Apakah anak Anda sering kali terlihat asyik saat memainkan game? Kebanyakan orangtua akan merasa khawatir bila melihat anaknya sering terpaku pada layar permainan. Namun, di balik keasyikan tersebut, ada beberapa dampak negatif bermain game yang perlu dipertimbangkan. Apa saja? Ketahui jawabannya melalui artikel di bawah ini.
Dampak negatif bermain game
Meskipun game bisa menyenangkan dan menghibur, sebagai orangtua, mungkin Anda merasa khawatir melihat anak Anda menghabiskan waktu yang lama di depan layar.
Pasalnya, sama halnya seperti kecanduan alkohol, game juga dapat menyebabkan kecanduan yang bisa berdampak buruk pada kesehatan dan tumbuh kembang anak, termasuk di tahap perkembangan remaja.
Berikut adalah beberapa dampak negatif bermain game, termasuk game online, pada anak.
1. Mengalami gangguan kesehatan
Tahukah Anda bahwa keseringan main game ternyata bisa memicu berbagai penyakit kronis pada anak?
Tanpa Anda sadari, bermain game masuk ke dalam salah satu gaya hidup sedentari karena hal tersebut membuat Anda malas untuk bergerak.
Jika kebiasaan ini dilakukan terus-menerus, maka anak berisiko lebih tinggi untuk terkena penyakit obesitas, melemahnya otot dan persendian, dan bahkan penurunan penglihatan yang signifikan karena paparan cahaya biru dari layar gadget.
Anak pun berisiko mengalami lebih banyak masalah kesehatan jika kebiasaan buruk ini disertai dengan pola makan yang buruk, merokok, atau minum alkohol.
Mungkin anak tidak akan merasakan langsung dampak negatif bermain game satu ini. Biasanya, dampak dari kebiasaan buruk ini baru mulai terasa bertahun-tahun setelah anak terbiasa menjalani rutinitas tersebut.
2. Menurunkan prestasi akademik anak
Keseruan yang ditawarkan saat bermain game sangat jauh berbeda dengan hari-hari yang dilalui anak ketika menuntut ilmu di sekolah.
Pasalnya, di sekolah umumnya anak-anak merasa bosan dan tertekan, lain halnya ketika mereka bermain game.
Apabila anak sudah dalam tahap kecanduan game, mereka akan melakukan segala cara untuk bisa bermain game.
Akibatnya, banyak anak yang tidak fokus ketika menyerap pelajaran di kelas, malas belajar, hingga berani bolos sekolah. Berbagai hal tersebut berujung pada penurunan prestasi akademik anak di sekolah.
3. Menarik diri dari kehidupan sosial
Anak yang sudah kecanduan game cenderung lebih senang menghabiskan waktu selama berjam-jam untuk menuntaskan misi game yang sedang dimainkannya.
Hal ini tentu akan berdampak buruk pada kehidupan sosial anak kelak.
Pasalnya, anak lebih memilih untuk berinteraksi secara digital ketimbang di dunia nyata. Dalam istilah psikologi kondisi ini disebut dengan asosial.
Orang yang asosial cenderung tidak mempedulikan orang lain dan sibuk dengan dunianya sendiri.
Biasanya, anak-anak yang asosial sering kikuk ketika diminta untuk memulai percakapan dan merasa cepat bosan ketika diajak di pertemuan yang melibatkan banyak orang.
4. Memiliki perilaku agresif
Konten kekerasan yang banyak disuguhkan video game dapat membuat anak menjadi tidak sabar dan berperilaku agresif dalam kehidupan sehari-harinya.
Mereka akan lebih sering marah-marah dan mudah tersinggung ketika dilarang atau diminta berhenti bermain game.
Hilangnya kendali diri ini membuat anak cenderung menomorsatukan gaming dalam hidupnya.
Akibatnya, anak akan melakukan berbagai cara untuk dapat menuntaskan hasrat akan candunya dan tak peduli atas konsekuensi dan risikonya, termasuk berperilaku agresif ke orang lain.
5. Mengalami gangguan mental
Kecanduan game ditandai ketika anak sudah tidak mampu lagi untuk mengendalikan hasrat bermain game. Akibatnya, anak memiliki keinginan untuk terus-terusan main game.
Kabar buruknya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan kecanduan game sebagai salah satu kategori gangguan jiwa baru yang disebut gaming disorder.
Hal ini didasari atas fenomena peningkatan kasus kecanduan game dari berbagai belahan dunia.
Cara menghindari dampak negatif bermain game
Untuk mencegah anak kecanduan game online dan menghindari berbagai efek sering main game di atas, ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh orangtua, di antaranya sebagai berikut.
- Tetapkan waktu batasan. Tentukan waktu maksimum yang diperbolehkan untuk anak bermain game setiap harinya. Pastikan juga anak mematuhi aturan tersebut.
- Dorong aktivitas fisik. Guna mencegah anak terkena dampak buruk bermain game, sebaiknya ajak anak untuk berpartisipasi dalam olahraga atau kegiatan fisik lainnya.
- Monitor konten game. Pilihlah game yang sesuai dengan usia anak Anda. Pantau juga konten yang dapat mereka askes sesuai dengan umurnya.
- Ajak untuk berinteraksi. Ajak anak untuk berinteraksi dengan teman-teman secara langsung dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial guna menghindari dampak negatif bermain game online.
- Buat jadwal tidur yang konsisten. Membuat jadwal tidur dapat membuat anak terhindar dari begadang dan bermain game online. Ajarkan anak untuk tidak bermain gadget setidaknya satu jam sebelum waktu tidur.
- Jangan biarkan anak bermain di dalam kamar. Sebaiknya izinkan anak hanya bermain game di ruang TV di rumah atau ruangan yang bisa Anda pantau, hindari membiarkan anak bermain game di kamar tidur.
Perlu Anda ketahui
Namun, adakah dampak positif bermain game untuk anak?
Meski dapat memberikan dampak negatif saat bermain game online secara berlebihan, bermain game dengan waktu yang wajar ternyata memiliki manfaat atau efek positif pada anak.
Melansir dari Sutter Health, bermain game dapat memberikan manfaat sebagai berikut.
- Keterampilan matematika dan membaca.
- Meningkatkan kreativitas anak.
- Meningkatkan koordinasi tangan-mata, keterampilan sosial, dan koordinasi motorik halus.
- Analisis dan pengambilan keputusan yang cepat.
- Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan logika.
- Meningkatkan fokus dan kemampuan berpikir anak.
- Melatih kerjasama dan kerja tim dengan teman.
- Melatih imajinasi anak.
- Mengasah ketepatan anak.
- Menjaga kesehatan mental anak.
Pada dasarnya, dengan pemahaman yang lebih baik tentang dampak dan manfaat dari bermain game ini, orangtua dapat membuat keputusan dan aturan yang lebih bijaksana dalam mengelola waktu bermain anak.
Namun, bila dampak negatif bermain game ini sudah mulai dirasakan oleh buah hati, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada psikolog anak atau ahli kejiwaan untuk mengetahui cara pengelolaan terbaik.
Kesimpulan
- Bermain game berlebihan pada anak dapat menimbulkan dampak negatif, seperti mengalami gangguan kesehatan, menurunkan prestasi akademik anak, menarik diri dari kehidupan sosial, memiliki perilaku agresif, dan mengalami gangguan mental.
- Untuk menghindari dampak negatif bermain game tersebut, sebaiknya orangtua dapat menetapkan waktu batasan, ajak untuk berinteraksi, buat jadwal tidur yang teratur, dorong aktivitas fisik, serta monitor konten game anak.
- Meski demikian, selama digunakan secara bijak, bermain game dapat memberikan manfaat pada anak, seperti meningkatkan kreativitas anak, melatih imajinasi anak, hingga menjaga kesehatan mental anak.
[embed-health-tool-vaccination-tool]