Mata bayi belekan saat bangun tidur adalah kondisi normal. Ini karena mata tidak berkedip selama tidur sehingga menghasilkan lendir di sudut mata. Namun, pernahkah Anda melihat mata bayi terus mengeluarkan belek padahal tidak baru bangun tidur? Apa penyebabnya? Berikut penjelasan seputar mata belekan yang sering dialami bayi.
Penyebab mata bayi belekan
Kotoran mata atau yang sering disebut sebagai belek adalah kumpulan air mata, lendir, minyak, debu, serta kotoran yang terbentuk di sudut mata.
Hal ini memang normal terjadi saat bayi baru bangun tidur. Selama tidur, mata tidak berkedip yang memiliki fungsi untuk membersihkan segala kotoran agar tidak masuk ke dalam mata.
Mengutip dari situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sekitar 5% bayi baru lahir mengalami sumbatan pada salah satu atau kedua saluran air matanya.
Namun, 90% di antaranya dapat sembuh sendiri saat anak berusia 1 tahun.
Lalu, bagaimana kalau mata si Kecil belekan terus meski tidak baru bangun tidur? Beberapa hal berikut ini bisa menjadi kemungkinan penyebab mata belekan pada bayi.
1. Penyumbatan saluran air mata
Dikutip dari Mayo Clinic, penyumbatan saluran air mata disebut juga dengan obstruksi duktus nasolakrimalis dalam bahasa medis.
Ini adalah kondisi ketika air mata tidak dapat masuk kembali ke dalam saluran mata.
Saluran air mata atau duktus nasolakrimalis berfungsi mengalirkan air mata dari sudut bola mata ke hidung.
Kemudian menguap seiring dengan udara pernapasan yang mengaliri hidung.
Ketika terjadi penyumbatan pada saluran air mata bayi, air mata tidak dapat dialirkan ke hidung dan menumpuk pada ujung mata.
Belekan membuat mata bayi tampak sembap, berair, menetes, dan mengering bercampur dengan debu sekitar mata. Hal ini kemudian membuat mata bayi mengalami belekan.
Meski bisa dialami siapa saja, kondisi ini lebih sering terjadi pada bayi baru lahir.
2. Mata bayi kering
Air, minyak, lendir, serta antibodi adalah komponen utama penyusun air mata.
Apabila ada ketidakseimbangan pada salah satu komponen tersebut atau ada gangguan pada kelenjar air mata, otomatis produksi air mata akan terhambat.
Hasilnya, mata bayi akan menjadi kering karena tidak mendapatkan cukup cairan untuk melumasi seluruh bagian mata.
Demi mengatasi hal tersebut, mata akan menghasilkan air mata cadangan tetapi dengan komponen yang tidak sama seperti air mata sesungguhnya.
Komponen air mata cadangan lebih didominasi oleh lendir, sehingga menimbulkan belek pada mata bayi.
3. Benda asing di mata
Bayi Anda mungkin saja terpapar partikel kecil, seperti debu, di matanya.
Jika tidak segera dikeluarkan atau dibersihkan, mata si Kecil akan bereaksi dengan mengeluarkan cairan atau lendir sebagai upayanya untuk melindungi mata.
Selain mata belekan, akibat kondisi ini, si Kecil mungkin akan tampak mengucek bagian matanya karena merasa terganggu dengan benda asing yang masuk.
4. Konjungtivitis
Konjungtivitis adalah sakit mata yang ditandai dengan mata merah dan terasa gatal. Penyakit mata ini dapat disebabkan oleh infeksi virus maupun bakteri.
Kondisi ini biasanya akan merangsang mata untuk memproduksi lebih banyak lendir dan cairan.
Lambat laun, lendir yang menumpuk dapat membentuk belek yang muncul di sudut-sudut mata bayi.
5. Bintitan
Bila mata si Kecil tampak mengeluarkan belek disertai dengan munculnya benjolan kecil di bagian kelopak mata, itu bisa jadi tanda bintitan pada bayi.
Bintitan terjadi karena infeksi pada kelenjar penghasil minyak atau keringat di kelopak mata. Infeksi ini sering kali disebabkan oleh bakteri yang disebut Staphylococcus aureus.
Bayi yang memiliki kondisi kulit tertentu, seperti dermatitis, serta mengucek bagian mata lebih mungkin mengalami kondisi ini.
Bahayakan mata belekan pada bayi?
Cara mengobati mata bayi belekan
Belek atau kotoran mata memang mengganggu si Kecil dan orang lain yang melihatnya.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi mata belekan pada bayi, yaitu sebagai berikut.
1. Salep mata
Untuk menghindari infeksi mata, Anda bisa memberikan salep atau obat tetes mata untuk mengobati belekan pada bayi.
Dikutip dari situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), salep dan obat tetes mata yang direkomendasikan adalah eritromisin.
Namun, orangtua bisa berdiskusi dengan dokter untuk menyesuaikan dengan kondisi si Kecil.