Ketika anak mulai bosan, Anda bisa mengajaknya bermain dengan gambar-gambar pada flash card, puzzle, ataupun benda-beda lain yang memiliki bentuk dan gambar menarik.
Ajak juga si Kecil memainkan berbagai jenis permainan anak, seperti tebak-tebakan anggota tubuh dengan menanyakan di mana letak hidung, mata, kuping, dan mulut.
3. Ajukan pertanyaan yang lebih banyak

Jika anak sudah mulai mengeluarkan “bahasa ala bayi” dan memberi ragam respons, jangan ragu untuk menanggapinya.
Anda harus mempertegas apa yang si Kecil ucapkan dengan mengajukan pertanyaan yang lebih banyak, sehingga memungkinkan anak memberikan respons.
Contohnya, jika anak meminta minum atau mandi, Anda bisa berpura-pura menanyakan maksud ocehannya sambil tertawa atau tersenyum.
Meskipun respons jawaban yang Anda dapatkan tidak jelas atau bahkan tidak Anda pahami, Anda harus tetap meresponsnya.
Anda bisa menyiasatinya dengan mencoba mengulangi apa yang si Kecil katakan untuk memperjelas maknanya. Bukan malah merespons balik dengan menggunakan “bahasa ala bayi”.
4. Ajak anak bersosialisasi
Banyak sekali alasan di balik anak terlambat bicara. Salah satu yang sering terjadi adalah anak malu dan takut jika bertemu orang baru yang jarang ia jumpai.
Oleh karena itu, Anda harus sering mengajak anak bersosialisasi dengan lingkungan di luar rumah. Kenalkan si Kecil dengan teman-teman sebayanya.
Si Kecil akan belajar dari anak lainnya, entah dari segi cara bermain, berbicara, dan berinteraksi. Hal ini bisa menjadi salah satu terapi anak terlambat bicara.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar