backup og meta

Perkembangan Anak Usia 18 Tahun, Bagaimana Tahapan yang Sesuai?

Perkembangan Anak Usia 18 Tahun, Bagaimana Tahapan yang Sesuai?

Usia 18 tahun merupakan tahap perkembagan remaja yang masuk ke dalam kategori late. Ada beberapa aspek di dalam kehidupan anak remaja yang akan cukup berubah. Maka dari itu, mereka akan mencoba mencari tahu hal-hal apa saja yang perlu dilakukan. Bagi para orangtua, pahami perkembangan anak usia 18 tahun seperti di bawah ini.

Aspek perkembangan anak usia 18 tahun

Tidak hanya sekadar angka, tentunya ada perubahan yang cukup signifikan pada remaja di usia ini.

Apalagi, jika Anda membandingkannya dengan remaja di kategori early, seperti perkembangan anak usia 12 tahun.

Sudah disebutkan sedikit di atas bahwa usia 18 tahun, anak sudah masuk ke dalam kategori late atau akhir dalam perkembangan remaja.

Maka, bisa dikatakan bahwa di usia ini ia sudah mencapai puncak dari masa puber.

Walaupun produksi hormon di dalam tubuh anak sudah tergolong stabil, area otak masih mengalami perkembangan untuk hal tertentu.

Berikut beberapa aspek perkembangan anak di usia 18 tahun yang perlu diketahui.

Perkembangan fisik anak 18 tahun

Pada perkembangan fisik anak 18 tahun, baik laki-laki maupun perempuan sudah tergolong matang. Termasuk untuk tinggi badan yang seharusnya sudah mencapai puncaknya.

Namun, tidak menutup kemungkinan ada faktor-faktor lain yang membuat remaja laki-laki atau perempuan masih akan terus tumbuh.

Walaupun pertumbuhan tidak terlalu signifikan, ini bisa terjadi karena faktor keturunan dari keluarga.

Berikut beberapa perkembangan fisik yang pada umumnya terjadi, seperti:

  • Pertumbuhan seperti tinggi badan sudah mencapai puncak.
  • Rambut halus di area wajah akan terus tumbuh.
  • Berat badan akan terus bertambah dan menyesuaikan dengan gaya hidup.

Di usia ini, tidak ada perkembangan fisik yang cukup menonjol karena sudah tinggal fase penyempurnaan pertumbuhan.

Namun di usia ini, berat badan yang semakin bertambah kerap menjadi masalah bagi sebagian remaja perempuan ataupun laki-laki.

Beberapa area tubuh yang menjadi masalah karena menumpuknya lemak adalah lengan, perut, dan juga paha.

Di fase ini, penting bagi orangtua untuk memberi tahu anak bagaimana cara mendapatkan tubuh ideal dengan cara yang sehat.

Jangan sampai anak melakukan berbagai cara tidak sehat sampai mengakibatkan gangguan citra tubuh hingga gangguan makan pada remaja.

Perkembangan kognitif

Bagaimana dengan perkembangan kognitif atau cara berpikir anak di usia 18 tahun?

Di usia ini ada kemungkinan Anda bisa melihat pola pikir remaja sudah seperti orang dewasa walaupun otak masih terus berkembang.

Ada kalanya anak sudah mampu untuk memahami konflik dan masalah yang cukup kompleks. Ditambah, ia pun sudah memikirkan akan seperti apa masa depannya nanti.

Hal ini karena anak sudah berada di fase jenjang akhir sekolah dan akan mulai masuk ke perguruan tinggi.

Beberapa perkembangan kognitif pada anak usia 18 tahun, adalah:

  • Melihat masalah dengan berbagai kemungkinan.
  • Mampu membedakan mana yang benar dan salah.
  • Mempertimbangkan beberapa pilihan yang ada.
  • Meningkatkan rasa simpati dan empati.
  • Merupakan masa-masa anak berpikiran idealis.

Dikutip dari Association of Maternal & Child Health Programs, di masa ini anak akan mengubah cara berpikir tentang diri sendiri, orang lain, dan juga dunia di sekitar.

Perkembangan kognitif menjadi proses yang cukup bertahap pada perkembangan remaja. Dari hanya melihat masalah dari satu sudut pandang hingga melihat dari berbagai perspektif.

Bagi remaja yang sudah mulai memikirkan keinginan dan tujuannya di masa depan, ada kalanya ia mempertahankan idealisme.

Maka dari itu, anak berusaha untuk meyakinkan orangtua serta memberikan penjelasan tentang hal yang digemarinya.

Namun, sebagian dari mereka  pun juga belajar untuk menerima masukan dari orangtua, keluarga, sahabat, mengenai apa yang baik untuknya nanti di masa depan.

Dari sini, remaja lebih menghargai pendapat serta membuka mata akan adanya keberagaman yang ada di seskitar.

Perkembangan psikologis

Tidak semua remaja di usia 18 tahun sudah mengetahui identitas diri dan apa yang diinginkan. Salah satunya adalah memilih jurusan apa yang diinginkan ketika akan masuk ke perguruan tinggi.

Lingkungan di sekitar tidak hanya dapat memengaruhi pikiran tetapi juga perkembangan psikologis anak di usia 18 tahun.

Ketika berada di dalam lingkungan yang tepat, maka ia bisa membangun support system yang sejalan dengannya.

Ditambah, ada perasaan bangga dari apa yang sudah dicapai olehnya. Sebagai contoh ketika ia berhasil masuk ke perguruan tinggi yang diinginkan.

Apabila berdiskusi dengan orang yang tepat, ia juga akan memikirkan secara matang masukan yang bermanfaat untuknya.

Beberapa perkembangan pikologis pada anak usia 18 tahun, adalah:

  • Masih agak sulit mengendalikan keiginan karena belum matang secara emosional.
  • Membutuhkan pendapat orang lain sebagai petunjuk.
  • Hubungan dengan lawan jenis semakin intim.
  • Membuka diri untuk memperluas pertemanan.

Perkembangan emosional

Secara umum, remaja perempuan mempunyai sisi emosional yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan laki-laki.

Terkadang, hal ini pula yang membuat ia jadi sulit menentukan apa yang diinginkan. Apalagi kalau ia juga ingin mengikuti apa yang teman dekatnya lakukan.

Sebagai orangtua, coba untuk memberikan masukan agar ia bisa mengontrol diri dan berpikir secara logis apa yang dia inginkan untuk masa depan.

Pada perkembangan anak usia 18 tahun ini pula ia merasakan ada sedikit kebebasan dalam mendalami dunia barunya.

Ada kebahagiaan sekaligus ketakutan di fase ini sehingga ia masih membutuhkan kendali dari orangtua agar tidak keluar dari jalur.

Perkembangan sosial

Merupakan hal yang wajar apabila Anda sebagai orangtua merasa khawatir ketika anak sudah menjalin hubungan dengan lawan jenis.

Sebelum melarangnya, ada kemungkinan  ia akan bertanya apa yang menjadi dasar hal tersebut. Sebagai orangtua, coba untuk memaparkan kekhawatiran Anda kepada anak.

Berikan pengertian serta pemahaman mengenai pendidikan seks sedini mungkin, misalnya ketika anak masih berada di usia 12 atau perkembangan anak 15 tahun.

Tidak ada salahnya untuk memberikan batasan yang harus dijaga olehnya ketika mempunyai hubungan dengan lawan jenis.

Lalu, bagaimana hubungan anak dengan teman terdekatnya? Hubungan persahabatan tergolong cukup stabil karena terjalin dengan erat.

Berbeda dengan teman yang dikenal di lingkungan baru, ia akan lebih menyeleksi dan melihat apakah sifatnya akan cocok.

Perkembangan bahasa

Tidak berbeda jauh dengan perkembangan anak usia 17 tahun, di usia ini remaja pun sudah bisa menyesuaikan diri dalam konteks berbicara dengan orang lain.

Sebagai contoh, menyesuaikan cara berbicara dengan teman sebaya, teman terdekat, keluarga, juga orang yang lebih tua.

Apabila anak juga aktif dalam memerhatikan kehidupan di media sosial, ada kemungkinan ia mengikuti tren bahasa kekinian.

Walaupun tidak secara langsung mengucapkannya, ia mencari tahu istilah apa saja yang sedang digunakan oleh orang banyak.

Tips untuk membantu perkembangan anak 18 tahun

Menjadi lebih mandiri adalah hal yang akan dilakukan oleh remaja di usia 18 tahun.

Namun, ada kalanya ia pun masih membutuhkan dukungan dari orangtua walaupun seringkali tidak mau memperlihatkan hal itu.

Apalagi, ketika ia sedang mengalami beberapa masalah dan butuh nasihat yang biasanya tidak mau didengar.

Membangun komunikasi merupakan hal pertama yang bisa orangtua lakukan untuk menjaga hubungan dengan remaja.

Tidak hanya itu saja, keterbukaan akan komunikasi juga merupakan salah satu pencegahan terjadinya depresi pada remaja.

Berikut beberapa hal lain yang bisa Anda lakukan untuk perkembangan anak usia 18 tahun.

1. Mendengarkan apa yang diinginkan anak

Sudah dipaparkan di atas bahwa pada perkembangan anak usia 18 tahun, ia sudah mulai memikirkan apa yang diinginkannya.

Baik untuk keinginan melanjutkan ke perguruan tinggi mana serta jurusan yang ia gemari.

Ada kalanya orangtua ingin anaknya mendapatkan yang terbaik. Akan tetapi, jangan lupa untuk mencari tahu apakah keinginan Anda sama dengan keinginannya atau tidak.

Setelah mendengarkan apa yang ia inginkan, ajak anak untuk berdiskusi sehingga ia juga merasa dapat memilih jalan hidupnya.

2. Memberikan dukungan untuk peluang baru

Walaupun tekanan dari hubungan sosial sudah mulai berkurang, ada kalanya remaja membandingkan dirinya dengan orang lain.

Padahal, pencapaian orang lain dengan diri sendiri tentunya berbeda.

Ingatkan anak bahwa ia tidak perlu mengikuti orang lain dan fokus dengan apa yang menjadi tujuannya.

Apabila ia akan mencoba hal yang belum pernah dilakukan dalam keluarga, cari solusi bersama dan berikan dukungan untuk menambah keyakinannya.

Sebagai contoh, dalam keluarga Anda profesi pengacara sudah menjadi kebiasaan turun temurun. Namun, anak mempunyai bakat dan ingin masuk sekolah desain.

Jangan langsung marah dan tidak setuju. Cari tahu apakah itu merupakan hal yang benar-benar passion-nya.

3. Perhatikan perubahan perilaku

Tahukah Anda apabila depresi menjadi salah satu penyebab utama masalah kesehatan di kalangan remaja?

Tanpa disadari, perubahan yang diperlihatkan remaja juga bisa membuat ia mengalami masalah kesehatan mental.

Hal ini bisa dimulai ketika ia mempunyai krisis kepercayaan diri, tidak mau berinteraksi dengan teman, mempunyai masalah, hingga mengalami  gangguan tidur.

Selalu ingatkan anak bahwa Anda akan selalu ada untuknya dan akan membantu mencari jalan keluar ketika ada masalah.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Developmental Tasks and Attributes of Late Adolescence/Young Adulthood (Ages 18 – 24 years). (2020). Retrieved 26 June 2020, from http://www.amchp.org/programsandtopics/AdolescentHealth/projects/Documents/SAHRC%20AYADevelopment%20LateAdolescentYoungAdulthood.pdf

18- to 19-year-olds: Ages and stages of youth development. (2013). Retrieved 26 June 2020, from https://www.canr.msu.edu/news/18_to_19_year_olds_ages_and_stages_of_youth_development

Adolescents: health risks and solutions. (2018). Retrieved 26 June 2020, from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/adolescents-health-risks-and-solutions

Growth & Development: 12-21 Years | Riley Children’s Health. (2020). Retrieved 26 June 2020, from https://www.rileychildrens.org/health-info/growth-development-12-21-years

Stages of Adolescence. (2020). Retrieved 26 June 2020, from https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/teen/Pages/Stages-of-Adolescence.aspx

default – Stanford Children’s Health. (2020). Retrieved 26 June 2020, from https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=the-growing-child-adolescent-13-to-18-years-90-P02175#:~:text=The%20teenage%20years%20are%20also,may%20have%20another%20growth%20spurt.

Normal Development: Late Adolescence (18-20 Years Old) | Teen Care | southeast Michigan | Wayne State Family Care | Wayne State University Physicians Group . (2020). Retrieved 26 June 2020, from http://www.wsupgdocs.org/family-medicine/WayneStateContentPage.aspx?nd=1602

Signs of Normal Physical, Social & Emotional Development Teens 13-18. (2018). Retrieved 26 June 2020, from https://www.thewholechild.org/parent-resources/age-13-18/signs-of-normal-development-stages-ages-13-18/

Versi Terbaru

16/08/2021

Ditulis oleh Atifa Adlina

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Indah Fitrah Yani


Artikel Terkait

Gangguan Bipolar pada Anak, Kenali Gejala dan Penanganannya

Waspadai Pergaulan Bebas, Kenali Dampak dan Tips Mencegahnya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 16/08/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan