Anak minum alkohol merupakan hal sebisa mungkin perlu Anda hindari. Pasalnya, alkohol dapat mengakibatkan sejumlah masalah bagi tubuh.
Ini karena cara kerja alkohol mirip dengan obat antidepresan, yaitu obat yang dapat menekan atau memperlambat kinerja otak. Efeknya pada anak-anak akan lebih parah karena tubuh mereka masih cenderung lemah.
Mengapa anak tidak boleh minum alkohol?
Meskipun di sejumlah daerah menenggak minuman beralkohol sudah menjadi kebiasaan, sebenarnya ini merupakan kebiasaan yang buruk bagi kesehatan.
Minum alkohol dapat berbahaya bagi kesehatan anak-anak bahkan orang dewasa sekalipun.
Ini karena minuman tersebut mengandung zat yang bersifat racun bagi tubuh.
Alkohol semakin berdampak buruk pada anak karena fungsi pencernaan dan organ-organ tubuh si kecil belum sempurna.
Bila anak minum alkohol, dampaknya bisa terasa dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Untuk jangka pendek, anak bisa keracunan alkohol hingga menyebabkan kematian.
Sementara dalam jangka panjang, ada kemungkinan anak menjadi seorang pecandu alkohol.
Apalagi anak-anak jauh lebih sulit mengontrol dirinya sehingga ia lebih berisiko mengalami kecanduan.
Untuk mencegah anak menenggak minuman beralkohol di luar pengawasan orangtua, Anda juga wajib memberikan pendidikan seputar bahaya alkohol.
Sebisa mungkin tempatkan anak di lingkungan yang bebas dari alkohol dan ajari mereka cara menolak ajakan teman sebayanya untuk mencoba minuman keras.
Apa bahaya membiarkan anak minum alkohol?
Melansir situs Kids Health, alkohol dalam jumlah yang berlebihan bisa membahayakan siapa pun yang meminumnya.
Bahkan, minum alkohol terlalu banyak berisiko menyebabkan kematian.
Inilah mengapa anak-anak dilarang keras menenggak minuman yang satu ini.
Jika Anda ingin tahu apa dampak yang bisa terjadi pada anak bila minum alkohol, simak penjelasan berikut ini.
1. Keracunan alkohol
Keracunan alkohol bisa terjadi kalau anak minum alkohol kadar tinggi atau menenggak alkohol jumlah yang banyak.
Melansir situs Poison, banyaknya alkohol yang dapat menyebabkan keracunan pada anak bisa bervariasi.
Ini dapat dipengaruhi oleh berat badan anak. Semakin rendah berat badan anak, semakin rentan ia memperoleh efek racun dari alkohol.
Keracunan alkohol biasanya ditandai dengan gejala-gejala mabuk seperti:
- linglung,
- mual,
- muntah,
- sulit bernapas,
- badan tiba-tiba terasa dingin,
- kejang,
- hilang kesadaran, dan
- kulit jadi sangat pucat atau membiru.
Pada beberapa kasus yang parah, anak bisa koma atau meninggal dunia karena keracunan alkohol.
2. Gula darah rendah
Dampak lain yang bisa ditimbulkan saat anak minum alkohol adalah menurunnya kadar gula darah secara tiba-tiba.
Pasalnya, di dalam tubuh anak-anak, alkohol akan menghalangi pelepasan glukosa (gula) ke dalam darah.
Akibatnya, kadar gula darah pun menurun drastis. Kondisi ini juga dikenal sebagai hipoglikemia.
Gula darah rendah bisa menyebabkan sakit kepala, kejang, hingga koma karena otak anak tidak mendapatkan asupan glukosa yang cukup.
Bila kadar gula dalam darah anak benar-benar anjlok dan tidak segera ditangani, hipoglikemia bisa menyebabkan kematian mendadak.
Namun, kasus ini cukup jarang ditemui.
3. Kerusakan hati
Hati (liver) adalah organ yang bertugas untuk memisahkan racun dan membuangnya dari tubuh.
Alkohol adalah salah satu jenis racun yang harus dibuang oleh hati.
Bila anak Anda sering minum alkohol, organ hati akan dipaksa untuk bekerja lebih keras.
Hal tersebut membuat hati anak lebih rentan mengalami kerusakan atau sirosis hati di kemudian hari.
Penyakit ini akan memberikan dampak serius bagi kesehatan anak secara umum dan dapat menghambat aktivitasnya.
4. Gangguan fungsi otak
Anak yang minum alkohol akan mengalami masalah pada otaknya.
Ini karena alkohol akan langsung menimbulkan reaksi pada sistem saraf pusat dalam otak.
Bagian otak yang terkena efek alkohol adalah hipokampus yang mengatur koordinasi, pergerakan, daya ingat, kemampuan berpikir, dan kemampuan berbahasa.
Bila sejak kecil otak anak sudah terpengaruh oleh alkohol, kerusakan yang terjadi pada sistem saraf pusat bisa menjadi serius dan permanen.
Akibatnya, kemampuan kognitif anak seperti berpikir, mengingat, serta mengambil keputusan menjadi terganggu.
5. Pertumbuhan terhambat
Anak yang minum alkohol akan mengalami berbagai hambatan tumbuh kembang yang serius.
Ia akan mengalami masalah perkembangan dan fungsi pada organ-organ vital dalam tubuhnya seperti otak, hati, jantung, dan tulang.
Ini karena alkohol dalam tubuh anak akan mengalami gangguan keseimbangan hormon.
Padahal, hormon berperan sangat penting dalam mengatur berbagai fungsi tubuh anak.
Akibatnya, organ-organ tubuh anak cenderung lebih lemah dan pertumbuhan tinggi badan anak menjadi terhambat.
6. Kecanduan alkohol sejak kecil
Sejumlah penelitian membuktikan bahwa anak yang sudah minum alkohol sejak kecil lebih rentan mengalami masalah kecanduan minuman keras di usia remaja dan dewasa.
Selain itu, menenggak alkohol di usia anak-anak atau remaja cenderung mendorong anak melakukan berbagai perilaku berisiko.
Misalnya, anak berisiko melakukan kekerasan, menggunakan obat-obatan terlarang, atau melakukan seks bebas dengan banyak pasangan.
Oleh karena itu, arahan dan pengawasan dari orangtua sangat berpengaruh agar anak tidak mencoba menenggak minuman keras ini.
[embed-health-tool-vaccination-tool]