Pernahkah Anda melihat ada benjolan di leher anak atau merasakan sendiri saat memegangnya? Tentunya, hal ini membuat orangtua khawatir dan menduga bila anak mengalami gejala penyakit tertentu.
Kenapa bisa muncul benjolan di leher anak? Lalu, apa yang sebaiknya orangtua lakukan? Simak penjelasan berikut, ya!
Apa penyebab benjolan di leher anak?
Mengutip U.S. National Library of Medicine, adanya benjolan di leher anak merupakan tanda pembesaran kelenjar getah bening.
Umumnya, pembesaran kelenjar getah bening ini tidak seperti bisul yang nampak di permukaan kulit, melainkan berupa tonjolan yang berasal dari dalam.
Penyebab benjolan di leher ini bisa sangat beragam tergantung letak, kondisi, dan penyakit yang mungkin si Kecil alami.
Melansir situs Seattle Children’s, berikut ini beberapa hal yang dapat menyebabkan adanya benjol atau bengkak di leher anak.
1. Infeksi bakteri atau virus
Adanya infeksi bakteri atau virus adalah penyebab yang paling sering membuat kelenjar di leher anak membengkak.
Ini mungkin menandakan anak sedang terserang flu. Kondisi ini juga dapat menyebabkan tonsilitis atau radang pada amandel.
Selain terdapat tonjolan di sudut bawah rahang, biasanya anak juga akan mengalami gejala lainnya seperti, tenggorokan sakit dan gatal, batuk, hingga kurang nafsu makan.
2. Penyakit pada gigi
Jika anak memiliki tonjolan di leher, cobalah periksa kondisi giginya.
Kemungkinan ia mengalami sakit gigi yang menyebabkan gusinya meradang dan membengkak hingga bernanah.
Biasanya, kondisi ini juga disertai dengan aroma tidak sedap pada mulut si Kecil.
3. Reaksi alergi
Alergi yang dialami anak juga bisa menyebabkan munculnya benjolan di leher.
Ambil contoh, ia alergi terhadap zat yang terhirup seperti debu atau serbuk sari tumbuhan.
Di sisi lain, alergi terhadap makanan atau obat-obatan yang anak konsumsi juga bisa menjadi penyebab ada benjolan di leher.
4. Penyakit gondongan
Penyakit gondongan atau mumps juga ditandai dengan leher yang bengkak disertai rasa sakit pada kelenjar ludah.
Kondisi ini disebabkan oleh virus paramyxovirus yang dapat menular melalui percikan ludah atau lendir.
Jika anak pernah berinteraksi dengan penderita penyakit gondongan, ia rentan tertular penyakit tersebut.
5. Penyakit hipotiroid
Bengkak atau benjolan di leher juga bisa jadi disebabkan oleh penyakit hipotiroid pada anak.
Hipotiroid bisa diderita sejak lahir yang disebut hipotiroid kongenital atau ketika beranjak besar.
Penyakit ini umumnya disebabkan oleh faktor keturunan, kekurangan asupan yodium, atau konsumsi obat-obatan tertentu.
6. Mengalami penyakit kulit
Beberapa penyakit kulit, seperti eksim, pada anak dapat menginfeksi hingga ke saluran darah.
Kondisi ini dapat menyebabkan bengkak atau tonjolan pada leher dan kelenjar limfa lainnya pada tubuh.
7. Penyakit batu kelenjar ludah
Bukan karena menelan batu, penyakit batu kelenjar ludah terjadi karena penumpukan cairan dari kelenjar ludah yang mengeras hingga menyerupai batu.
Meskipun lebih sering terjadi pada orang dewasa, tidak menutup kemungkinan kondisi ini terjadi juga pada anak.
8. Kanker kelenjar getah bening
Anda sebaiknya waspada jika tonjolan pada leher si Kecil tidak terasa sakit. Jangan sampai itu merupakan gejala kanker getah bening atau disebut juga dengan limfoma.
Selain di leher, tonjolan dan bengkak juga dapat terdapat di kelenjar limfa lainnya seperti ketiak, leher, atau selangkangan.
Hal ini juga disertai dengan gejala lainnya seperti berkeringat di malam hari, kurang nafsu makan, dan penurunan berat badan secara drastis.
Segeralah berkonsultasi ke dokter jika Anda mencurigai penyakit ini. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat mengancam jiwa.
Apa yang sebaiknya dilakukan jika terdapat benjolan di leher anak?
Cara mengobati benjolan di leher anak tidak boleh sembarangan karena perlu disesuaikan dengan penyebabnya.
Sebelum menerapkan pengobatan apa pun, sebaiknya Anda berkonsultasi kepada dokter lebih dahulu untuk mendiagnosis penyakit yang si Kecil alami.
Normalnya, kelenjar getah bening pada leher hanya sebesar ½ inci (sekitar 1,3 cm) atau seukuran biji kacang. Oleh karena itu, Anda sebaiknya waspada jika ukurannya lebih besar dari itu.
Sambil merawat anak, amatilah kondisi dan gejala lainnya yang dialami olehnya. Periksakanlah ke dokter jika ia mengalami satu atau lebih dari gejala berikut.
- Benjolan terasa sangat lunak ketika disentuh.
- Benjolan di leher anak berukuran sekitar 1 inci (sekitar 2,5 cm) atau lebih.
- Anak sulit menggerakkan leher, lengan, atau kaki.
- Sakit gigi disertai bengkak pada rahang.
- Demam tidak sembuh dalam waktu lebih dari 3 hari.
- Anak berusia kurang dari 3 bulan.
- Leher anak terasa sakit.
- Si Kecil memiliki benjolan di area lainnya seperti ketiak atau selangkangan.
- Benjolan tidak mengecil dalam waktu satu bulan atau lebih.
Bawalah si Kecil ke unit perawatan darurat segera jika ia mengalami salah satu dari kondisi berikut.
- Kesulitan bernafas, menelan, dan minum.
- Anak demam tinggi lebih dari 40° Celsius.
- Kulit kemerahan di sekitar area benjolan.
- Benjolan membesar dengan sangat cepat dalam waktu 6 jam atau kurang.
- Tubuh si Kecil lemah dan kondisinya terlihat parah.
Dokter akan segera mencari tahu penyebab dan memberikan pengobatan sesuai dengan kondisi yang si Kecil alami.
Kesimpulan
- Penyebab umum benjolan di leher anak adalah pembesaran kelenjar getah bening akibat infeksi bakteri atau virus, penyakit gigi, reaksi alergi, penyakit gondongan, hipotiroid, penyakit kulit, penyakit batu kelenjar ludah, atau kanker kelenjar getah bening.
- Jika menemukan benjolan di leher anak, sebaiknya orangtua berkonsultasi kepada dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
- Segera bawa anak ke perawatan darurat jika mengalami kesulitan bernapas, demam tinggi, atau benjolan membesar dengan cepat. Tindakan cepat dan tepat dapat membantu menangani masalah kesehatan ini dengan efektif.
[embed-health-tool-vaccination-tool]