Perkembangan bayi 16 bulan menunjukkan bahwa anak semakin sering mencoret dengan spontan ketika melihat alat tulis, seperti krayon, spidol, pensil, atau pulpen.
3. Kemampuan sosial
Bila diperhatikan, balita usia 16 bulan sudah mulai membantu Anda saat membereskan rumah.
Ia akan menunjukkan refleks memberikan barang kepada orang lain. Anda bisa melatihnya dengan minta tolong ambilkan barang atau menyimpan baju kotor ke dalam keranjang.
Saat makan, anak juga mulai lancar memegang sendok dan garpu, dan menyuapi makanannya sendiri.
Meski masih berantakan, biarkan anak berlatih mandiri. Bahkan, ia akan sering menyuapi boneka seperti bertemu hewan peliharaan.
4. Kemampuan komunikasi dan berbahasa
Pada masa perkembangan bayi 16 bulan ini, si Kecil terlihat senang ketika mendengar Anda menyanyikan lagu anak-anak untuk dirinya, terutama lagu favoritnya.
Bahkan, mereka mungkin juga berusaha bernyanyi bersama Anda meski tidak begitu jelas.
Pada usia ini juga, Anda mungkin sudah mulai melihat si Kecil dapat mengucapkan beberapa kata dengan baik.
Perlu Anda Ketahui
Meski perkembangannya semakin matang, Anda juga akan melihat bayi mudah merasa frustrasi dan menyerah. Misalnya, saat tidak berhasil memainkan mainannya dengan baik, si Kecil justru akan mengamuk dan terlihat kesal. Namun, jangan sampai Anda terpancing emosi, karena pada usia ini ia belum mampu meredam dan menyalurkan amarahnya ke hal lain.
Apa yang harus dilakukan untuk membantu perkembangan balita 16 bulan?
Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mendukung perkembangan si Kecil pada usia 16 bulan, antara lain sebagai berikut.
1. Bantu anak mengendalikan rasa takut
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, si Kecil bisa gampang terkejut dan memiliki rasa takut terhadap beberapa hal.
Sebagai bentuk dukungan terhadap perkembangan anak 16 bulan, Anda dapat memeluk anak saat ia merasa takut. Cara ini akan membantu memberikan rasa tenang dan nyaman.
Peluklah ia dan katakan bahwa Anda tahu hal tersebut memang menakutkan, contohnya dengan mengatakan, “Wow, petirnya seram ya, kak? Nggak apa-apa, ada mama di sini.”
Tunjukkan pada balita Anda bagaimana cara menutup telinga saat mendengar petir guna mengendalikan ketakutannya.
Dengan begitu, diharapkan si Kecil tidak lagi merasa takut setelah mengerti asal suara tersebut dan perlahan dapat mengendalikan ketakutannya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar