backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan

5 Penyebab Mata Bayi Merah dan Cara Mengatasinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

5 Penyebab Mata Bayi Merah dan Cara Mengatasinya

Mata bayi yang tiba-tiba merah memang sering kali membuat para ibu panik, betul kan? Meskipun mata merah terbilang biasa dialami oleh bayi, tapi kondisi ini tidak boleh dibiarkan begitu saja. Ketahui lebih lanjut seputar penyebab dan cara mengatasi mata bayi merah berikut ini.

Penyebab mata merah pada bayi

infeksi gonore pada bayi

Mata merah pada bayi dapat terjadi karena berbagai penyebab, mulai dari tanda ia mengantuk hingga kondisi yang lebih serius.

Pada sebagian besar kasus, penyebab mata bayi merah tidak berbahaya, tapi yang lainnya memiliki kemungkinan bisa menular dan harus segera diperiksakan ke dokter.

Dokter mungkin akan memeriksa mata bayi Anda dan menanyakan gejalanya. Dalam hal ini, perawatan akan tergantung pada penyebab mata merah.

Berikut adalah berbagai penyebab sekaligus cara mengatasi mata bayi merah yang kerap terjadi.

1. Konjungtivitis

Konjungtivitis terjadi akibat adanya peradangan akibat infeksi virus atau bakteri yang membuat mata bagian putih menjadi berwarna merah muda atau merah.

Gejala lain yang sering kali menyertai yakni mata gatal, berair, hingga keluar cairan kuning kental yang bisa menjadi berkerak (mata bayi belekan).

Adapun beragam jenis konjungtivis yang paling umum dialami oleh bayi, seperti berikut.

  • Konjungtivitis inklusi (klamidia). Kondisi ini bisa ditularkan dari ibu ke bayinya saat melahirkan. Gejalanya termasuk mata merah pada bayi, pembengkakan kelopak mata, dan keluar nanah yang cenderung muncul selama 5—12 hari setelah lahir.
  • Konjungtivitis gonokokal. Kondisi ini dapat berkembang menjadi infeksi serius pada aliran darah (bakteremia) dan lapisan otak dan sumsum tulang belakang (meningitis) pada bayi baru lahir. Selain kemerahan pada mata, gejala lainnya meliputi nanah kental di mata dan mata bengkak.
  • Konjungtivitis kimia. Kondisi ini bisa diakibatkan oleh obat tetes mata yang diberikan kepada bayi baru lahir untuk membantu mencegah infeksi bakteri yang dapat mengiritasi. Gejalanya berupa kemerahan pada mata dan pembengkakan kelopak mata yang berlangsung hanya 24—36 jam.

Kemerahan pada mata bayi akibat konjungtivitis mungkin membaik dengan sendirinya atau dengan bantuan obat.

2. Iritasi

Penyebab lainnya dari mata bayi yang kemerahan, yaitu iritasi.

Sejumlah zat atau benda yang ada di dalam maupun luar ruangan yang sering kali membuat mata iritasi, seperti:

  • asap rokok,
  • parfum,
  • tabir surya,
  • sabun, dan
  • klorin dalam air kolam.

Mata bayi merah akibat iritan biasanya dapat hilang dengan sendirinya setelah bayi Anda keluar dari area di mana iritan itu berada atau setelah Anda membersihkan iritan tersebut dari rumah.

3. Alergi

Jika bayi sensitif terhadap alergen dan kemudian terpapar alergen tersebut, khususnya di mata, matanya dapat menghasilkan histamin untuk melawan alergen.

Akibatnya, mata bayi Anda menjadi merah, kelopak mata bengkak, dan gatal. Meski demikian, reaksi alergi jarang terjadi pada bayi di bawah usia 1 tahun.

Akan tetapi, jika mata bayi Anda tampak kemerahan, gatal, bengkak, berair, dan disertai hidung meler, ia mungkin mengalami reaksi alergi terhadap iritan seperti debu, serbuk sari, atau asap.

4. Saluran air mata tersumbat

Mengutip Boston Children’s Hospital, setidaknya sekitar 6% bayi yang baru lahir mengalami penyumbatan pada satu atau kedua saluran air matanya.

Penyumbatan saluran air mata pada bayi tersebut dapat menyebabkan gejala seperti konjungtivitis, yakni keluarnya cairan putih atau kuning dan mata yang kemerahan.

Sering kali saluran air mata yang tersumbat akan hilang dengan sendirinya, terutama pada bayi di bawah usia 6 bulan.

5. Flu

Mungkin Anda sadari atau tidak kalau flu yang sedang dialami bayi juga dapat memicu kondisi mata merah.

Terlebih lagi, sistem kekebalan tubuh bayi masih belum terbentuk sempurna sehingga rentan dengan penyakit, termasuk flu yang sering kali menular.

Meski gejala flu pada si Kecil hampir sama dengan orang dewasa, tapi kondisi ini bisa lebih parah pada anak-anak di bawah usia 2 tahun dan dengan kondisi kronis tertentu seperti jantung, paru-paru, atau masalah neurologis.

Kendati begitu, flu biasanya tidak memerlukan perawatan medis. Namun terkadang, dokter akan meresepkan obat antivirus untuk si Kecil yang terkena flu.

Cara mengatasi mata merah pada bayi

mata bayi berair

Mengatasi sakit mata penyebab mata merah pada bayi memerlukan perhatian khusus karena kulit dan mata bayi sangat sensitif. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil.

  • Perhatikan gejalanya. Kenali gejala yang mungkin menyertai mata merah, seperti keluarnya cairan dari mata, pembengkakan, atau bayi yang sering menggosok mata.
  • Bersihkan dengan lembut. Gunakan kapas steril yang telah dibasahi dengan air matang hangat untuk membersihkan area mata bayi. Bersihkan dari sudut dalam mata ke arah luar dengan satu kali usap, lalu buang kapas dan gunakan yang baru untuk usapan berikutnya.
  • Hindari kontak mata langsung. Hindari kontak langsung dengan mata bayi, terutama jika ada infeksi seperti konjungtivitis.
  • Kompres hangat. Jika mata merah disebabkan oleh infeksi atau iritasi, kompres hangat dapat membantu meredakan gejala. Gunakan kain bersih yang dibasahi air hangat dan letakkan di atas mata bayi selama beberapa menit.
  • Pastikan kebersihan tangan. Selalu cuci tangan sebelum dan setelah menyentuh mata bayi untuk menghindari penyebaran infeksi.
  • Jauhkan dari iritan. Pastikan bayi tidak terpapar asap, debu, atau alergen lainnya yang dapat menyebabkan iritasi mata.
  • Jaga kebersihan lingkungan. Pastikan lingkungan sekitar bayi bersih, termasuk mainan dan tempat tidur bayi.
  • Pijat mata. Jika saluran air matanya tersumbat, dokter mungkin akan meminta Anda untuk memijat mata bayi beberapa kali dalam sehari di rumah untuk membantu membuka sumbatan.
  • Penggunaan obat-obatan. Jika mata merah tidak kunjung membaik atau disertai dengan gejala lain seperti demam, konsultasikan kepada dokter anak. Dokter mungkin akan meresepkan obat tetes mata atau salep antibiotik jika diperlukan.

Diskusikan dengan dokter anak untuk tahu penanganan yang tepat sesuai kondisi bayi Anda.

Kesimpulan

  • Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan mata merah pada bayi, yang meliputi konjungtivitis, alergi, iritasi, saluran air mata tersumbat, hingga flu.
  • Maka dari itu, pengobatan mata merah pada bayi perlu disesuaikan dengan masing-masing penyebab yang mendasarinya.
  • Jika Anda merasa kondisi sang buah hati tidak kunjung membaik, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Jangan mencoba melakukan diagnosis dan penanganan sendiri tanpa mendiskusikannya terlebih dahulu kepada dokter.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan