Demam pada anak sering menjadi alasan yang umum bagi orangtua untuk pergi ke unit gawat darurat (UGD) pada malam hari. Pasalnya, demam kerap terjadi atau memburuk saat malam hari atau ketika memasuki waktu tidur.
Nah, pertanyaannya, demam di malam hari pada anak gejala apa? Apakah orangtua harus selalu khawatir jika anak panas di malam hari tapi siang normal? Bagaimana pula cara mengatasinya? Ketahui jawabannya di bawah ini.
Mengapa demam pada anak sering memburuk pada malam hari?
Suhu tubuh terus mengalami perubahan sepanjang hari. Nah, pada malam hari, suhu tubuh umumnya mengalami peningkatan secara alami.
Akibat kondisi tersebut, demam yang ringan atau suhu tubuh normal di siang hari sekali pun dapat dengan mudah melonjak pada malam hari.
Inilah yang menyebabkan demam pada anak sering terjadi atau cenderung memburuk saat ia tidur.
Selain itu, beberapa penyakit yang bisa menimbulkan demam pun dapat memburuk saat malam hari sehingga ikut menaikkan suhu tubuh anak Anda.
Misalnya, anak yang menderita asma cenderung lebih sulit bernapas pada malam hari. Hal ini juga bisa memperburuk demam.
Ini terjadi karena hormon kortisol dan adrenalin umumnya ditekan saat Anda tertidur. Bila dua hormon ini berkurang, gejala asma pada anak yang disebutkan di atas cenderung terjadi.
Berkaca pada penjelasan tersebut, tidak selamanya demam pada anak merupakan kondisi medis yang serius.
Tidak semua anak demam yang dibawa ke UGD pada malam hari pun akan berakhir dengan rawat inap di rumah sakit.
Pada kondisi yang ringan, Anda hanya perlu membantu untuk mengatasi dan menurunkan demam pada anak di malam hari.
Namun, jangan sampai pula Anda menyepelekan kondisi yang satu ini karena bisa menjadi tanda dari kondisi medis yang serius.
[embed-health-tool-vaccination-tool]
Cara mengatasi anak demam di malam hari
Sebagian besar kasus demam tidak memerlukan perawatan khusus.
Namun, Anda dapat membantu meringankan gejala yang dirasakan si Kecil dengan cara-cara berikut.
1. Jaga cairan tubuh anak tetap stabil
Saat demam, tubuh si Kecil dapat kehilangan cairan secara cepat sehingga menyebabkan dehidrasi.
Jika ini terjadi, dehidrasi pada anak dapat menyebabkan komplikasi serius dan memperburuk gejala demam.
Oleh karena itu, pertolongan pertama anak demam malam hari bisa dilakukan dengan membantu memenuhi kebutuhan cairan anak untuk menghindari dehidrasi.
Pada malam hari, Anda bisa memberinya air putih, susu atau ASI (bagi yang masih menyusui), maupun jus untuk anak sebagai cara alami menurunkan demam.
2. Obat penurun panas
Penggunaan obat penurun panas bertujuan untuk menurunkan suhu tubuh dan membuat anak merasa lebih nyaman.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDA) mengungkapkan bahwa parasetamol merupakan lini pertama untuk menurunkan demam dan menghilangkan nyeri.
Namun, jika si Kecil berusia di bawah 2 bulan, Anda harus berkonsultasi kepada dokter sebelum memberikan jenis pengobatan apa pun.
Hal ini menjadi salah satu alasan agar segera mencari bantuan pertolongan dokter anak saat ia demam di malam hari.
3. Mengenakan pakaian longgar atau lebih nyaman
Pilih pakaian untuk si Kecil dengan bahan yang ringan dan lembut serta menggunakan kain atau selimut tipis.
Menggunakan pakaian yang berlebihan dapat membuat panas tubuh terjebak dan menyebabkan suhu tubuh naik.
Bukan cuma itu, cara mengatasi demam anak di malam hari juga dapat dilakukan dengan mengatur suhu kamar atau ruangan agar tidak terlalu panas atau dingin.
Suhu ruangan yang tepat bisa membantu anak mendapatkan waktu tidur yang cukup dan berkualitas.
4. Kompres
Kompres merupakan cara yang sudah lama dipercaya dapat menurunkan suhu tubuh ketika demam.
Namun, kompres untuk menurunkan demam sebaiknya tidak menggunakan es atau air dingin karena dapat membuat badan menggigil.
Sebaliknya, gunakan kain yang direndam air hangat, kemudian letakkan di lipat ketiak dan selangkangan selama 10—15 menit.
Cara ini dapat membantu menurunkan suhu tubuh karena panas dapat keluar dari pori-pori kulit melalui proses penguapan.
5. Skin to skin
Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh ibu dan bayi bila melakukan kontak skin to skin setelah melahirkan.
Selain membantu proses menyusui, kontak skin to skin juga dapat membantu mengatur suhu tubuh bayi.
Nah, ternyata, hal ini tidak hanya bermanfaat pada bayi yang baru lahir. Skin to skin saat anak demam juga bisa dilakukan.
Faktanya, kontak skin to skin bisa menjadi cara termudah untuk membantu menurunkan suhu tubuh serta mengatasi demam anak di malam hari.