang harus diwaspadai. Lihat bekas luka operasi dan perhatikan kemunculan gejala komplikasi, seperti pembengkakan.
Secara umum, risiko yang bisa muncul setelah pembedahan ini, yaitu:
Sementara itu, mengutip riset terbitan jurnal SpringerPlus (2015), ada risiko komplikasi prosedur proktokolektomi yang bisa muncul, seperti:
Kolektomi adalah prosedur pengangkatan bagian usus besar atau kolon. Tindakan ini berguna untuk mencegah dan mengatasi penyakit yang ada pada usus besar.
Pastikan Anda selalu mengikuti seluruh anjuran dokter sejak persiapan hingga setelah operasi.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar