Batuk pada anak memang cukup sering terjadi, terutama ketika anak sedang flu. Batuk biasanya akan sembuh seiring dengan pulihnya tubuh dari penyakit tersebut. Meski begitu, orangtua perlu memerhatikan jenis batuk kering atau berdahak, agar dapat memberikan obat yang tepat untuk anak. Berikut beberapa obat batuk untuk anak mulai dari medis sampai alami.
Obat batuk alami untuk anak
Untuk meredakan batuk pada si kecil, orangtua bisa mencoba berbagai pengobatan. Mulai dari obat batuk alami sampai obat dari dokter untuk anak.
Sebelum memberikan obat batuk medis, ada baiknya mencoba cara-cara alami untuk meredakan batuk pada anak.
Berikut beberapa cara meredakan batuk pada anak.
1. Anak harus istirahat cukup
Ketika batuk pada anak terjadi, ia perlu istirahat yang cukup.
Lama istirahatnya tergantung dari parahnya batuk dan seberapa berat gejala lainnya, seperti demam atau pilek. Saat terserang batuk, biasanya anak membutuhkan 2-3 hari untuk istirahat.
Pastikan anak istirahat di rumah dengan tidur cukup dan tidak menjalani aktivitas yang bisa memperlambat penyembuhan batuk. Maka dari itu, kurangi dulu bermain di luar rumah.
Apakah anak perlu absen dari sekolah bisa dilihat dari seberapa parah batuk yang dialami.
Jika kondisi batuk terjadi berulang kali sampai kondisi anak lemas, lebih baik istirahat di rumah 1-2 hari sampai gejala batuk membaik.
Batuk pada anak sering disertai dengan produksi lendir yang banyak dan sulit dikeluarkan.
Selain dengan beristirahat yang cukup, bantu anak mengeluarkan lendir dengan menepuk pelan-pelan punggung anak.
2. Mengonsumsi madu
Madu merupakan salah satu obat batuk alami untuk anak yang cukup populer.
Riset yang dilakukan oleh University of North Carolina menunjukkan 90 persen anak-anak dengan gejala batuk yang mengonsumsi madu membaik kondisinya.
Hasilnya memperlihatkan perkembangan kondisi yang membaik setelah mengonsumsi 1,5 sendok teh madu sebagai obat batuk setiap malam sebelum tidur.
Sebagai obat batuk berdahak dan kering untuk anak, madu memang memiliki kandungan yang bersifat antibakteri yang dapat membantu melawan infeksi.
Selain kandungannya yang memang ampuh menyembuhkan batuk, madu juga lebih disukai oleh anak-anak karena rasanya yang manis.
Berikut anjuran dosis madu yang diberikan sebagai obat batuk untuk anak menurut American Academy of Pediatrics:
- Umur 1-5 tahun: ½ sendok teh
- Umur 6-11 tahun: 1 sendok teh
- Umur 12 dan lebih: 2 sendok teh
Selain memberikan obat batuk untuk anak ini secara langsung, Anda juga dapat melarutkan madu ke dalam air hangat agar si kecil lebih mudah menelannya.
Namun, hindari memberikan madu untuk anak yang berusia di bawah satu tahun.
Madu berpotensi menyebabkan botulisme, yaitu kondisi keracunan serius yang dialami oleh bayi, jika diberikan kepada anak berumur di bawah 12 bulan.
3. Hindari pemicu batuk dan alergi
Bila batuk anak tak kunjung sembuh, hindari makanan minuman yang menjadi pemicu dan penyebab batuk.
Sebagai contoh, minuman manis, minuman dingin, dan makanan yang digoreng.
Disarankan untuk memberikan makanan berkuah hangat yang bisa menghindari batuk karena gatal di tenggorokan.
Jika anak mengalami gejala batuk alergi, hindari alergen (pemicu alergi) pada anak. Perhatikan juga kebersihan kasur dan lingkungan rumah.
Umumnya debu, jamur, dan bulu hewan peliharaan mudah menempel di sofa atau kasur yang bisa sebabkan anak batuk karena alerginya kumat.
4. Minum air jahe
Meminum jahe yang telah dilarutkan ke dalam air hangat atau teh dapat membantu meredakan gejala batuk pada anak.
Jahe adalah obat batuk alami yang memiliki efek anti-inflamasi dan antibakteri sehingga ampuh melawan infeksi yang disebabkan oleh kuman.
Berdasarkan data Departemen Farmasi Jazan University, jahe dapat memberikan sensasi hangat pada tenggorokan.
Sensasi hangat tersebut memberi efek melegakan pada tenggorokan yang terasa kering dan otot-otot leher yang menegang akibat batuk kering.
Pada beberapa penelitian, obat tradisional yang mengandung jahe juga turut membantu mengencerkan lendir di saluran pernafasan.
Itu sebabnya, jahe cocok dijadikan obat alami untuk mengatasi batuk berdahak pada anak.
Manfaat dari obat batuk alami ini dapat diperoleh secara maksimal jika anak mengonsumsinya secara langsung.
Jika anak tak suka dengan rasanya yang pahit, Anda dapat mencoba mencampurnya air perasan lemon, teh, madu, ataupun susu.
Berikan obat batuk alami ini sebanyak dua kali sehari selama mengalami gejala.
5. Beri makanan dingin
Benarkah bila anak batuk perlu diberikan makanan dingin?
Mengutip dari Mayo Clinic, makanan dingin seperti es krim, buah beku, atau camilan dingin lainnya bisa meredakan tenggorokan yang bengkak karena batuk.
Es krim juga bisa membuat tenggorokan anak lebih nyaman.
Mengobati batuk croup pada anak
Batuk croup pada umumnya bisa sembuh sendiri dalam waktu kurang lebih seminggu.
Namun agar lebih cepat sembuh, orangtua bisa berikan obat paracetamol atau ibuprofen untuk meredakan nyeri pada bayi berusia di atas 6 bulan.
Obat batuk dextromethorphan hanya boleh diberikan untuk mengobati batuk pada anak sudah berusia lebih dari 4 tahun.
Selain pakai obat, orangtua juga dapat meringankan gejala batuk croup anak dengan cara:
- Beri 1/2-1 sdm madu sebanyak 4 kali sehari (khusus untuk anak di atas usia 1 tahun).
- Segera tenangkan anak jika ia mulai menangis.
- Jaga suhu kamar anak dan rumah tetap lembap dengan memasang humidifier.
- Pastikan anak cukup tidur dan istirahat, kompres tubuhnya atau mandikan dengan air hangat.
- Perbanyak minum air putih hangat, jus buah, atau sup untuk melegakan pernapasannya dan mengurangi batuk.
Sebelum tidur, berikan minum segelas air putih hangat dan selipkan bantal tebal di bawah kepalanya untuk melegakan pernapasan.
Obat batuk medis untuk anak
Penanganan batuk pada anak tergantung dari penyebab dasarnya. Pemberian obat batuk pada anak harus memperhatikan jenis obatnya, seberapa banyak dosisnya, berapa kali sehari harus diberikan.
Acetaminophen untuk menurunkan demam
Mengutip dari Consumer Reports, bila anak batuk berdahak disertai demam bisa diberikan obat acetaminophen. Obat ini bisa ditemukan dalam kandungan Tylenol, ibuprofen, atau naproxen.
Namun, obat ini tidak disarankan untuk anak usia di bawah dua tahun, terutama pada bayi di bawah usia 3 bulan.
Hindari memberikan aspirin pada anak-anak terutama yang usianya di bawah 2 tahun karena bisa memicu kelainan langka, seperti sindrom Reye.
Semprotan hidung dekongestan
Untuk meredakan batuk pada anak, obat berupa semprotan hidung dekongestan bisa menjadi alternatif.
Ini perlu diberikan bila batuk disertai dengan pilek yang menyebabkan hidung tersumbat.
Pemberian obat semprot ini hanya bisa tiga hari, karena terlalu lama bisa membuat hidung mampet lebih parah.
Perhatikan dosis obat batuk anak
Pemberian obat batuk sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter.
Umumnya batuk sering disebabkan oleh virus, yang mana biasanya akan sembuh sendiri tanpa harus ditangani pakai obat (self limiting disease).
Dosis obat batuk dari dokter diberikan berbeda-beda berdasarkan usia si kecil.
Namun, ada baiknya periksa ke dokter spesialis anak untuk mengetahui dosis obat batuk yang pas berdasarkan kondisi anak.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan di Amerika Serikat (FDA) menjelaskan bahwa penggunaan obat batuk tidak direkomendasikan untuk anak di bawah usia 2 tahun.
FDA menjelaskan lebih lanjut bahwa obat batuk yang dijual di pasaran mengandung kodein atau hidrokodon yang tidak diperuntukan bagi anak-anak.
Bila ingin memberi obat batuk sirup yang di jual di pasaran, orangtua harus mengikuti aturan pakai yang ada di label kemasan.
Ingat, selalu gunakan sendok takar, hindari menggunakan sendok lain untuk si kecil minum obat batuk.
Penting untuk mengikuti petunjuk pemakaian obat, jangan melebihkan atau mengurangi dosis yang dianjurkan dalam kemasan obat batuk anak.
Bila sudah minum obat dan batuk tidak kunjung sembuh dalam 1-2 minggu, segera bawa anak ke dokter.
Hindari pemberian antibiotik
Batuk adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, sehingga tidak butuh antibiotik yang diperuntukan bagi bakteri.
Pemberian antibiotik saat anak sedang batuk tidak akan membantu.
Sebaliknya, jika terlalu sering diberikan antibiotik, tubuh anak bisa kebal terhadap antibiotik dan ini kondisi yang kurang baik.
[embed-health-tool-vaccination-tool]