Jika si Kecil terlihat menggaruk area kulit tertentu dalam waktu yang tidak begitu lama, biasanya akan muncul bentol atau bahkan bintik merah. Jangan biarkan si Kecil terus menggaruk karena bisa-bisa kulitnya jadi iritasi. Cari tahu apa saja penyebab bentol merah pada bayi dan cara mengatasi yang ampuh di bawah ini!
Penyebab bentol merah pada kulit bayi
Bentol merupakan kondisi yang umum terjadi pada bayi dan anak. Berbeda dengan ruam kulit yang menyebar, bentol pada bayi terlihat seperti benjolan atau bengkak di satu tempat tertentu.
Apabila disebabkan oleh hal yang ringan, bentol merah pada kulit bayi akan menghilang dengan sendirinya.
Namun, sebagian besar kondisi ini bisa mengakibatkan rasa tidak nyaman karena rasa gatal atau perih, termasuk pada bayi baru lahir.
Walaupun masuk ke dalam kategori sangat ringan, bentol juga menjadi salah satu penyakit kulit pada bayi. Berikut penyebab utama terjadinya bentol merah pada kulit bayi.
1. Sengatan atau gigitan serangga
Dikutip dari The Royal Children’s Hospital Melbourne, kebanyakan sengatan atau gigitan serangga penyebab bentol merah pada bayi tergolong tidak beracun.
Biasanya, kondisi ini diakibatkan oleh nyamuk, lalat, kutu, laba-laba, hingga lebah.
Kulit bayi masih tergolong sensitif, maka dari itu jangan heran apabila Anda melihat ukuran bentol yang terlihat besar.
Gigitan serangga bisa menyebabkan reaksi tertentu pada kulit bayi. Apabila muncul reaksi alergi pada bayi yang parah, kondisi ini disebut sebagai anafilaksis.
Berikut beberapa gejala bentol merah pada kulit akibat gigitan serangga yang bisa terjadi.
- Reaksi ringan berupa gatal.
- Muncul bentol, bengkak, dan kemerahan.
- Lebih dari satu bentol serta kemerahan di beberapa area gigitan.
2. Biduran
Bentol-bentol merah pada bayi juga bisa disebabkan oleh alergi. Salah satu jenis alergi yang biasa terjadi disebut sebagai urtikaria, biduran, atau kaligata.
Saat mengalami kondisi ini, anak akan mengalami gatal, bentol, hingga disertai bengkak.
Perlu diketahui pula pemicu bentol pada bayi ini adalah infeksi virus, bakteri, suhu ekstrem, alergi makanan atau obat, hingga disengat lebah.
Area tubuh yang paling umum timbul bentol atau urtikaria adalah perut, tangan, bibir, kelopak mata, hingga lidah. Kondisi ini bisa hilang dalam beberapa jam, hari, atau lebih dari 6 minggu.
Perlu pula diketahui orangtua bahwa bayi yang mempunyai alergi mempunyai risiko lebih besar mengalami kondisi ini.
Seperti digigit nyamuk atau serangga, berikut bintik atau bentol merah yang menjadi tanda biduran pada bayi.
- Gatal dan kemerahan pada area yang bentol.
- Bentol muncul satu atau banyak dengan ukuran berbeda.
- Bisa hilang dan kembali dengan cepat.
Cara mengatasi bentol merah pada kulit bayi
Bentol merah yang disertai gatal pada kulit bayi bisa dipicu oleh beberapa hal. Bisa jadi karena bayi Anda alergi, cuaca yang cukup panas, atau karena digigit serangga seperti nyamuk.
Bentol di kulit bayi sebagian besar tidak memerlukan pengobatan khusus. Gejalanya biasanya akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa jam atau hari.
Namun, jika Anda khawatir bentol merah pada kulit si Kecil semakin mengganggu kenyamanan, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
1. Dinginkan kulit bayi
Bayi mungkin jadi terlihat gelisah, rewel, dan berusaha menggaruk bentol-bentol pada kulitnya. Segera kendurkan atau lepas baju si Kecil jika area bentol di kulit tertutupi oleh pakaiannya.
Jika berada di ruangan panas atau di luar ruangan yang cuacanya cukup terik, segera bawa si Kecil masuk.
Nyalakan AC, kipas angin, atau kipasi tubuh si Kecil dengan menggunakan kipas tangan. Setelah itu, Anda bisa membawa si Kecil ke kamar mandi.
Alirkan air dingin ke bagian tubuh yang terdapat bentol merah pada kulit bayi. Hal ini bertujuan untuk membersihkan bayi Anda dari keringat, debu, atau minyak.
Anda juga bisa melakukan kompres dingin dengan menggunakan kain basah dingin pada bagian bentol. Hal ini dilakukan untuk mengurangi rasa gatal serta bentol di kulit bayi.
2. Keringkan kulit bayi
Setelah Anda membasahi kulit si Kecil dengan air atau sekadar melakukan kompres dingin, biarkan kulit bayi kering dengan sendirinya.
Anda juga bisa menggunakan kipas angin atau kipas tangan agar si Kecil cepat kering. Namun, jangan melakukannya terlalu lama.
Apabila ingin mengeringkan menggunakan handuk, cukup ditekan pelan, hindari menggosok kulitnya.
Hal ini bertujuan untuk meminimalisasi iritasi karena kondisi kulit bayi yang berbeda-beda.
3. Gunakan losion dan krim yang mengandung calamine
Jika ia menangis ketika Anda menyentuh kulitnya dan bentol merah pada kulit bayi terlihat sangat gatal, oleskan obat gatal seperti losion calamine.
Apabila bentol berada di wajah, jangan sampai mengoleskan losion pada kulit di dekat mata si Kecil.
Jika bentol di kulit bayi parah, gunakan salep 1% hidrokortison sesuai saran dokter.
Anda tidak disarankan untuk menggunakan salep dan losion jenis lainnya karena dapat membuat bentol di kulitnya semakin parah atau mengalami reaksi alergi.
4. Biarkan kulit bayi bernapas
Sementara waktu, Anda bisa mengurangi penggunaan baju atau celana.
Usahakan pakaikan baju dengan bahan yang mudah menyerap keringat, agak tipis, berbahan lembut, dan longgar seperti katun.
Perlu diperhatikan agar tidak memakaikan baju yang terlalu tebal dan ketat. Hal ini untuk membiarkan kulit bayi mendapatkan sirkulasi udara yang baik.
Selain itu, hal ini dapat mencegah infeksi yang mudah terjadi ketika kulit terlalu lembap atau berkeringat.
Jangan biarkan si Kecil menggaruk area kulit yang bentol. Anda bisa mengatasinya dengan memakaikan penutup tangan.
5. Menghindari pemicu bentol
Bentol merah pada bayi yang disebabkan oleh biduran juga bisa ditangani langsung oleh orangtua di rumah.
Ada kemungkinan, dokter akan memberikan obat alergi seperti antihistamin untuk bantu meredakan gejala.
Namun, cara mengatasi terjadinya kondisi ini adalah dengan menghindari pemicu agar tidak semakin parah.
Sebagai contoh, coba untuk menghindari sinar matahari, udara dingin, air panas, hingga makanan tertentu.
Kapan harus ke dokter?
Jika usaha yang dilakukan untuk mengatasi bentol merah pada bayi tidak ada perubahan dan malah semakin parah, ada baiknya segera konsultasikan kepada dokter.
Ini terutama jika Anda melihat adanya tanda-tanda infeksi, kemerahan, dan pembengkakan pada kulit.
Anda juga perlu mengingat bahwa banyak penyakit berbahaya yang bisa ditularkan oleh gigitan nyamuk.
Biasanya, saat mengalami bentol di kulit bayi akibat gigitan nyamuk tidak begitu berbahaya.
Akan tetapi, jika terdapat gejala lainnya seperti demam pada bayi, muntah, sakit kepala, dan rewel, segera temui dokter untuk mendapat pemeriksaan lanjutan.
Kesimpulan
- Bentol merah pada kulit bayi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gigitan serangga seperti nyamuk atau reaksi alergi seperti biduran.
- Gejalanya termasuk gatal, kemerahan, dan bentol-bentol yang muncul dalam satu area atau tersebar.
- Penanganan umum meliputi menjaga kulit bayi tetap dingin dan kering, menggunakan losion calamine untuk mengurangi gatal, serta menghindari pemicu seperti sinar matahari atau makanan tertentu yang dapat memperburuk kondisi.
- Jika gejalanya memburuk atau tidak membaik dengan penanganan di rumah, disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter.
[embed-health-tool-vaccination-tool]