Ada beragam cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah hati (liver), terutama penyakit kanker hati. Salah satu metode pengobatan yang mungkin ditawarkan oleh dokter Anda yaitu hepatektomi. Simak penjelasan lengkapnya di sini!
Apa itu hepatektomi?
Hepatektomi (hepatectomy) adalah operasi pengangkatan seluruh atau sebagian organ hati. Prosedur yang juga disebut reseksi hati ini bertujuan mengangkat tumor dan jaringan hati di sekitarnya.
Reseksi hati dibagi menjadi dua jenis, yaitu secara parsial dan keseluruhan.
Hepatektomi parsial hanya mengangkat sebagian hati, sedangkan reseksi hati secara keseluruhan mengambil semua organ hati.
Hepatektomi bertujuan mengangkat tumor sepenuhnya dalam jaringan hati tanpa meninggalkan tumor di sekitarnya.
Meski begitu, operasi ini umumnya hanya direkomendasikan untuk pasien dengan kriteria tertentu yaitu seperti berikut ini.
- Memiliki satu atau dua tumor kecil setidaknya 3 cm atau kurang.
- Mempunyai fungsi hati yang baik tanpa adanya sirosis hati.
- Bertujuan mengobati neoplasma (pertumbuhan abnormal) pada hati, baik jinak maupun ganas.
- Sebagai prosedur pilihan mengobati batu empedu intrahepatik.
Artinya, hanya sebagian kecil dari pasien dengan kanker hati yang bisa menjalani reseksi hati mengingat pedomannya yang cukup ketat.
Prosedur operasi
Dokter akan menjelaskan terlebih dahulu hal-hal yang terkait dengan prosedur hepatektomi, mulai dari persiapan hingga perawatan setelahnya.
1. Persiapan sebelum reseksi hati
Sama seperti persiapan operasi pada umumnya, dokter akan memeriksa kondisi kesehatan Anda sebelum hepatektomi dilakukan.
Beragam jenis pemeriksaan yang dilakukan sebelum operasi antara lain sebagai berikut.
- Pemeriksaan fungsi hati, seperti SGOT dan SGPT, bilirubin, alkali fosfatase, serta gamma (GT).
- Tes pembekuan darah, yaitu PT-APTT.
- CT scan.
- MRI scan.
- Biopsi.
- Ultrasonografi (USG).
- Angiografi,
- Pemeriksaan tulang.
- Tes lainnya.
Selalu ikuti instruksi dari dokter terkait hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum operasi dimulai.
2. Prosedur hepatektomi
Pada saat operasi berlangsung, Anda akan diberikan obat bius sehingga tidak akan sadarkan diri. Hepatektomi umumnya memakan waktu sekitar 3 – 4 jam.
Dokter kemudian akan mensterilkan bagian perut, dada, dan pinggang dengan antiseptik, seperti povidone-iodine.
Anda juga akan diberikan bantalan pemanas pada lengan dan kaki untuk menghindari penurunan suhu tubuh.
Selanjutnya, dokter akan menyayat perut bagian kanan dan memasukkan port panjang seperti jarum.
Hal ini dilakukan untuk membantu alat bedah masuk ke liver tanpa merusak jaringan.
Bila alat bedah sudah masuk, dokter akan membuat luka bakar dengan lancet listrik pada permukaan hati.
Metode ini bertujuan menandai antara bagian tumor yang perlu diangkat dan bagian hati yang masih sehat.
Dengan begitu, pembuluh darah akan tetap tertutup dan menjaga liver dari perdarahan internal.
Dokter kemudian memanfaatkan prosedur laparoskopi untuk melihat liver agar setiap lapisan hati dipotong sampai bagian tumor bisa diangkat.
Jika jaringan kanker sudah diangkat dari hati, kantong kecil akan dimasukkan melalui port untuk mengangkatnya.
3. Setelah prosedur
Setelah operasi selesai, dokter akan menempatkan Anda di ruangan Intensive Care Unit (ICU).
Bila kondisi sudah membaik, Anda akan kembali ke ruang perawatan biasa dan bisa mulai makan dalam waktu 2 – 3 hari setelahnya.
Anda mungkin akan menjalani rawat inap selama 3 – 7 hari setelah operasi, tetapi bisa lebih cepat daripada itu.
Itu sebabnya, penting untuk mengikuti anjuran dari dokter dan tidak melewatkan terapi-terapi penting yang perlu dijalani.
Hasil dari hepatektomi
Bila hepatektomi berhasil, kelangsungan hidup lima tahun yaitu sekitar 10 – 60%, tergantung pada ukuran dan jenis tumor.
Meski begitu, banyak pasien yang melaporkan kekambuhan kanker hati di bagian organ hati lainnya.
Selain itu, perlu diingat bahwa masa kelangsungan hidup pasien yang tak diobati dengan tumor dan fungsi hati yang mirip mungkin sebanding.
Hal ini dikarenakan para ahli mengungkapkan bahwa tingkat kelangsungan hidup dengan pengobatan kerusakan hati lain sebanding dengan pasien yang menjalani reseksi.
Walaupun demikian, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui pilihan perawatan yang tepat sesuai kondisi kesehatan.
Perawatan setelah reseksi hati
Setelah pulang ke rumah, Anda mungkin akan kesulitan melakukan aktivitas harian seperti biasa beberapa minggu setelah operasi.
Jadi, penting untuk memperhatikan beberapa hal di bawah ini agar proses pemulihan pasca operasi berlangsung dengan lancar, yaitu:
- mendapatkan istirahat yang cukup,
- tetap aktif mengikuti perkembangan kondisi kesehatan, serta
- tidak melewatkan janji konsultasi dengan dokter.
Umumnya, kegiatan harian bisa dilakukan seperti biasanya setelah 2 – 3 bulan dan biasanya tidak ada larangan aktivitas tertentu setelah periode ini.
Risiko dari hepatektomi
Meski terbilang aman, prosedur reseksi hati memiliki sejumlah efek samping yang dapat terjadi pada sebagian orang, meliputi:
- perdarahan,
- kerusakan lanjutan pada hati,
- infeksi,
- komplikasi dari anestesi,
- pembekuan darah,
- radang paru-paru, dan
- kanker hati yang baru.
Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter guna memahami solusi yang tepat untuk Anda.
Ringkasan
- Hepatektomi adalah prosedur operasi untuk mengangkat seluruh atau sebagian hati guna mengatasi masalah kesehatan serius, terutama kanker hati.
- Operasi ini bertujuan untuk menghilangkan tumor tanpa meninggalkan jaringan yang terkena. Prosedur hepatektomi hanya disarankan untuk pasien dengan kriteria khusus, seperti tumor kecil dan fungsi hati yang baik.
- Proses ini melibatkan persiapan kesehatan menyeluruh, prosedur laparoskopi, serta masa pemulihan di ICU dan perawatan intensif pascaoperasi.
- Hepatektomi memiliki risiko efek samping, tapi dapat memperpanjang kelangsungan hidup pasien dalam beberapa kasus.
[embed-health-tool-bmr]