Anda mungkin mengira kulit kering hanya masalahnya orang dewasa. Namun, kondisi kulit bayi justru lebih rentan kering. Bagi orangtua, melihat kulit kering pada bayi kesayangan tentu membuat khawatir. Yuk cari tahu apa penyebabnya dan cara yang tepat untuk mengatasinya.
Penyebab kulit kering pada bayi
Kulit kering cenderung sering ditemui pada bayi yang baru lahir. Namun pada kondisi ini, kulit kering yang muncul sebetulnya bisa terjadi secara normal dan bukanlah sel kulit mati selayaknya orang dewasa.
Kulit bayi tampak kering dalam beberapa hari setelah kelahiran adalah karena luruhnya vernix caseosa pada bayi baru lahir yang melapisi kulit.
Lapisan ini berfungsi untuk mempermudah bayi keluar dari vagina sang ibu sekaligus melindungi kulit bayi dari infeksi.
Setelah dilahirkan, lapisan vernix akan terlihat lebih tebal dan kering bila dibersihkan dengan rutin. Kondisi ini akan berhenti sendiri seiring waktu dan tidak butuh perawatan khusus.
Pada bayi yang sudah agak besar, kulit bisa menjadi kering karena lapisan terluarnya (epidermis) kekurangan cairan. Epidermis yang mengalami “dehidrasi” dapat dipicu oleh berbagai faktor, meliputi berikut ini.
- Kondisi udara yang panas dan kering.
- Pilihan sabun yang tidak tepat
- Masalah kulit, seperti psoriasis, iktiosis, dan eksim pada kulit bayi.
- Kebiasaan tertentu yang mengeringkan kulit, misalnya mandi dengan air hangat dalam waktu lama.
Gejala kulit kering pada bayi
Sangat penting mengetahui gejala kulit kering pada si Kecil agar Anda bisa berhati-hati.
Ada beberapa gejala yang menjadi tanda bahwa kulit pada bayi kering, yaitu sebagai berikut.
- Kulit bayi terlihat bersisik.
- Kasar.
- Kulit mengelupas.
- Kulit bayi kemerahan.
- Lecet.
- Kulit menebal.
- Ruam di wajah, leher, lutut, siku, dan pergelangan kaki.
Bila kulit sangat kering, sangat mungkin terjadi pecah-pecah yang menyakitkan. Masalah kulit bayi ini juga bisa menjadi sangat parah, bahkan sampai menyebabkan kulit berdarah atau infeksi.
Cara mengatasi kulit kering pada bayi
Umumnya kulit bayi kering tidak berbahaya, Anda cukup merawat kulit bayi dengan benar agar kondisi kulit akan segera membaik.
Namun, pada bayi yang kulitnya kering akibat masalah kesehatan tertentu, pengobatan dokter diperlukan.
Mayo Clinic menyebutkan bahwa kulit kering yang tidak mendapatkan perawatan yang tepat dapat menyebabkan komplikasi, seperti infeksi akibat adanya luka karena kulit yang mengelupas pada bayi.
Ikuti cara berikut ini untuk mengatasi kulit kering pada si Kecil.
1. Tidak memandikan bayi terlalu lama
Kebiasaan mandi atau main air terlalu lama bisa memicu terjadinya kulit kering pada bayi.
Memang menyenangkan bila bisa bermain air bersama bayi Anda. Bayi Anda pun mungkin menyukainya. Namun, terlalu lama dan sering terkena air justru bikin kulit mudah kering.
Batasi waktu mandi bayi sampai 10 menit saja. Gunakan air yang hangat dan sabun yang tidak mengandung terlalu banyak bahan kimia tambahan, misalnya parfum, pewarna, atau pengawet.
2. Pakai pelembap
Setelah memandikan bayi berkulit sensitif, segera oleskan pelembap agar kelembapan kulitnya terjaga. Hal ini perlu dilakukan secara rutin saat kondisi kulit bayi bersih.
Pelembap diketahui bisa mempertahankan kadar cairan di dalam kulit dan meningkatkan hidrasi lapisan stratum korneum pada kulit.
Hal yang perlu Anda ketahui, semua pelembap mengandung bahan aktif dalam jumlah yang bervariasi, seperti humektan atau ceramide, serta bahan pengemulsi.
Humektan, seperti gliserol atau urea, bisa membantu kadar air dalam lapisan stratum korneum. Sementara ceramide dapat menggantikan lipid yang berkurang di lapisan stratum korneum pada kulit yang kering.
Namun perlu diperhatikan, sebaiknya Anda memilih produk pelembap yang hypoallergenic yang lebih aman untuk bayi. Penting untuk Anda memilih pelembap bayi yang tepat agar kulit si Kecil tidak iritasi.
3. Pastikan kebutuhan cairannya tercukupi
Tak hanya merawat kulitnya, Anda juga harus memastikan kulit bayi Anda tidak ‘kehausan’. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memberikannya cairan yang cukup.
Pastikan kalau bayi Anda sering minum air. Namun jika masih berusia di bawah 6 bulan, ASI saja sudah cukup.
4. Jaga kesehatan kulitnya
Selain pelembap, Anda bisa menggunakan tabir surya atau sunblock khusus bayi dan anak-anak. Tujuannya, agar kulit bayi tetap terjaga ketika berada di luar ruangan dan terpapar sinar matahari langsung.
Jika Anda mengajak si Kecil bermain di pantai atau kolam renang, setelah bermain sebaiknya segera bilas tubuh si Kecil hingga bersih.
Klorin dan garam yang ada di kolam renang maupun air laut dapat menyebabkan kerusakan kulit, apalagi jika bayi memiliki penyakit tertentu, seperti eksim.
5. Lakukan pengobatan dokter
Kondisi kulit yang kering pada si Kecil tidak selalu efektif diobati dengan pengobatan rumah. Bayi kecil Anda mungkin membutuhkan perawatan dokter, terutama bila terjadi akibat masalah kesehatan tertentu.
Bila bayi mengalami tanda dan gejala berikut ini, sebaiknya periksakan kondisinya kepada dokter.
- Perawatan di rumah tidak membuat kondisinya jadi lebih baik.
- Kulit kering yang terjadi disertai kemerahan.
- Muncul rasa gatal yang membuat bayi rewel bahkan susah tidur.
- Menimbulkan luka lecet, bersisik, dan pengelupasan terus melebar.
Perawatan dokter untuk kulit kering pada si Kecil dapat meliputi pemberian obat oral, topikal, maupun terapi. Ini juga bisa dilakukan untuk membantu mencegah terjadinya komplikasi.
Cara mencegah kulit kering pada bayi
Bila bayi belum menunjukkan tanda kulit kering dan kasar, haruskah melakukan upaya pencegahan? Sebaiknya ya, sebelum kondisi kulit si Kecil berubah.
Ada beberapa langkah untuk mencegah kulit si Kecil kering atau bersisik, yaitu sebagai berikut.
1. Hindari mandi memakai air panas
Air mandi bayi yang terlalu panas bisa membuat kulit bayi iritasi, sehingga kondisi air yang paling ideal untuk si Kecil adalah hangat suam-suam kuku.
Maksud dari hangat suam kuku adalah air yang cenderung hampir dingin, tapi masih terasa hangat sedikit.
Bagi orang dewasa mungkin tidak terasa hangat, tapi ini cukup untuk bayi dan bisa merawat kulit agar tidak kering.
2. Tidak perlu mandi setiap hari
Berbeda dengan orang dewasa yang perlu mandi setiap hari, bayi tidak perlu rutin dimandikan.
Mengutip dari Raising Children, bayi terutama yang baru lahir kulitnya lebih tipis dan rapuh dari orang dewasa.
Mandi terlalu sering bisa menurunkan kelembapan kulit lebih cepat, sehingga membuat kulit cepat kering.
Tidak hanya itu, bayi juga tidak membutuhkan sabun di awal kehidupannya. Hindari memberikan sabun terlalu banyak untuk mencegah kulit kering pada si Kecil.
3. Hindari sinar matahari langsung
Bayi membutuhkan sinar matahari untuk menambah kadar vitamin D agar tulangnya kuat.
Biasanya Anda menjemur bayi pada pagi atau sore hari. Namun yang perlu diperhatikan, hindari sinar matahari langsung untuk mencegah kulit si Kecil kering.
Menjemur bayi di bawah sinar matahari bisa dengan tetap memakaikannya baju agar kulit bayi tetap terlindungi. Tidak perlu khawatir, sinar matahari tetap bisa memberikan vitamin D pada bayi meski ditutup pakaian.
4. Memakai bahan pakaian yang lembut
Pakaian si Kecil juga memengaruhi kondisi kulit bayi. Pasalnya, memakai baju yang terlalu ketat bisa membuat kulit bayi iritasi, ruam kemerahan, sampai kering.
Sebaiknya pilih pakaian bayi yang longgar dengan bahan katun lembut. Ini bermanfaat agar kulit bayi bisa bernapas.
Kesimpulan
- Kulit kering pada bayi cukup umum terjadi dan biasanya tidak menjadi masalah serius.
- Namun, sebaiknya rawat kulit bayi agar tetap lembap untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan bayi.
- Dengan merawat kulit bayi dengan baik dan menggunakan produk yang tepat, Anda dapat membantu mengatasi masalah kulit kering dan membuat kulit bayi tetap lembut dan sehat.
[embed-health-tool-vaccination-tool]