Saat anak mengalami perubahan perilaku, Anda mungkin akan bertanya-tanya apakah anak saya perlu menjalani terapi dengan psikolog? Terlebih lagi, perubahan perilaku ini menjadi semakin jelas sebagai akibat dari pengalaman traumatis. Sebenarnya, kapan anak harus dibawa ke psikolog? Ketahui jawabannya melalui ulasan di bawah ini.
Berbagai tanda anak harus dibawa ke psikolog
Bukan hanya pada orang dewasa, mental illness atau gangguan mental pada anak merupakan kondisi kesehatan yang mungkin terjadi.
Apalagi, saat ini banyak anak yang mengalami ketidakteraturan emosional akibat tekanan sosial dan tekanan dari sekolah.
Ini tentu dapat berdampak besar pada kesehatan mental anak. Namun, terkadang tanda-tanda gangguan mental ini mungkin sulit untuk dikenali oleh para orangtua.
Di sinilah peran psikolog anak menjadi penting untuk membantu orangtua dalam memahami gejala serta menangani kondisi tersebut.
Lantas, bagaimana Anda tahu bahwa si Kecil harus dibawa ke psikolog? Kapan anak harus dibawa ke psikolog? Berikut ini beberapa tanda anak harus ke psikolog.
1. Memiliki perilaku menantang
Menurut laman All for Kids, salah satu tanda paling umum bahwa anak memerlukan konsultasi dengan psikolog anak adalah mereka memiliki masalah perilaku, baik di rumah maupun luar rumah.
Anda mungkin akan melihat anak cenderung sering menentang, mengeluh, dan bersikap defensif, bahkan terhadap permintaan atau percakapan sekecil apa pun.
Sebagai orangtua, sebaiknya Anda harus memperhatikan gangguan perilaku anak satu ini, terutama bila respons tersebut lebih sering terjadi.
2. Mengalami perubahan perilaku yang tiba-tiba
Pada dasarnya, anak-anak sama seperti orang dewasa yang dapat mengalami berbagai macam emosi dan perilaku.
Namun, saat anak terlihat tiba-tiba menarik diri dari keluarga dan teman, kehilangan minat pada aktivitas yang mereka nikmati, serta menjadi lebih agresif dan mudah tersinggung, ini dapat menjadi tanda anak harus dibawa ke psikolog.
Perubahan perilaku ini bisa menjadi akibat dari kecemasan, depresi, kesedihan, trauma, bahkan ADHD pada anak.
Dengan melakukan konsultasi kepada psikolog, Anda dapat mengetahui penyebab perubahan perilaku anak dan mendapat perawatan atau terapi yang sesuai.
3. Sedih dan kecemasan yang berkelanjutan
Meski perasaan sedih atau cemas adalah hal yang wajar, kesedihan atau kecemasan yang terjadi terus-menerus dapat menjadi tanda bahwa anak membutuhkan konsultasi dengan psikolog.
Jadi, sebaiknya segera bawa anak ke psikolog bila ia sering menangis, khawatir atau ketakutan berlebih, serta menghindari situasi atau tempat tertentu.
Kondisi-kondisi di atas merupakan beberapa tanda bahwa anak membutuhkan perawatan dari psikolog anak.
4. Mengalami kesulitan dengan akademik di sekolah
Tanda berikutnya bahwa anak perlu ke psikolog adalah ketika ia mengalami kesulitan belajar di sekolah atau rumah.
Anak mungkin susah fokus, kesulitan menyelesaikan tugas, atau sering mengeluh tentang kegiatan di sekolah, yang mungkin akan berdampak pada prestasinya.
Jika si Kecil mengalami hal ini, sebaiknya pertimbangkan untuk membawanya ke psikolog anak guna menjalani terapi yang sesuai.
5. Mengalami perilaku regresi
Perilaku regresi yaitu perilaku kekanak-kanakan yang tidak sesuai dengan tingkat usianya. Adapun hal ini mungkin dapat terjadi pada anak.
Perilaku ini dapat membuat anak mengompol, sering mengamuk, merasa cemas dan takut yang berlebih, menggunakan bahasa bayi, hingga rasa cemas akan perpisahan.
Sebenarnya, hal ini bisa terjadi ketika ia melihat kehadiran saudara kandungnya, perceraian orangtuanya, atau perubahan lain dalam hidupnya.
Namun, ketika perilaku regresi ini terjadi tanpa alasan yang jelas, sebaiknya segera bawa anak untuk berkonsultasi dengan psikolog anak.
6. Menyakiti diri sendiri
Tanda anak harus ke psikolog yang juga harus diperhatikan, yaitu ketika ia mengungkapkan perasaan atau ide untuk melukai diri sendiri (self-harm).
Meskipun pikiran tersebut tampak berlebihan bagi anak kecil, faktanya anak dapat melukai dirinya sendiri dengan cara yang berbeda.
Misalnya dengan memukul diri sendiri, membenturkan kepala ke tembok, serta menancapkan kuku ke kulit.
7. Mengalami perubahan pola tidur atau kebiasaan makan
Perubahan mendadak pada pola tidur atau kebiasaan makan si Kecil juga dapat menjadi jawaban atas pertanyaan kapan anak harus dibawa ke psikolog.
Sebagai orangtua, sebaiknya waspadai bila anak mengalami perubahan pada pola tidur dan kebiasaan makannya.
Ini termasuk insomnia atau kesulitan tidur, tidur berlebihan, penurunan atau kenaikan berat badan berlebih, hingga gangguan makan.
8. Menarik diri dari kehidupan sosial
Perlu Anda ketahui bahwa pada dasarnya hubungan sosial sangat penting bagi kesejahteraan dan perkembangan emosional anak.
Oleh karena itu, bila anak menunjukkan kurangnya minat dalam kegiatan sosial, sulit memiliki teman, atau kesulitan dalam berkomunikasi, sebaiknya bawa anak untuk berkonsultasi ke psikolog anak.
Masalah di atas bisa menjadi tanda adanya masalah pada perkembangan emosional anak yang mungkin membutuhkan penanganan dari psikolog.
Tips memilih psikolog anak yang tepat
Untuk memilih psikolog anak yang tepat, sebaiknya pilih yang sesuai dengan kebutuhan anak Anda.
Pastikan juga psikolog tersebut memiliki pengalaman dengan anak pada usia buah hati Anda dan memiliki gaya komunikasi yang cocok dengan si Kecil.
Pasalnya, setiap psikolog anak memiliki pelatihan khusus dalam menghadapi permasalahan yang dialami anak.
Selain itu, psikolog anak memiliki bidang praktik yang terspesialisasi, misalnya sesuai dengan kelompok usia, kondisi yang perlu diatasi, hingga jenis terapi yang akan digunakan.
Oleh karena itu, bila Anda bingung kapan anak harus dibawa ke psikolog dan psikolog yang mana, Anda dapat berkonsultasi dengan pihak rumah sakit untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi si Kecil.
Anda juga bisa mencari rekomendasi atau membaca ulasan dari orangtua lain yang pernah menggunakan jasa psikolog anak untuk membantu menemukan psikolog yang tepat.
Dengan memahami tanda kapan anak harus dibawa ke psikolog dan memilih psikolog yang tepat, orangtua dapat memberikan dukungan terbaik bagi kesehatan mental si Kecil.
Jadi, bila Anda melihat tanda-tanda anak harus ke psikolog di atas, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada psikolog, ya.
Kesimpulan
- memiliki perilaku menantang,
- mengalami perubahan perilaku yang tiba-tiba,
- merasakan sedih dan kecemasan yang berkelanjutan,
- mengalami kesulitan dengan akademik di sekolah,
- mengalami perilaku regresi,
- menyakiti diri sendiri,
- mengalami perubahan pola tidur dan pola makan, serta
- menarik diri dari kehidupan sosial.
[embed-health-tool-vaccination-tool]