Kemudian, beberapa alat akan dimasukkan ek dalam perut Anda, seperti:
- tabung berisi gas yang yang berfungsi untuk mengembangkan perut, alat ini membantu dokter bedah agar dapat melihat kondisi usus Anda lebih jelas,
- laparoskopi atau tabung kecil yang dilengkapi kamera kecil untuk menyalurkan gambar di dalam perut pada monitor, serta
- alat bedah kecil yang diperlukan untuk mengangkat usus buntu yang meradang.
Setelah apendiks yang bermasalah berhasil diangkat, dokter akan menutup sayatan dengan jahitan. Jahitan ini dapat dilepas dalam waktu 7 – 10 hari.
Operasi terbuka
Dalam beberapa kasus, operasi keyhole tidak dianjurkan sebagai cara untuk mengobati radang usus buntu. Sebagai gantinya, dokter akan merekomendasikan operasi terbuka.
Beberapa kondisi radang usus buntu yang perlu menggunakan metode pembedahan ini adalah:
- usus buntu telah pecah dan terbentuk abses, serta
- pasien sebelumnya telah menjalani oprerasi perut terbuka.
Operasi untuk mengobati usus buntu ini dilakukan dengan membuat sayatan lebih besar di sisi kanan bawah perut.
Ketika usus buntu telah pecah dan menyebabkan infeksi lebih luas ke lapisan peritoneum (peritonitis), sayatan biasanya dibuat di bagian tengah perut. Prosedur medis ini disebut juga deegan laparotomi.
Pada kasus usus buntu yang menyebabkan abses, dokter lebih dahulu mengeluarkan nanah dan mengeringkannya. Doter akan memasukkan tabung sebagai jalur nanah abses keluar dari tubuh.
Setelah memastikan infeksi sudah hilang (beberapa minggu), barulah operasi usus buntu dilakukan. Selama masa pengeringan abses, dokter akan memberikan suntikan antibiotik. Selanjutnya, antibiotik diberikan lewat mulut (antibiotik oral).
Cara mengobati usus buntu harus cepat tanggap

Tidak seperti flu atau pilek yang bisa diobati dengan pengobatan rumahan dan istirahat, radang usus buntu butuh penanganan dokter langsung.
Sebelum berobat ke dokter untuk mencari cara terbaik mengobati radang usus, Anda juga perlu memahami bedanya sakit perut biasa dengan gejala apendisitis. Sakit perut akibat usus buntu yang meradang berbeda dengan sakit perut karena maag kambuh, misalnya.
Perlu diingat bahwa sakit perut pertanda usus buntu biasanya muncul di sisi kanan bawah perut. Sementara sakit perut biasa terasa di bagian tengah atau tepat di bawah dada. Selain itu, gejala lain yang umumnya menyertai adalah mual dan muntah, demam, serta diare.
Saat seseorang terkena apendisitis, bagian usus yang bertugas memengaruhi sistem kekebalan tubuh mengalami peradangan.
Tanpa perawatan, usus buntu bisa membentuk abses yaitu benjolan yang berisi nanah. Nanah merupakan kumpulan bakteri, sel jaringan, dan sel darah putih yang mati.
Jika dalam waktu 48 – 72 jam tidak juga diobati dengan tepat, usus buntu bisa pecah. Pecahnya usus yang meradang ini bisa menyebarkan bakteri penyebab infeksi ke seluruh tubuh. Bakteri bisa masuk ke dalam aliran darah menyebabkan sepsis (keracunan darah) yang bisa berujung dengan kematian.
Oleh karena itu, ketika Anda telah mengalami gejala-gejala tersebut dan mencurigainya sebagai radang usus buntu, jangan menunda dan segera kunjungi dokter.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar