Diabetes tidak hanya bisa terjadi pada orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Pada kondisi ini, pola makan atau diet untuk anak penderita diabetes juga perlu dikontrol sesuai dengan kondisi tubuhnya. Ini bertujuan untuk membantu mengelola kadar glukosa darah anak dan mengurangi risiko komplikasi di kemudian hari.
Seperti apa pola makan anak penderita diabetes?
Meski harus menjaga kadar gula darah tetap stabil, asupan nutrisi untuk anak dengan diabetes sebaiknya tetap beragam dan seimbang serta dari jenis makanan yang bervariasi.
Ini termasuk karbohidrat, protein, lemak, serat, serta ragam mineral dan vitamin untuk anak.
Dengan pola makan sehat dan seimbang, anak penderita diabetes bisa memperoleh ragam manfaat, termasuk mengontrol berat badan anak yang ideal, menjaga kesehatan anak secara keseluruhan, serta mendukung tumbuh kembang.
Dalam menentukan pola makan untuk anak diabetes, berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan.
1. Menjaga keseimbangan karbohidrat
Karbohidrat merupakan satu-satunya nutrisi yang langsung memengaruhi kadar glukosa darah.
Akan tetapi, anak dengan diabetes tetap perlu memenuhi kebutuhan karbohidratnya untuk mendukung proses tumbuh kembangnya.
Karbohidrat yang anak Anda makan akan dicerna tubuh menjadi glukosa, kemudian diserap ke dalam aliran darah. Oleh alirah darah, glukosa akan dibawa ke sel-sel tubuh sebagai bahan energi.
Pada saat ini, insulin diperlukan untuk menarik glukosa dari darah ke sel untuk energi. Namun, anak dengan diabetes tipe 1 tidak mampu membuat insulin sendiri.
Inilah sebabnya dosis insulin anak perlu disesuaikan dengan jumlah karbohidrat yang anak Anda makan.
Jumlah asupan karbohidrat pada pola makan anak diabetes tidak boleh terlalu rendah dan tinggi, serta harus tetap konsisten setiap kali anak Anda makan untuk mencocokkan dengan dosis insulinnya.
Selain dari segi jumlah, pemberian asupan karbohidrat dalam pola makan anak diabetes juga bisa Anda sesuaikan dengan indeks glikemik dan waktu makan.
Sumber karbohidrat dengan indeks glikemik (IG) rendah sebaiknya menjadi makanan utama sehari-hari anak karena bisa membantu menjaga kadar glukosa darah tetap stabil dan menyediakan energi berkelanjutan sepanjang hari.
2. Makan secara teratur
Melansir laman Kids Health, anak penderita diabetes perlu lebih memperhatikan kapan ia makan dan berapa banyak makanan yang ada di piringnya.
Ini karena makan secara teratur dapat mencegah terjadinya fluktuasi besar pada kadar gula darah.
Saat anak makan pada waktu yang teratur, tubuh dapat lebih mudah mengatur pelepasan insulin yang penting untuk mengontrol gula darah.
Anak dengan diabetes juga berisiko mengalami hipoglikemia, terutama jika mereka melewatkan makan atau terlalu lama tidak makan.
Maka dari itu, makan secara teratur membantu mencegah penurunan kadar gula darah yang bisa berbahaya.
Sebagai pola makan untuk diabetes, anak bisa makan tiga kali sehari dengan dua hingga tiga camilan sehat, di antaranya untuk membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Hindari jeda makan yang terlalu lama.
3. Mengonsumsi protein
Dalam menyusun pola makan untuk anak dengan diabetes, pastikan asupan protein untuk anak cukup dalam mendukung proses pertumbuhannya.
Pasalnya, protein berperan dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh, sehingga dapat membantu anak-anak melawan infeksi dan penyakit.
Hal ini penting bagi anak dengan diabetes yang mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi.
Protein juga diketahui bisa membantu menstabilkan kadar gula darah dengan memperlambat penyerapan karbohidrat dalam tubuh.
Ini mencegah lonjakan gula darah yang sering terjadi setelah makan makanan tinggi karbohidrat.
4. Mengonsumsi lemak sehat
Lemak sehat diketahui dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dengan memperlambat penyerapan karbohidrat dalam tubuh.
Ini mencegah lonjakan gula darah yang dapat terjadi setelah makan makanan tinggi karbohidrat.
Lemak sehat juga bisa membantu menjaga kesehatan jantung dengan menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan kolesterol HDL (kolesterol baik).
Hal ini penting karena anak-anak dengan diabetes memiliki risiko lebih tinggi terhadap masalah jantung di masa depan.
Selain itu, lemak sehat memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi risiko peradangan kronis, yang merupakan faktor risiko komplikasi diabetes.
Mengurangi peradangan membantu menjaga kesehatan anak dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
5. Mengonsumsi serat
Serat, terutama serat larut, diketahui bisa membantu memperlambat penyerapan gula dalam darah.
Ini berarti kadar gula darah meningkat lebih lambat setelah makan, yang membantu mencegah lonjakan tajam yang dapat berbahaya bagi anak dengan diabetes.
Makanan tinggi serat juga cenderung membuat anak merasa kenyang lebih lama, yang dapat membantu mengurangi keinginan untuk ngemil makanan tidak sehat.
Hal ini penting untuk menghindari fluktuasi kadar gula darah dan mendukung pengelolaan berat badan. Dengan begitu, anak juga bisa lebih mudah dalam pengelolaan berat badan yang sehat.
6. Membatasi gula dan makanan manis
Kurangi atau hindari makanan dan minuman yang tinggi gula, seperti permen, kue, soda, dan jus buah manis. Ini penting untuk mencegah lonjakan gula darah.
Makanan manis dan tinggi gula menyebabkan lonjakan cepat kadar gula darah, yang bisa berbahaya bagi anak dengan diabetes.
Lonjakan tersebut dapat mengganggu pengelolaan diabetes dan meningkatkan risiko komplikasi jangka panjang.
Pada akhirnya, hiperglikemia atau kadar gula darah tinggi dapat terjadi jika anak mengonsumsi terlalu banyak gula.
Kondisi ini dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, sakit kepala, dan bahkan risiko komplikasi serius jika tidak segera ditangani.
Bekerja sama dengan ahli gizi yang berpengalaman dalam menangani diabetes pada anak sangat disarankan untuk merancang pola makan yang sesuai dengan kebutuhan spesifik anak.
Penting juga untuk mendidik anak tentang pentingnya makanan sehat dan bagaimana makanan memengaruhi tubuh mereka sehingga mereka dapat membuat pilihan yang bijak saat makan di sekolah atau luar rumah.
Jenis makanan yang aman untuk pola makan anak diabetes
Anak penderita diabetes memerlukan pola makan yang seimbang dan terkontrol untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Berikut adalah beberapa jenis makanan yang sehat dan aman untuk anak dengan diabetes.
- Karbohidrat kompleks: roti gandum utuh, nasi merah, pasta gandum, oatmeal, quinoa, ubi jalar, jagung, dan kacang polong.
- Sayuran: bayam, brokoli, kale, sawi, timun, dan kubis.
- Buah-buahan: buah beri (stroberi, blueberry, raspberry), tomat, apel, pir, jeruk, dan kiwi.
- Sumber protein sehat: daging tanpa lemak (ayam, kalkun), ikan (salmon, tuna), telur, tahu, tempe, kacang-kacangan, dan lentil.
- Lemak sehat: minyak zaitun, minyak canola, alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan berlemak (salmon, mackerel).
- Produk susu rendah lemak atau non-dairy: yoghurt rendah lemak, keju cottage, susu rendah lemak, dan almond milk.
- Minuman sehat: air putih dan teh tanpa pemanis.
- Pemanis alami: stevia dan erythritol.
Mengatur pola makan anak penderita diabetes dengan makanan-makanan di atas dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mendukung kesehatan mereka secara keseluruhan.
Resep yang aman untuk pola makan anak diabetes
Agar lebih optimal dalam menjaga kesehatan anak dengan diabetes, berikut adalah resep singkat dan aman yang bisa Anda coba.
1. Salad buah segar dengan yoghurt
Ragam buah yang dilengkapi dengan yoghurt rendah lemak dapat membantu memenuhi kebutuhan serat, vitamin, dan mineral anak tanpa perlu konsumsi lemak berlebihan.
Bahan-bahan:
- 1/2 cangkir stroberi, dipotong-potong.
- 1/2 cangkir blueberry.
- 1 sendok teh biji chia atau flaxseed (opsional).
- 1/2 cangkir apel, dipotong dadu (pilih apel hijau untuk indeks glikemik lebih rendah).
- 1/2 cangkir yoghurt rendah lemak tanpa gula.
- Sedikit perasan lemon atau jeruk nipis.
- 1/2 cangkir kiwi, dikupas dan dipotong dadu.
Cara membuat:
- Masukkan stroberi, blueberry, kiwi, dan apel ke dalam mangkuk besar.
- Tambahkan yoghurt rendah lemak ke dalam mangkuk dan aduk hingga buah-buahan tercampur rata dengan yoghurt.
- Taburi biji chia atau flaxseed di atasnya untuk tambahan serat dan omega-3 (opsional).
- Tambahkan sedikit perasan lemon atau jeruk nipis untuk menambah rasa segar.
- Sajikan segera sebagai sarapan, camilan, atau penutup yang sehat.
2. Omelet sayuran
Tidak hanya mudah dibuat dan disukai anak, resep omelet untuk anak ini juga mengandung ragam zat gizi yang dibutuhkan anak dengan diabetes dalam diet atau pola makannya.
Bahan-bahan:
- 1/4 cangkir bayam, cincang.
- 1/4 cangkir paprika merah, cincang.
- 2 butir telur.
- 1/4 cangkir tomat, cincang.
- 1/4 cangkir jamur, iris tipis.
- 1 sendok makan keju rendah lemak (opsional).
- 1 sendok teh minyak zaitun.
- Garam dan lada hitam secukupnya.
Cara membuat:
- Kocok telur dalam mangkuk dengan sedikit garam dan lada hitam.
- Panaskan minyak zaitun di wajan dengan api sedang.
- Masukkan bayam, paprika, tomat, dan jamur ke dalam wajan. Tumis hingga sayuran sedikit layu (sekitar 3—4 menit).
- Tuangkan telur yang sudah dikocok ke dalam wajan, pastikan telur menutupi seluruh sayuran.
- Masak hingga bagian bawah omelet matang, kemudian balik omelet dengan hati-hati. Masak hingga telur matang sepenuhnya.
- Jika menggunakan keju, taburkan keju rendah lemak di atas omelet setelah dibalik. Lipat omelet dan masak hingga keju meleleh.
- Sajikan omelet segera, bisa sebagai sarapan atau makan siang.
Kedua resep ini mudah disiapkan, bergizi, dan mendukung pengelolaan diabetes pada anak dengan baik.
Kesimpulan
- Bukan hanya jenis makanan yang sehat, pola makan untuk anak diabetes juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan tubuhnya.
- Dalam pola makan yang sehat untuk anak diabetes, hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu menjaga keseimbangan karbohidrat, makan secara teratur, mengonsumsi protein, mengonsumsi lemak sehat, mengonsumsi serat, dan membatasi gula dan makanan manis.
[embed-health-tool-vaccination-tool]