Hepatitis merupakan peradangan hati yang disebabkan oleh berbagai faktor. Mengingat kondisi ini cukup rumit, terdapat berbagai jenis dokter spesialis yang menangani pasien hepatitis mulai dari pengobatan hingga pencegahan kekambuhan.
Simak artikel berikut ini untuk mengetahui lebih lanjut dokter spesialis apa saja yang terlibat dalam penanganan hepatitis.
Berbagai dokter yang menangani hepatitis
Jika Anda menderita penyakit hepatitis, mungkin Anda bertanya-tanya periksa hepatitis ke dokter apa?
Jawaban singkatnya yaitu dokter spesialis penyakit dalam karena organ hati termasuk ke dalam disiplin ilmu spesialis ini.
Namun, mengingat penyakit hepatitis memiliki banyak jenis dan disebabkan oleh banyak faktor, dokter spesialis lain bisa terlibat dalam penanganannya sesuai jenis hepatitis dan kondisi pasien.
Berikut dokter spesialis untuk menangani hepatitis A, spesialis hepatitis B, spesialis hepatitis C, dan jenis hepatitis lainnya.
1. Dokter umum
Dokter yang terlibat dalam hepatitis yang paling pertama yaitu dokter umum. Kebanyakan pasien mengetahui diagnosis hepatitis dari dokter umum.
Mereka adalah profesional kesehatan yang terlatih untuk mengidentifikasi gejala awal hepatitis, seperti kelelahan, nyeri perut, dan jaundice (kulit dan mata menguning).
Setelah melakukan pemeriksaan fisik dan tes darah dasar untuk mendeteksi fungsi hati dan keberadaan virus hepatitis, dokter umum dapat merujuk pasien ke spesialis jika diperlukan.
Dalam beberapa kasus ringan atau untuk vaksinasi pencegahan, dokter umum juga dapat memberikan pengobatan yang diperlukan.
2. Dokter spesialis penyakit dalam (internis)
Jika hasil pemeriksaan awal menunjukkan adanya hepatitis, pasien biasanya akan dirujuk ke dokter spesialis penyakit dalam atau internis.
Internis memiliki pengetahuan yang lebih mendalam tentang penyakit yang mempengaruhi organ dalam, termasuk hati.
Mereka akan melakukan evaluasi lebih lanjut dengan tes darah yang lebih spesifik, pencitraan seperti ultrasonografi atau CT-Scan, dan biopsi hati jika diperlukan.
Internis juga bertanggung jawab untuk mengelola komplikasi yang mungkin timbul akibat hepatitis, seperti sirosis atau gagal hati.
3. Dokter spesialis penyakit menular
Setelah pasien didiagnosis jenis hepatitis, dokter spesialis penyakit menular mungkin perlu dilibatkan untuk penanganan lebih lanjut.
Dokter spesialis ini ahli dalam mengobati penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme, termasuk virus hepatitis, khususnya hepatitis yang menular, seperti hepatitis A, B, dan C.
Spesialis infeksi membantu dalam mengembangkan rencana pengobatan yang mencakup penggunaan antivirus dan vaksinasi, serta memberikan nasihat tentang pencegahan penularan.
Namun, jenis hepatitis yang tidak disebabkan oleh virus, seperti hepatitis alkoholik akan ditangani oleh spesialis lainnya.
4. Dokter spesialis gastroenterologi
Gastroenterologi merupakan subspesialis penyakit dalam. Spesialis ini fokus pada semua organ pencernaan dan proses tubuh, seperti hati, pankreas, dan saluran empedu.
Dalam konteks hepatitis, gastroenterolog memiliki keahlian dalam mendiagnosis dan mengobati penyakit ini serta komplikasi hepatitis.
Mereka sering bekerja sama dengan hepatolog untuk memberikan perawatan yang optimal.
Gastroenterolog juga berperan penting dalam prosedur endoskopi untuk memeriksa dan mengelola masalah saluran pencernaan yang berkaitan dengan hepatitis.
Dokter spesialis KGEH itu apa?
5. Dokter spesialis hepatologi
Hepatolog adalah dokter spesialis yang fokus secara eksklusif pada penyakit hati, termasuk hepatitis.
Dikutip dari Cleveland Clinic, dokter spesialis hepatologi memiliki pelatihan khusus dalam diagnosis dan pengelolaan penyakit hati yang kompleks.
Seorang hepatolog akan menangani kasus hepatitis yang lebih berat atau kronis, seperti hepatitis B dan C kronis yang memerlukan pengobatan jangka panjang dengan antivirus.
Mereka juga ahli dalam melakukan prosedur invasif seperti biopsi hati dan mengelola komplikasi berat seperti kanker hati dan sirosis.