Dokter spesialis penyakit dalam atau disebut juga dengan internis merupakan dokter yang menangani berbagai kelainan atau penyakit organ dalam pada orang dewasa dan lansia.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Dokter spesialis penyakit dalam atau disebut juga dengan internis merupakan dokter yang menangani berbagai kelainan atau penyakit organ dalam pada orang dewasa dan lansia.
Gelar dokter spesialis dalam di Indonesia, yaitu Sp.PD., diberikan pada dokter yang telah selesai menempuh pendidikan spesialis penyakit dalam. Apabila dokter menempuh pendidikan subspesialis penyakit dalam lainnya, gelar yang diberikan akan sesuai dengan fokus keilmuan yang dipelajari.
Peran utama seorang dokter spesialis penyakit dalam adalah mendiagnosis, merawat, dan mengelola berbagai macam penyakit pada organ dalam tubuh manusia.
Internis memiliki pengetahuan yang mendalam tentang berbagai kondisi medis yang melibatkan organ-organ dalam seperti jantung, paru-paru, ginjal, hati, lambung, dan lain-lain.
Ada juga subspesialis penyakit dalam yang berfokus pada bidang penyakit tertentu. Mengutip dari American College of Physicians, berikut beberapa contoh subspesialis penyakit dalam.
Pasien akan dirujuk untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis organ dalam jika dicurigai mengalami penyakit-penyakit berikut ini.
Untuk menunjang diagnosis dan penanganan penyakit, dokter spesialis penyakit dalam dapat melakukan berbagai tes, seperti berikut ini.
Tes darah bertujuan untuk melihat kondisi darah dan kandungan yang ada dalam darah.
Tes ini memberikan banyak informasi tentang kondisi kesehatan pasien, termasuk tingkat sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Dokter juga bisa mengukur tingkat glukosa darah, fungsi hati, fungsi ginjal, dan profil lipid, serta menilai kadar hormon dan zat kimia lainnya dalam darah.
Tes urine dilakukan untuk mendeteksi adanya masalah pada ginjal, infeksi saluran kemih, atau masalah lain yang terkait dengan sistem ekskresi.
Dengan melihat kondisi urine, dokter dapat melihat adanya gangguan dalam tubuh.
Tes fungsi paru dilakukan untuk menilai kapasitas paru-paru dan kemampuan pernapasan pasien.
Prosedur ini membantu mendiagnosis kondisi pernapasan seperti asma dan PPOK.
Tes pencitraan, seperti CT-scan, rontgen, MRI (Magnetic Resonance Imaging), atau ultrasonografi juga dilakukan untuk mendukung diagnosis dokter spesialis penyakit dalam.
Tes ini dapat memvisualisasikan organ-organ internal dan mencari tanda-tanda penyakit atau kelainan.
Tes yang sering disingkat EKG ini memperlihatkan apakah irama detak jantung seseorang normal, lambat, cepat, atau tak beraturan.
Melalui tes ini dokter dapat mendiagnosis aritmia, iskemia, dan gangguan irama jantung lainnya.
Ekokardiografi merupakan tes yang menggunakan gelombang suara untuk memvisualisasikan struktur jantung.
Tes ini juga membantu dalam evaluasi fungsi jantung. Prosedur ini sering disebut dengan USG jantung.
Endoskopi merupakan prosedur yang menggunakan tabung fleksibel dengan kamera di ujungnya untuk melihat langsung organ dalam seperti kerongkongan, lambung, dan usus.
Untuk melakukan prosedur ini, dokter akan memasukkan alat melalui mulut pasien.
Biopsi merupakan prosedur mengambil sampel jaringan dari organ atau bagian tubuh tertentu untuk dianalisis di bawah mikroskop.
Tujuan pemeriksaan ini yaitu mendiagnosis penyakit seperti kanker atau penyakit autoimun.
Tindakan medis yang dilakukan dokter spesialis penyakit dalam tergantung pada kondisi pasien. Berikut ini beberapa tindakan medis yang umum dilakukan oleh internis.
Internis melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh untuk mendapatkan informasi tentang kondisi kesehatan pasien dan memberikan rekomendasi pengobatan.
Dokter spesialis penyakit dalam meresepkan obat-obatan untuk mengobati kondisi yang dialami pasien.
Bentuk pemberian obat dapat berupa obat oral, suntikan, infus, atau terapi infus lainnya yang diberikan melalui saluran vena.
Internis dapat melakukan prosedur pembedahan minimal invasif yang melibatkan penggunaan alat-alat kecil yang dimasukkan melalui sayatan kecil di kulit untuk mendiagnosis atau mengobati masalah dalam tubuh.
Jika diperlukan, dokter spesialis penyakit dalam juga dapat melakukan tindakan bedah sesuai dengan keluhan yang dialami pasien.
Tindakan bedah dapat berupa biopsi, pengangkatan tumor, atau drainase abses.
Dokter spesialis penyakit dalam juga memberikan perawatan bagi pasien yang sedang dalam kondisi kritis. Biasanya pasien dalam kondisi ini berapa di unit perawatan intensif di rumah sakit.
Itulah peran internis dalam pengobatan medis. Biasanya, dokter spesialis penyakit dalam menangani pasien secara jangka panjang. Internis juga bisa bekerja sama dengan spesialis lain untuk memberikan perawatan medis.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar