Ada beberapa tipe kejang pada epilepsi yang sering dialami si kecil. Ada yang sangat pendek seperti berlangsung beberapa detik. Namun ada juga yang agak lama sampai hitungan menit.
Epilepsi juga terjadi berbeda-beda setiap anak, hal ini tergantung pada:
- Usia
- Jenis kerusakan pada bagian otak
- Memiliki masalah kesehatan lain
- Respon anak saat melakukan perawatan
Pada dasarnya, epilepsi yang dialami anak tergantung pada bagian otak mana yang terlibat.
Bagaimana pengobatan epilepsi pada anak?
Pengobatan untuk epilepsi biasanya dimulai dengan obat-obatan untuk mencegah kejang, atau disebut dengan obat antiepilepsi.
Dosis yang sudah tepat akan terus dipertahankan sampai dua tahun bebas kejang. Dosis juga akan disesuaikan jika terjadi kenaikan berat badan anak.
Jika satu jenis obat dengan dosis maksimal tidak dapat mengendalikan kejang anak, dokter akan menambahkan obat antiepilepsi kedua. Atau menukar dengan jenis obat yang berbeda.
https://wp.hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/saraf-anak/tay-sachs/
Tips pengobatan epilepsi pada anak
Pengobatan epilepsi pada anak tentu bukanlah hal yang mudah. Orangtua perlu memerhatikan hal-hal demi membuat pengobatan epilepsi kian lancar dan si kecil cepat sembuh.
Perhatikan jadwal minum obat
Jika obat harus diminum dua kali sehari, berarti jarak minum obat adalah 12 jam. Demikian juga jika dosis obat tiga kali sehari, maka jarak minum adalah 8 jam. Berhenti minum obat tiba-tiba akan mengakibatkan timbulnya kejang.
Bila lupa memberi obat, berikan sesegera mungkin ketika Anda ingat. Tanyakan pada dokter apa yang harus dilakukan jika anak lupa minum satu dosis obat.
Kenali pemicu kejang
Penting untuk mengetahui dan mengenali pemicu kejang pada anak Anda sehingga serangan kejang bisa dihindari.
Beberapa pemicu kejang yang sering dialami antara lain:
- Lupa minum obat
- Kurang tidur
- Terlambat atau lupa makan
- Stres fisik dan emosi
- Sakit atau demam
- Dosis obat antiepilepsi yang rendah dalam darah
Cahaya yang berkedip-kedip yang dihasilkan komputer, televisi, telepon genggam juga bisa memicu epilepsi pada anak.
Beritahu obat lain yang dikonsumsi anak
Beritahu dokter seputar obat lain yang sedang diminum anak, termasuk vitamin. Ini untuk mengetahui apakah obat tersebut memengaruhi kerja obat antiepilepsi.
Mengingat beberapa obat seperti dekongestan, astosal dan obat herbal dapat berinteraksi dengan obat antiepilepsi.
Hindari mengganti obat sembarangan
Tidak disarankan untuk mengganti obat tanpa persetujuan dokter. Sebagai contoh, Anda ganti obat merek paten ke obat generik tanpa konsultasi dengan dokter anak.
Hal ini tidak disarankan karena ada perbedaan pemrosesan obat dapat memengaruhi metabolisme obat antiepilepsi dalam tubuh anak.
Perhatikan konsumsi obat
Orangtua perlu memerhatikan tempat penyimpanan obat antiepilepsi agar tidak lupa diminum oleh si kecil.
Bila anak masih kecil dan sering memainkan barang, simpan obat antiepilepsi di tempat yang sulit dijangkau si kecil.
Untuk anak yang sudah besar, pasang alarm pengingat waktu minum obat yang dilengkapi dengan kotak obat.
Saat di sekolah, beritahukan guru tentang kondisi anak Anda dan ingatkan untuk minum obat.
Sementara jika Anda dan si kecil sedang menginap di luar rumah, bagi obat antiepilepsi ke dalam beberapa dosis untuk pemakaian seharí untuk memudahkan,
Sediakan obat cadangan untuk dua minggu, menghindari kehabisan obat dadakan.
Bagaimana bila obat tidak bisa meredakan epilepsi pada anak?
Ada beberapa kondisi yang membuat anak masih kejang meski sudah memakai obat epilepsi. Kalau kejang anak tetap tidak bisa dikendalikan dengan obat-obatan, dokter akan mendiskusikan pilihan cara lain, seperti dikutip dari Epilepsy:
Operasi otak
Prosedur ini dilakukan oleh ahli bedah spesialis anak. Sebelum melakukan prosedur operasi otak untuk mengatasi epilepsi pada anak, dokter akan menilai kondisi si kecil secara menyeluruh.
Bila operasi bisa mengurangi epilepsi atau menghentikan kejang tanpa masalah lain, prosedur ini bisa menjadi pilihan.
Terapi Vagus Nerve Stimulation (VNS)
Bila obat dan operasi tidak bisa menghentikan epilepsi pada anak, terapi VNS bisa dilakukan. Terapi ini memakai perangkat kelistrikan kecil, seperti alat pacu jantung, yang disimpan di bawah kulit dada anak.
Alat ini mengirimkan sinyal listrik ke otak melalui saraf di leher anak yang bernama saraf vagus. Terapi ini bertujuan untuk mengurangi jumlah kejang yang anak alami agar tidak terlalu parah.
Anak juga bisa melakukan terapi dietnya yaitu diet ketogenik, diet Atkins yang dimodifikasi, perawatan indeks glikemik rendah.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar