backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

7 Contoh Kegiatan untuk Mengasah Kemampuan Motorik Kasar Anak

Ditinjau secara medis oleh dr. Aisya Fikritama, Sp.A · Kesehatan anak · RS UNS Solo


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 06/03/2024

    7 Contoh Kegiatan untuk Mengasah Kemampuan Motorik Kasar Anak

    Selain dari kemampuan anak sendiri, sebagai orangtua, Anda bisa membantu merangsang perkembangan motorik anak agar jadi lebih baik. Ini termasuk dalam perkembangan motorik kasar. Cara yang efektif untuk meningkatkan perkembangan motorik kasar anak, yaitu dengan mengajaknya bermain. Simak contoh kegiatan atau permainan yang bisa mengasah motorik kasar di bawah ini. 

    Contoh kegiatan untuk mengasah keterampilan motorik kasar anak

    Tahap perkembangan anak merupakan hasil interaksi dengan lingkungan. Tahap ini meliputi kemampuan berbahasa, motorik kasar, motorik halus, interaksi sosial, emosi, intelektual, dan tingkah laku.

    Oleh karena itu, keterampilan motorik termasuk salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh anak.

    Keterampilan motorik kasar adalah segala tindakan yang memanfaatkan otot lengan, kaki, dan anggota gerak lain untuk menggerakkan tubuh atau berpindah posisi.

    Namun, meski sama-sama terkait motorik, terdapat perbedaan motorik kasar dan motorik halus.

    Dilansir dari Pregnancy, Birth and Baby keterampilan motorik kasar menggunakan otot besar di dalam tubuh untuk melakukan gerakan yang luas. sedangkan motorik halus anak melibatkan otot-otot kecil di dalam tubuhnya.

    Contoh gerakan motorik kasar

    Contoh gerakan motorik kasar meliputi merangkak, duduk dari berdiri atau rebahan dan sebaliknya, berjalan dan berlari, mengangguk dan menggelengkan kepala, melempar bola, menggenggam boneka, hingga melambaikan tangan dan mengayunkan kaki.

    Anak-anak umumnya menyukai permainan dan bisa menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bermain.

    Untuk memanfaatkan waktu bermainnya sekaligus untuk mengasah keterampilan motorik kasar, Anda bisa ajak anak lakukan contoh kegiatan dan permainan berikut.

    1. Menari

    anak menari

    Menggerakkan tangan, kaki, dan tubuh ternyata bisa dilakukan sekaligus lewat satu kegiatan sederhana, yaitu menari.

    Meski gerak tubuh anak belum sepenuhnya terkoordinasi dengan baik untuk menciptakan tarian yang indah, menari memberi kesempatan lebih banyak untuk memperluas variasi dan rentang gerak tubuh anak.

    Maka dari itu, gerakan tubuh anak yang awalnya kaku bisa jadi lebih luwes dan selaras setelah rutin menari.

    Agar anak tidak merasa canggung menari sendirian, coba ajak teman-teman lainnya untuk menari bersama. Anda juga bisa memasukkan si Kecil ke sanggar tari terdekat jika memungkinkan.

    2. Bermain peran

    Tidak perlu punya bakat akting untuk mengajak anak bermain peran. Cukup buatlah satu skenario sederhana yang bisa Anda dan si Kecil ikuti bersama-sama.

    Sebagai contoh, Anda bisa ‘menugaskan’ anak menjadi abang tukang bakso yang meracik pesanan Anda sebagai pembeli. Anak bisa menggunakan daun lebar sebagai mangkuk, rumput sebagai mie, dan batu-batu kerikil sebagai bakso.

    Untuk contoh kegiatan mengasah motorik kasar lainnya, minta anak perankan gerak-gerik binatang penghuni taman safari.

    Misalnya, kanguru yang suka melompat-lompat, elang dengan mengepakkan kedua tangan di samping dan berlari, atau monyet yang suka bergelantungan di pohon.

    Sementara itu, Anda bisa berperan sebagai penjaga kebun binatangnya yang bertugas memberi makan dan merawat anak Anda yang menjadi hewan, sekaligus diam-diam mengawasinya agar tidak celaka saat bermain.

    3. Bermain di taman bermain

    Taman bermain biasanya dilengkapi dengan zona khusus anak dengan permainan seperti jungkat-jungkit, perosotan, ayunan, jembatan tali, kotak pasir, dan lain sebagainya.

    Semua permainan tersebut membuat anak melakukan berbagai gerakan, seperti duduk tegak, jalan lurus, melompat, dan mendorong.

    Selain itu, Anda bisa mengajak anak bermain permainan tradisional, seperti petak umpet, yang juga sangat baik untuk mengembangkan keterampilan motorik kasar.

    4. Bermain olahraga

    perkembangan balita 57 bulan

    Olahraga juga bisa menjadi salah satu contoh kegiatan untuk membantu mengembangkan keterampilan motorik kasar anak.

    Anda bisa memperkenalkan anak-anak berbagai jenis olahraga yang mudah dilakukan di sekitar rumah, seperti sepak bola, bola basket, atau bulu tangkis,

    Bukan cuma menstimulasi motorik kasar, dengan berolahraga, anak-anak juga bisa melatih tubuhnya agar lebih sehat sambil belajar keterampilan dalam tim dan kerja sama.

    5. Melakukan aktivitas seni

    Aktivitas seni, seperti menggambar dan melukis dengan roller besar, mencoret-coret di atas kertas besar, atau menciptakan karya seni dengan kain dan cat air, dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan motorik kasar mereka.

    Bukan cuma melukis, menggunakan instrumen musik seperti drum atau xylophone atau sekadar berdansa dan bergerak mengikuti irama musik juga bisa menjadi contoh kegiatan seni untuk merangsang motorik kasar.

    Kegiatan ini dapat membantu anak-anak mengasah keterampilan motorik kasar mereka sambil mengekspresikan dirinya.

    6. Permainan rintangan

    Tidak melulu ke taman bermain, Anda bisa membantu menstimulasi keterampilan motorik kasar anak di rumah.

    Misalnya dengan membuat jalur rintangan sederhana di dalam rumah atau di halaman sekitarnya.

    Cukup menggunakan benda-benda seperti balok, tali, atau hula hoop dapat membantu anak-anak melatih keterampilan koordinasi dan keseimbangan mereka.

    7. Berkebun

    Salah satu manfaat aktivitas berkebun untuk anak, seperti menggali tanah, menanam, dan merawat tanaman, yaitu bisa mengajarkan anak-anak tentang alam.

    Namun bukan hanya itu, berkebun juga bisa membantu anak mengasah keterampilan motorik kasar melalui gerakan-gerakan seperti mengangkat, menarik, dan menata.

    Itu adalah beberapa contoh kegiatan yang bisa membantu mengasah kemampuan motorik kasar pada anak.

    Pastikan untuk memilih kegiatan yang sesuai dengan usia dan minat anak-anak serta selalu awasi mereka saat bermain dan beraktivitas.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Aisya Fikritama, Sp.A

    Kesehatan anak · RS UNS Solo


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 06/03/2024

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan