backup og meta

7 Cara Mengatasi Kulit Bayi Mengelupas dan Penyebabnya

7 Cara Mengatasi Kulit Bayi Mengelupas dan Penyebabnya

Ketika bayi sakit atau terjadi perubahan fisik tertentu, kebanyakan orangtua akan merasa khawatir dengan kondisi bayinya. Salah satu yang sering dicemaskan adalah kulit bayi mengelupas.

Sebenarnya, kenapa kulit bayi mengelupas? Perlukah orangtua khawatir dan apa yang harus dilakukan? Untuk mengetahui jawaban lengkapnya, simak ulasan di bawah ini. 

Apa penyebab kulit bayi mengelupas?

gambar kulit bayi kering

Sebenarnya, ketika Anda melihat kulit mengelupas pada bayi yang baru lahir, Anda tak perlu cemas.

Pasalnya, hal ini wajar terjadi pada setiap bayi yang baru lahir. Semua bayi yang baru lahir akan mengalami fase kulit mengelupas selama dua minggu pertama kehidupannya. 

Mengelupasnya kulit ini dapat terjadi di bagian tubuh mana pun. Masing-masing bayi bisa mengalami pengelupasan kulit di lokasi yang berbeda, dari tangan, telapak kaki, hingga pergelangan kaki. 

Tingkat pengelupasan kulitnya pun bisa berbeda-beda dan belum tentu merupakan tanda bahwa si Kecil memiliki kulit kering

Mengelupasnya kulit pada bayi baru lahir mirip dengan molting. Lapisan luar kulit akan terkelupas untuk diambil alih oleh lapisan bawah kulit yang sehat.

Dokter Spesialis Anak Cleveland Clinic dr. Marni Turell

Melansir Cleveland Clinic, ada beberapa penyebab mengapa kulit bayi baru lahir mengelupas. Berikut di antaranya. 

1. Pengelupasan kulit di dalam rahim tidak cukup

Bayi yang baru lahir biasanya dikelilingi oleh cairan ketuban saat berada di dalam rahim. Cairan ketuban ini berfungsi untuk melindungi janin saat ia tumbuh. Namun terlalu banyaknya cairan ketuban dapat berdampak buruk pada kulit sensitif. 

Ini sebabnya janin mengembangkan lapisan tebal dan pucat yang disebut dengan vernix caseosa sekitar pertengahan masa kehamilan. 

Saat lahir, perawat akan membersihkan bayi, termasuk vernix. Dengan hilangnya lapisan pelindung tersebut, bayi kemungkinan besar akan mengalami pengelupasan kulit. 

2. Paparan cairan ketuban 

Bayi dengan masa kehamilan lebih lama atau lahir lebih dari bulannya biasanya akan terlahir dengan cairan vernix lebih sedikit.

Sedikitnya lapisan vernix membuat bayi lebih minim mendapat perlindungan terhadap cairan ketuban.

Ketika bayi berada di dalam rahim lebih lama pun, mereka akan lebih banyak terpapar cairan ketuban dalam rahim. Alhasil si Kecil cenderung berisiko mengalami pengelupasan kulit. 

Mengapa kulit bayi baru lahir mengelupas?

Kulit bayi baru lahir mengelupas karena penyesuaian kulit terhadap lingkungan baru di luar rahim. Selama di dalam rahim, kulit bayi terbiasa dengan lingkungan yang lembap. Ketika bayi lahir dan terpapar udara yang lebih kering di luar, kulitnya perlu beradaptasi dengan kondisi baru tersebut. Proses adaptasi ini dapat menyebabkan lapisan atas kulit bayi mengelupas secara alami. Selain itu, produksi minyak alami pada kulit bayi yang masih berkembang juga dapat memengaruhi proses pengelupasan ini.

Bagaimana cara merawat kulit bayi baru lahir yang mengelupas? 

cara membersihkan kulit kepala bayi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sebenarnya pengelupasan yang terjadi pada kulit bayi baru lahir normal terjadi. Oleh karena itu, tidak dibutuhkan penanganan medis secara khusus. 

Namun, untuk membantu melindungi kulit bayi Anda selama proses pengelupasan, berikut ini adalah beberapa tips yang dapat dilakukan. 

1. Hindari mengupas secara paksa 

Saat Anda melihat kulit yang mengelupas, Anda mungkin akan refleks untuk mengupasnya secara paksa karena berpikir dapat membantu dan mempercepat prosesnya. 

Sebaiknya, hindari untuk mengupas kulit si Kecil secara paksa karena lapisan itu melindungi kulit baru di bawahnya. Lebih baik biarkan ia mengelupas dengan sendirinya tanpa adanya paksaan. 

2. Menjaga kelembapan kulit bayi 

Tips yang dapat dilakukan selanjutnya adalah menjaga kelembapan kulit bayi. Anda bisa menggunakan petroleum jelly untuk membuat kulit semakin lembap. 

Menggunakan petroleum jelly juga dapat membantu menjaga kulit baru tetap sehat dan terlindungi. 

3. Mandikan bayi secara lembut 

Untuk merawat kulit bayi yang mengelupas, Anda perlu memandikan bayi secara lembut dan perlahan dengan air hangat. 

Sebaiknya gunakan kain lap yang telah diberikan sabun untuk membersihkan bayi, bukan memasukkannya ke dalam air sampai tali pusar benar-benar sembuh. 

Hindari juga untuk menggosoknya kulitnya terlalu keras. Pastikan juga untuk tidak terlalu lama saat memandikan bayi. Sebaiknya waktu mandi harus singkat yaitu tidak lebih dari 10 menit. 

4 Hindari bahan kimia dan pewangi 

Bahan kimia dalam pewangi yang terlalu keras dapat mengiritasi kulit bayi yang halus.

Oleh karena itu, saat memilih sampo, sabun, atau produk perawatan bayi lainnya, pilihlah yang memang diformulasikan khusus untuk si Kecil. 

Saat mencuci pakaian bayi pun, sebaiknya gunakan produk yang lembut atau khusus untuk mencuci baju si Kecil. Hal ini karena kandungan bahan kimia dan pewangi pada pakaian dapat mengiritasi kulit bayi.

5. Jaga bayi tetap terhidrasi

Menghidrasi dari dalam sama pentingnya dengan melembapkan permukaan kulit.

Oleh karena itu, pastikan bayi Anda mendapatkan cukup ASI atau susu formula guna tetap menjaganya tetap terhidrasi. 

Hindari untuk memberikan bayi air putih atau cairan lainnya sampai mereka berusia minimal 6 bulan. 

6. Gunakan humidifier untuk melembapkan udara

Menggunakan humidifier dapat membantu mengatasi kulit bayi yang mengelupas dengan meningkatkan kelembapan udara di sekitar bayi. 

Udara yang terlalu kering dapat menyebabkan kulit bayi lebih rentan mengalami pengelupasan.

Dengan menggunakan humidifer, kelembapan udara di sekitar bayi bisa dipertahankan, sehingga membantu kulitnya tetap lembut dan terhidrasi. 

7. Lindungi kulit dari paparan sinar matahari 

Paparan sinar matahari yang terlalu terik tidak baik untuk kulit si Kecil.

Jika ingin membawa bayi berjemur atau bepergian di bawah sinar matahari, pastikan kulitnya tertutup dengan topi, baju dan celana yang panjang.

Meski kulit mengelupas ini hal yang normal terjadi pada bayi baru lahir, sebaiknya bawa si Kecil ke dokter bila pengelupasan ini tidak kunjung berhenti dalam beberapa minggu. 

Sebab, bisa saja hal ini menjadi tanda adanya masalah kulit tertentu, seperti alergi atau bahkan eksim pada bayi. Namun, biasanya gangguan kulit tersebut disertai dengan gejala kulit lain seperti kulit memerah.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Cleveland Clinic. (2024). Why Your Newborn Has Peeling Skin. Retrieved 1 April 2024, from https://health.clevelandclinic.org/newborn-skin-peeling 

Peeling skin Causes. (2022). Retrieved 1 April 2024, from https://www.mayoclinic.org/symptoms/peeling-skin/basics/causes/sym-20050672 

Mitropoulos, P. (2008). Infant with Red, Peeling Rashes. Retrieved 1 April 2024, from https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2008/0401/p1015.html 

Peeling Skin Syndrome – Symptoms, Causes, Treatment: NORD. (2023). Retrieved 1 April 2024, from https://rarediseases.org/rare-diseases/peeling-skin-syndrome/ 

Primary Care Dermatology Society. (n.d.). Peeling skin conditions. Retrieved 1 April 2024, from https://www.pcds.org.uk/clinical-guidance/peeling-skin-syndromes1 

Newborn Skin 101. (2023). Retrieved 1 April 2024, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/newborn-skin-101 

Versi Terbaru

05/06/2024

Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari

Ditinjau secara medis oleh dr. Aisya Fikritama, Sp.A

Diperbarui oleh: Edria


Artikel Terkait

11 Rekomendasi Merek Sabun untuk Atasi Biang Keringat pada Bayi

Mengenal Berbagai Penyebab Kulit Bayi Gatal dan Cara Mengatasinya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Aisya Fikritama, Sp.A

Kesehatan anak · RS UNS Solo


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 05/06/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan