Kondisi yang perlu ditangani dengan terapi wicara

Umumnya, terapi wicara dapat membantu baik anak-anak maupun orang dewasa yang mengalami gangguan bicara dan komunikasi.
Namun, terapi ini juga bisa membantu penderita gangguan pendengaran dan kesulitan menelan.
Berikut daftar beberapa kondisi pada anak yang bisa diatasi dengan terapi wicara.
1. Afasia
Afasia ditandai dengan kesulitan membanca, menulis, bericara, dan mengerti bahasa.
Kondisi ini bisa dipicu oleh kerusakan bagian otak yang memproses bahasa akibat stroke atau cedera.
2. Apraksia
Apraksia menyebabkan seseorang kesulitan menyusun kata-kata, meskipun tahu apa yang ingin disampaikan.
Penderita apraksia juga bisa mengalami kesulitan membaca, menulis, menelan, atau kemampuan motorik lainnya.
3. Gangguan artikulasi
Gangguan artikulasi terjadi saat seseorang tidak bisa mengucapkan kata-kata tertentu dengan jelas.
Misalnya, Anda mungkin ingin mengucapkan “tidak tahu”, tetapi malah terdengar seperti “tidak mau”.
4. Gangguan komunikasi kognitif
Kerusakan bagian otak yang mengatur kemampuan berpikir bisa menyebabkan kesulitan berbicara.
Orang dengan gangguan komunikasi kognitif bisa mengalami kesulitan dalam mendengar, berbicara, mengingat, dan memecahkan masalah.
5. Disatria
Disartria atau kelemahan otot yang mengatur kemampuan bicara bisa terjadi akibat stroke, multiple sclerosis (MS), amyotrophic lateral sclerosis (ALS), atau gangguan saraf lainnya.
Kondisi ini bisa ditandai dengan bicara pelan atau pelo (cadel).
6. Gangguan ekspresif
Penderita gangguan ekspresif bisa mengalami kesulitan dalam menyampaikan maksud atau pikirannya.
Kondisi ini diduga bisa dipicu oleh kondisi neurologis (saraf), gangguan perkembangan, atau gangguan pendengaran.
7. Gangguan kefasihan
Gangguan kefasihan bisa memengaruhi kecepatan, alur, dan ritme saat berbicara.
Kondisi yang termasuk gangguan kefasihan meliputi bicara gagap dan bicara kacau (cluttering).
8. Gangguan reseptif
Gangguan reseptif terjadi saat seseorang sulit memahami atau memproses apa yang orang lain sampaikan.
Akibatnya, penderita kondisi ini biasanya memiliki kosakata yang lebih terbatas, kesulitan memahami perintah atau petunjuk arah, atau tidak tertarik berbicara dengan orang lain.
9. Gangguan resonansi
Gangguan resonansi bisa terjadi akibat adanya penyumbatan pada rongga mulut atau hidung yang menghambat aliran udara.
Penyumbatan tersebut bisa memengaruhi getaran yang bertugas menghasilkan nada suara sehingga kata-kata yang diucapkan menjadi sulit dimengerti atau terdengar tidak jelas.
10. Disfagia
Disfagia adalah gangguan yang memengaruhi cara seseorang makan atau minum.
Gangguan ini meliputi kesulitan mengunyah dan menelan, batuk-batuk, dan tersedak.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar