Psikolog mendiagnosis masalah yang dialami pasien lewat kepribadian, tingkah pola, perilaku, dan kebiasaan, cara berbicara, dan lewat cerita yang Anda curahkan. Sementara psikiater mendiagnosis pasien lewat ilmu kedokteran fisik, termasuk tentang kerja otak dan saraf manusia.
Jika Anda bimbang memilih psikiater atau psikolog maka cobalah untuk berkonsultasi dan meminta saran terlebih dahulu dari dokter. Cari psikolog atau psikiater terdekat dari lokasi Anda dan booking via Hello Sehat.
Jika sudah memastikan kebutuhan Anda untuk ke psikolog maka perhatikan beberapa tips ini untuk memilih psikolog yang berkompeten dan terhindar dari psikolog palsu.
1. Pastikan psikolog yang anda pilih memiliki gelar psikolog

Seseorang dinyatakan sebagai psikolog jika telah melewati pendidikan sarjana psikologi (S1) dan magister profesi psikologi (S2) secara linear. Yang bisa dilihat apa seseorang adalah psikolog atau bukan adalah dari gelar di belakang namanya seorang psikolog memiliki gelar M.Psi., Psikolog.
Indah menjelaskan, jika seseorang hanya pernah menempuh S1 psikologi maka tidak bisa disebut sebagai psikolog, ia hanya sarjana psikologi. Atau jika seseorang hanya S2 psikologi tapi tidak linear dengan pendidikan sarjananya maka dia juga bukan psikolog.
Pria yang ramai dibicarakan di media sosial tidak melalui pendidikan untuk menjadi psikolog. Dari profilnya yang tersebar di media sosial, pria tersebut menempuh pendidikan S1 dengan gelar sarjana ekonomi, S2 dengan gelar magister manajemen, S3 dengan gelar doktor.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar