Penelitian dari International Journal Of Environmental Research And Public Health menunjukkan hasil yang mirip.
Peneliti ini melakukan riset pada ibu yang baru melahirkan di Polandia.
Ibu menyusui yang tinggal di sana juga sangat tertarik dengan hal-hal yang bersifat mitos untuk perawatan bayinya.
Para ibu membagikan cerita dan pengalaman mata belekan pada bayi dalam forum-forum daring.
Menurut penelitian tersebut, efektivitas mata bayi yang belekan ditetesi ASI hanya dari pengalaman pribadi satu sampai dua orang ibu.
Pengalaman tersebut para ibu jadikan sebagai tolak ukur keberhasilan ASI dalam mata belekan pada bayi.
Padahal, bila dilihat dari sisi kesehatan justru bisa membahayakan kondisi mata si kecil.
Cara mengobati mata bayi belekan tanpa pakai ASI

Sebenarnya, mata belekan pada bayi adalah kondisi yang normal, terutama saat si kecil baru bangun tidur.
Mengutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), 5% bayi baru lahir mengalami sumbatan pada salah satu atau kedua saluran air mata.
Namun, 90% kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya saat bayi berusia satu tahun.
Jika ibu merasa khawatir dengan kondisi mata bayi belekan yang mengganggu, sebaiknya tidak ditetesi ASI. Ibu bisa melakukan dua cara berikut menurut IDAI.
1. Pijatan ringan
Sebagai penanganan awal, ibu bisa mulai memijat sudut bola mata sampai ke pangkal hidung secara perlahan.
Ibu bisa melakukan pijatan ini secara rutin sampai kotoran mata bayi berkurang.
2. Pakai salep bila terjadi infeksi
Bila ibu dan ayah melihat infeksi bakteri pada mata bayi dengan gejala infeksi saluran napas seperti flu, pengobatan bisa memakai salep atau obat tetes mata.
Namun, obat topikal atau oles ini tidak bisa serta-merta membuka sumbatan pada mata. Obat ini bekerja untuk membuat infeksi mengering sampai lepas sendiri.
Mengobati mata belekan pada bayi dengan ditetesi ASI memang sangat terkenal. Namun, ibu harus hati-hati karena ASI justru bisa menimbulkan infeksi serius pada mata si kecil.
Sebaiknya, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan sesuai dengan kondisi si kecil.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar