backup og meta

10 Mitos Ibu Menyusui: Mana yang Benar dan Mana yang Hoax?

10 Mitos Ibu Menyusui: Mana yang Benar dan Mana yang Hoax?

Sama seperti saat hamil, ketika menyusui pun banyak orang yang melarang dan menyarankan Anda untuk melakukan suatu hal yang sudah menjadi kebiasaan. Sebab, ada beberapa hal yang dipercaya menjadi mitos ibu menyusui sejak dahulu kala.

Entah benar atau tidak, tetapi kebiasaan ini sudah dilakukan turun-temurun sehingga banyak ibu menyusui yang tetap mengikutinya. Apakah hal tersebut benar adanya atau hanya mitos ibu menyusui saja, ya? Cek faktanya di bawah ini.

Mitos ibu menyusui yang perlu dicari tahu kebenarannya

Proses menyusui bayi yang seharusnya berjalan lancar kadang bisa terhambat karena adanya satu atau dua mitos ibu menyusui.

Padahal, mitos ibu menyusui yang selama ini banyak beredar di masyarakat belum jelas kebenarannya.

Supaya tidak keliru, simak mitos dan kebenaran seputar menyusui bagi ibu berikut ini.

1. Payudara kecil menghasilkan ASI yang lebih sedikit

tips memerah asi

Banyak ibu mungkin berpikir bahwa payudara kecil menghasilkan ASI lebih sedikit, sedangkan payudara besar menghasilkan lebih banyak ASI.

Padahal, anggapan ini hanyalah mitos seputar ibu menyusui saja. Ukuran payudara sama sekali tidak menentukan seberapa banyak ASI yang diproduksi.

Faktanya, menurut Healthy Children, produksi ASI bergantung pada kelenjar susu di dalam payudara, bukan pada ukurannya.

Payudara kecil maupun besar sama-sama memiliki kelenjar susu yang akan tumbuh dan berkembang sejak masa kehamilan, sehingga setelah bayi lahir, ibu dapat langsung memproduksi ASI untuk menyusui.

2. Bayi lebih sering menyusu artinya ia tidak mendapatkan ASI yang cukup

Normalnya, bayi baru lahir cenderung lebih sering menyusu, dan frekuensi ini akan berkurang seiring bertambahnya usia.

Namun, menyusu lebih sering bukan berarti bayi kurang mendapat ASI, ini hanyalah mitos jawa tentang ibu menyusui saja.

Namun, perlu diketahi bahwa ASI lebih mudah diserap oleh sistem pencernaan bayi. Oleh karena itu, Bayi yang menyusu ASI umumnya lebih cepat merasa lapar dan haus dibandingkan dengan bayi yang minum susu formula. 

Hal ini wajar dan bukan tanda kekurangan ASI. Frekuensi menyusu bayi ASI dan bayi sufor memang bisa berbeda, tetapi itu hal yang normal.

3. ASI mengandung nutrisi yang lebih sedikit setelah satu tahun pertama

protein soya

Pernyataan ini juga hanya mitos ibu menyusui. Faktanya, ASI tetap mengandung nutrisi yang baik hingga anak berusia dua tahun.

Namun, seiring pertumbuhan bayi, kebutuhan gizinya juga menjadi lebih banyak.

Setelah enam bulan, ASI saja tidak cukup, sehingga perlu diberikan MPASI sebagai pendamping.

Perkenalan bayi dengan MPASI atau makanan padat ini bisa tetap diiringi dengan pemberian ASI, tetapi dalam frekuensi dan jumlah yang berbeda. 

4. Menyusui membuat payudara dan puting terasa sakit

Sebenarnya, menyusui tidaklah menyakitkan dan pernyataan tentang menyusui membuat payudara sakit hanyalah mitos.

Namun, puting bisa terasa lebih sensitif saat menyusui karena adanya peningkatan kadar hormon setelah melahirkan.

Bukan hanya itu, kontak antara payudara dan bayi yang lebih sering terjadi selama menyusui juga menambah rasa sensitif pada puting.

Agar merasa lebih nyaman selama menyusui, Anda bisa menerapkan posisi menyusui yang tepat.

Perlu Anda Ketahui

Jika puting terasa sakit yang tidak normal, sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter untuk diketahui penyebab dan penanganannya. Bila nantinya Anda diberikan obat untuk mengatasi keluhan pada puting, dokter tentu memberikan obat yang aman untuk ibu menyusui dan bayinya.

5. Semakin lama menyusui, semakin sulit bayi untuk diberikan makanan

jadwal makan bayi di bawah 6 bulan

Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, bayi sudah mulai bisa diberikan makanan padat sekitar usia enam bulan.

Akan tetapi, perkembangan dan kesiapan bayi untuk menerima makanan padat dapat datang di waktu yang berbeda-beda.

Memperkenalkan dan memberikan MPASI kepada bayi sama sekali tidak berhubungan dengan lama waktu bayi menyusu, jadi ini hanya sekadar mitos ibu bayi tidak mau menyusu saja.

Itu sebabnya, tidak masalah untuk meneruskan pemberian ASI selama masih memungkinkan sembari menerapkan cara menyapih anak yang tepat nantinya.

6. Jangan membangunkan bayi yang sedang tidur untuk menyusu

Biasanya, bayi baru lahir tidur dalam kurun waktu yang lebih lama. Jika bayi dibiarkan tidur terlalu lama, waktu yang seharusnya ia gunakan untuk menyusu ASI bisa terlewat. 

Oleh karena itu, jangan ragu untuk membangunkan bayi baru lahir yang sedang tidur agar mau menyusu.

Menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDAI), sebaiknya bangunkan bayi baru lahir yang masih terlelap bila sudah empat jam belum menyusu. 

Selain agar jadwal menyusui bayi jadi lebih teratur, membangunkan bayi untuk menyusu juga membantu merangsang produksi ASI ibu lebih banyak lagi.

7. Menyusui akan mengubah bentuk payudara Anda

warna cokelat di sekitar payudara

Perubahan pada bentuk payudara tidak hanya disebabkan oleh menyusui, tetapi juga karena kehamilan Anda.

Usia, efek gravitasi, dan berat badan juga dapat memengaruhi bentuk payudara.

Lagipula, bentuk payudara memang selalu dapat berubah setelah kehamilan.

Perubahan bentuk payudara ini tidak seberapa dibandingkan dengan manfaat dari menyusui untuk payudara Anda.

8. Mengistirahatkan payudara dapat menghasilkan ASI yang lebih banyak

Lagi-lagi, ini hanyalah mitos ibu menyusui. Sebenarnya, semakin sering Anda menyusui bayi, maka semakin banyak pula produksi ASI di dalam payudara.

Sebaliknya, jika Anda berpikir bahwa payudara butuh istirahat dan akhirnya Anda melewatkan waktu menyusui bayi Anda, ini bisa berpengaruh pada produksi ASI.

Namun, jika bayi sudah kenyang dan cukup menyusu, sedangkan ASI masih memenuhi payudara, Anda bisa memompa ASI.

Jangan lupa perhatikan cara menyimpan ASI agar tetap awet sampai waktunya diberikan pada bayi.

9. Menyusui dapat mencegah kehamilan

alat tes kehamilan mitos ibu menyusui

ASI dipercaya dapat mencegah kehamilan melalui metode amenore laktasi, terutama bila Anda menyusui secara eksklusif dan periode menstruasi belm kembali.

Hormon yang terlibat dalam menyusui dapat mencegah ovulasi sehingga dapat menghalangi kemampuan Anda untuk hamil lagi selama beberapa bulan setelah melahirkan.

Namun, mitos ibu menyusui ini hanya berlaku selama Anda belum mengalami menstruasi sama sekali sejak melahirkan.

Jika sudah mendapatkan periode menstruasi lagi setelah melahirkan, Anda membutuhkan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan.

10. Tidak boleh makan sembarang makanan saat menyusui

Selayaknya saat sedang tidak menyusui, ibu menyusui sebenarnya bisa makan makanan apa saja. Secara umum, menyusui tidak mengubah kebiasaan makan Anda.

Bayi sudah mulai terbiasa dengan jenis makanan yang Anda makan sejak masih berada di dalam kandungan.

Namun, memang ada beberapa pantangan dalam hal makanan untuk ibu menyusui yang perlu diperhatikan.

Ambil contohnya hindari makanan yang membuat bayi mengalami alergi, sayuran mengandung gas, hingga makanan terlalu pedas.

Jika Anda merasa bayi sakit atau mengalami reaksi medis akibat makanan tertentu yang Anda makan, sebaiknya periksakan lebih lanjut ke dokter.

Kesimpulan

Proses menyusui bayi yang seharusnya berjalan lancar kadang bisa terhambat karena adanya satu atau dua mitos ibu menyusui. Berikut ini adalah beberapa mitos seputar ibu menyusui. 
  • Payudara kecil menghasilkan ASI yang lebih sedikit. 
  • Bayi lebih sering menyusu artinya ia tidak mendapatkan ASI yang cukup. 
  • ASI mengandung nutrisi yang lebih sedikit setelah satu tahun pertama. 
  • Menyusui membuat payudara dan puting terasa sakit. 
  • Semakin lama menyusui, semakin sulit bayi untuk diberikan makanan. 
  • Jangan membangunkan bayi yang sedang tidur untuk menyusu. 
  • Menyusui akan mengubah bentuk payudara Anda. 
  • Mengistirahatkan payudara dapat menghasilkan ASI yang lebih banyak.
  • Menyusui dapat mencegah kehamilan.  
  • Tidak boleh makan sembarang makanan saat menyusui.

[embed-health-tool-baby-poop-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Nilai Menyusui. Retrieved 20 February 2025, from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/nilai-menyusui 

Busted: 14 Myths About Breastfeeding. Retrieved 20 February 2025, from https://www.unicef.org/parenting/food-nutrition/14-myths-about-breastfeeding 

Common Myths About Breastfeeding. Retrieved 20 February 2025, from https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/breastfeeding/Pages/Common-Myths-About-Breastfeeding.aspx 

5 Breastfeeding Diet Myths. Retrieved 20 February 2025, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/5-breastfeeding-diet-myths 

Myths and Facts About Breastfeeding. Retrieved 20 February 2025, from, https://nj.gov/health/fhs/wic/breastfeedingmyth.shtml

Myths and Facts About Breastfeeding. Retrieved 20 February 2025, from, https://mydoctor.kaiserpermanente.org/ncal/article/myths-and-facts-about-breastfeeding-721420

Versi Terbaru

20/02/2025

Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Putri Ica Widia Sari


Artikel Terkait

Jangan Sembarang Minum, Ini Daftar Pilihan Obat yang Aman untuk Ibu Menyusui

11 Makanan untuk Ibu Menyusui agar Berat Badan Bayi Cepat Naik


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 3 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan