Apa itu atresia ani?
Atresia ani (imperforate anus) adalah kelainan atau cacat lahir bawaan yang biasanya terjadi pada bayi. Atresia ani adalah kondisi ketika anus bayi tidak terbentuk dengan sempurna atau tidak normal.Β
Anus merupakan lubang tempat kotoran atau feses keluar dari tubuh.Β Kondisi cacat lahir ini membuat feses atau kotoran bayi tidak bisa keluar dengan normal dari dalam tubuh.
Berbeda dengan bayi pada umumnya, bayi perempuan yang mengalami atresia ani memiliki rektum, kandung kemih, dan vagina dalam satu lubang bukaan besar yang sama.
Lubang bukaan besar tersebut disebut dengan kloaka. Atresia ani adalah kondisi yang mulai berkembang sejak bayi masih berada di dalam kandungan.
Kondisi cacat lahir pada bayi ini biasanya terbentuk sekitar minggu ke-5 usia kehamilan hingga minggu ke-7 usia kehamilan.
Selain memilikiΒ imperforate anus, bayi juga bisa mengalami kondisi cacat lahir lainnya pada dubur dalam waktu yang bersamaan.
Dokter biasanya akan segera mendiagnosis kondisi atresia ani setelah bayi lahir. Kondisi ini tidak bisa disepelekan dan harus diberikan penanganan secepatnya.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Atresia ani adalah kondisi cacat lahir yang bisa dialami oleh sekitar 1 dari 5.000 bayi yang baru lahir, menurut Childrenβs Hospital of Philadelphia.
Kondisi ini cenderung lebih sering dialami oleh bayi laki-laki dibandingkan dengan bayi perempuan.
Atresi ani adalah kelainan bawaan yang tidak bisa dianggap ringan karena dapat sangat berpengaruh pada proses tumbuh kembang si kecil.
Atresia ani bisa ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Apa saja tanda dan gejala atresia ani?
Bayi baru lahir yang tidak memiliki anus dengan sempurna otomatis akan mengalami kesulitan dalam mengeluarkan feses atau tinja.
Feses tetap akan bergerak menuju anus, tetapi terhambat karena tidak ada jalan untuk keluar dari tubuh.
Alhasil, mekonium atau feses pertama bayi seolah βterjebakβ sehingga tetap berada di dalam usus.
Lama lama, kondisi ini bisa mengakibatkan bayi mengalami muntah dan pembengkakan atau pembesaran pada perut.
Melansir UCSF Benioff Childrenβs Hospital, dalam beberapa kasus atresia ani, rektum bisa berpindah posisi hingga berada di dekat panggul maupun di mendekati posisi normalnya.
Rektum adalah organ yang bertindak sebagai jalur keluarnya feses atau tinja. Rektum menghubungkan antara bagian usus besar dan anus.
Ketika ada bagian usus dan kandung kemih terhubung menjadi satu, tinja atau feses bayi bisa diekskresikan atau diubah menjadi urine.
Sementara ketika usus dan vagina terhubung satu sama lain, tinja atau feses bayi dengan atresia ani akan keluar melalui vagina.
Kedua kondisi ini khususnya terjadi pada bayi perempuan dengan satu lubang besar penghubung (kloaka) rektum, kandung kemih, dan vagina.
Tanda dan gejala atresia ani
Secara garis besarnya, gejala umum dari atresia ani pada bayi adalah sebagai berikut:
- Tidak memiliki lubang anus.
- Memiliki lubang anus di tempat yang tidak semestinya, misalnya terlalu dekat dengan vagina.
- Ada selaput yang menutupi lubang anus.
- Usus tidak tersambung dengan anus.
- Memiliki sambungan yang tidak normal antara rektum dan sistem reproduksi maupun saluran kemih (urinasi).
- Sambungan antara usus dan sistem urinasi tidak normal sehingga feses bisa melewati sistem kemih dan reproduksi seperti uretra, vagina, skrotum atau dasar penis.
- Tidak mengeluarkan tinja atau feses dalam 24 β 48 jam pertama setelah lahir.
- Perut bayi tampak buncit yang tidak normal, membesar, atau membengkak.
Tanda dan gejala tambahan
Beberapa kelainan tambahan lain yang bisa dialami bayi dengan atresia ani adalah sebagai berikut:
- Cacat pada ginjal atau saluran urinasi
- Kelainan pada tulang belakang
- Cacat pada tenggorokan atau trakea
- Cacat pada kerongkongan atau esofagus
- Cacat pada lengan atau paha, yakni kondisi saat tubuh bayi kelebihan kromosom
- Mengalami Down syndrome
- Mengalami Hirschsprung, yakni kondisi ketika sel-sel saraf hilang dari usus besar
- Mengalami duodenal atresia, yaitu perkembangan tidak sempurna pada bagian pertama dari usus kecil
- Mengalami cacat jantung bawaan atau kongenital
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu yang dialami bayi, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Kapan harus periksa ke dokter?
Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang pertumbuhan, perkembangan, maupun kemunculan gejala tertentu pada si kecil, segera konsultasikan dengan dokter.
Kondisi kesehatan tubuh masing-masing orang berbeda, termasuk bayi. Selalu konsultasikan ke dokter agar mendapatkan penanganan terbaik terkait kondisi kesehatan buah hati Anda.