Menyediakan berbagai jenis sayur, buah, dan produk atau olahan gandum Memberikan susu dengan kandungan lengkap seperti protein whey, lemak sehat (nabati), omega 3 dan 6, DHA, hingga prebiotik atau probiotik yang baik untuk mendukung pertumbuhan, saluran cerna, dan daya tahan tubuh Pilih daging merah tanpa lemak, daging putih (unggas), ikan, biji dan kacang kacangan sebagai sumber protein Membiasakan untuk minum banyak air putih Membatasi minuman tinggi gula, seperti soda Membatasi penggunaan gula tambahan dan lemak tak jenuh Untuk anak yang mengalami kurang berat badan, orangtua mungkin bisa menambah asupan kalori (energi) dari tetapi tetap memilih sumber makanan yang sehat. Pemberian makanan tinggi gula seperti coklat, permen, atau minuman bersoda bukanlah solusi yang baik.
Ada baiknya Anda menambahkan sumber kalori seperti kentang dan susu dalam menu makan anak disertai nutrisi penting lain secara bertahap. Susu formula juga bisa menjadi alternatif sehat untuk membantu mengatasi anak yang kurang berat dan tinggi badan agar bisa mengejar tumbuh kembang optimal.
Mendorong anak untuk tetap aktif
Pada dasarnya si kecil akan senang untuk bergerak. Hanya saja, kebiasaan seperti terlalu lama bermain gawai, ponsel atau komputer bisa membuat anak memilih gaya hidup pasif.
Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk mengatur jadwal penggunaan gadget agar anak tidak menghabiskan waktunya dengan terdiam dalam waktu lama. Aktivitas fisik akan membuat si kecil mendapat manfaat yang berdampak pada tinggi dan berat badan seperti:
- Memperkuat tulang
- Menurunkan tekanan darah
- Mengurangi stres dan kecemasan
- Meningkatkan rasa percaya diri
- Membantu mengontrol berat badan
Memastikan anak mendapat cukup tidur
Waktu tidur yang sedikit atau kurang dapat berkembang menjadi obesitas. Mengapa begitu? Hal ini dikarenakan ketika kurang tidur, anak cenderung lebih banyak makan dan kurang aktif secara fisik sehingga berdampak pada berat dan tinggi badan.
Penelitian yang dilakukan oleh Sleep Foundation menunjukkan bahwa kurang tidur juga berdampak pada kewaspadaan dan perhatian; kinerja kognitif; suasana hati; ketahanan; penguasaan kosakata; serta pembelajaran dan memori.
Pada balita, tidur memiliki efek penting pada pertumbuhan. Tidur siang ternyata penting bagi konsolidasi memori, konsentrasi, dan perkembangan kemampuan motorik yang berguna untuk membuat anak tetap bisa aktif.
Selain itu, kualitas tidur juga tak kalah penting. Salah satu tanda kualitas tidur yang buruk adalah anak yang merasa lelah meski sudah tidur cukup. Anda bisa menjadwalkan waktu tidur yang teratur dan membuat suasana nyaman, seperti mematikan lampu untuk meningkatkan kualitas tidur anak.
Waktu tidur yang dibutuhkan si Kecil cenderung lebih lama dari orang dewasa, dengan durasi yang berbeda-beda di setiap tahapan usia. Menurut CDC, berikut kebutuhan tidur anak usia 1 sampai 10 tahun:
- Usia 1-2 tahun = 11 sampai 14 jam per hari (termasuk tidur siang)
- Usia 3-5 tahun = 10 sampai 13 jam per hari (termasuk tidur siang)
- Usia 6-12 tahun = 9 sampai 12 jam per hari
Salah satu cara mendukung tinggi dan berat anak yang ideal yaitu orangtua perlu memainkan peran sebagai contoh sekaligus pembimbing agar ia lebih mudah menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Dengan berat dan tinggi ideal, tumbuh kembang anak akan lebih optimal.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar