Melihat bayi tertawa memang menggemaskan. Seringnya, bayi mudah tertawa saat digendong, kemudian Anda mengayun atau mengguncangnya. Namun, tahukah Anda bahwa hal ini bisa memicu terjadinya shaken baby syndrome? Simak artikel ini untuk penjelasan lengkapnya.
Apa itu shaken baby syndrome?
Shaken baby syndrome (SBS) atau sindrom bayi terguncang adalah trauma pada kepala bayi karena guncangan yang terlalu keras.
Mengutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, ini adalah salah satu bentuk kekerasan pada anak karena berdampak buruk terhadap perkembangan bayi.
Hal ini dapat menjadi penyebab kerusakan otak, perdarahan retina, gangguan saraf, serta kematian.
Sekitar 95% cedera otak dan 64% cedera kepala pada anak berusia kurang dari 1 tahun penyebabnya adalah karena kekerasan termasuk shaken baby syndrome.
Sebagian besar kasus sindrom bayi terguncang terjadi pada masa perkembangan bayi dan balita yang berusia di bawah usia 2 tahun.
Tak hanya itu, kekerasan juga biasa terjadi pada anak berkebutuhan khusus atau masalah kesehatan yang membuatnya sering menangis.
Gejala shaken baby syndrome
Berikut adalah beberapa tanda atau gejala sindrom bayi terguncang pada si Kecil.
- Lebih rewel dari biasanya.
- Sulit untuk tetap terjaga.
- Mengalami masalah pernapasan.
- Susah makan.
- Kulit terlihat kebiruan.
- Mengalami kejang.
- Menjadi kaku dan sulit bergerak.
Dalam kasus yang ringan, mungkin anak masih terlihat normal setelah diguncang. Akan tetapi, lama kelamaan kondisi kesehatan serta perilakuknya mulai berubah.
Selain itu, ada kemungkinan orangtua juga tidak bisa melihat gejala atau tanda cedera fisik dari shaken baby syndrome, seperti:
- perdarahan otak dan mata,
- kerusakan sumsum tulang belakang, hingga
- patah tulang rusuk hingga kaki.
Segera cari bantuan dengan pergi ke rumah sakit jika Anda mencurigai bayi menunjukkan tanda-tanda setelah guncangan hebat.
Orangtua atau dokter wajib untuk melaporkan kasus dugaan kekerasan hingga pelecehan anak.
Penyebab shaken baby syndrome
Shaken baby syndrome dapat terjadi secara sengaja maupun tidak. Intinya, gerakan apa pun yang mengguncang bayi terlalu keras bisa mengakibatkan kondisi ini.
Perlu Anda ketahui bahwa bayi mempunyai otot leher yang masih lemah sehingga ia masih sulit menopang kepalanya sendiri.
Maka dari itu, apabila Anda menggendong dan mengayunnya dengan guncangan cukup keras, ini mengakibatkan otak bergerak maju mundur.
Hal ini pula yang mengakibatkan perdarahan, pembengkakan, serta memar di kepala bayi.
Dalam kondisi tidak sengaja, SBS biasanya terjadi saat orangtua atau pengasuh sedang mengajaknya bermain dengan mengguncang, mengayun, atau bahkan melemparnya ke udara.
Meski pada saat itu bayi mungkin tertawa senang, hal ini berbahaya bagi otaknya.
Di sisi lain, kondisi ini juga bisa muncul dari kesengajaan. Ini terjadi saat orangtua atau pengasuh merasa frustasi atau marah karena bayi rewel dan tidak berhenti menangis.
Akibatnya, secara sadar, ia mengguncang bayi agar diam, yang justru biasanya membuat si Kecil semakin menangis.
Berikut adalah bentuk kekerasan secara sengaja sehingga menjadi penyebab dari shaken baby syndrome.
- Mengguncang bayi dengan keras.
- Melempar atau menjatuhkan dengan sengaja.
- Membenturkan kepala atau leher ke suatu benda tumpul.
Kondisi ini juga bisa terjadi ketika ibu atau ayah mengalami baby blues atau depresi postpartum.
Perlu diketahui!
Komplikasi akibat shaken baby syndrome
Dari penjelasan di atas, shaken baby syndrome bisa terjadi melalui hal yang tidak disengaja maupun kekerasan pada anak dengan sengaja.
Akan tetapi, ternyata guncangan yang sebentar pun dapat mengakibatkan komplikasi seperti kerusakan otak hingga terjadi kematian.
Saat bayi masih bisa terselamatkan dari sindrom guncangan ini, ia tetap membutuhkan perawatan medis karena berisiko mengalami beberapa masalah kesehatan, seperti:
- kebutaan mata sebagian hingga total,
- pekembangan yang terlambat,
- gangguan perilaku,
- kesulitan belajar,
- cacat intelektual,
- gangguan kejang, hingga
- cerebral palsy.
Diagnosis shaken baby syndrome
Dokter spesialis akan melakukan pemeriksaan pada bayi atau anak yang diguncang secara kuat oleh orangtua atau orang sekitarnya.
Pemeriksaan akan dimulai dari bertanya mengenai riwayat kesehatan bayi serta berbagai tes lainnya, seperti berikut.
- Rontgen, untuk melihat berbagai macam patah tulang yang disengaja atau tidak.
- Tes mata, pemeriksaan untuk melihat perdarahan dan cedera mata lainnya.
- MRI, melihat secara detail bagian otak apakah ada memar, perdarahan, atau penurunan oksigen.
- CT scan, mendeteksi cedera pada area otak dan perut.
Selain itu, dokter juga akan melakukan tes darah untuk melihat apakah ada kelainan genetik serta pembekuan darah. Hal ini karena gejala dari kedua kondisi tersebut mirip dengan SBS.
Perawatan shaken baby syndrome
Perawatan serta pengobatan darurat dari sindrom bayi terguncang adalah bantuan pernapasan sekaligus operasi untuk menghentikan perdarahan di otak.
Apabila bayi terselamatkan, ada kemungkinan ia membutuhkan perawatan jangka panjang dari terapis karena mengalami trauma kepala yang cukup parah.
Berikut adalah perawatan yang membutuhkan dukungan dari terapis untuk membantu mengatasi kondisi ini.
- Pengobatan rehabilitasi.
- Terapi wicara dan bahasa.
- Fisioterapi atau terapi fisik.
- Terapi okupasi.
Berbagai perawatan ini disesuaikan dengan kondisi keparahan yang dialami oleh bayi.