backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Kenali Tanda-Tanda dan Cara Mengatasi Anak Kecanduan Gadget

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 31/10/2022

    Kenali Tanda-Tanda dan Cara Mengatasi Anak Kecanduan Gadget

    Gadget tidak jarang dijadikan senjata ampuh para orangtua untuk membuat anak tenang sekaligus betah di rumah. Sayangnya, jika hal ini terlalu sering dilakukan, justru dapat menyebabkan anak kecanduan gadget.

    Kecanduan gadget pada anak tidak boleh dianggap enteng! Pasalnya, kebiasaan main gadget terus-terusan akan berdampak buruk pada kesehatan anak dalam jangka panjang.

    Simak tanda ketika anak kecanduan gadget beserta cara mengendalikannya di bawah ini.

    Berbagai tanda anak kecanduan gadget

    kesehatan mata anak

    Di masa perkembangan anak 6-9 tahun biasanya si kecil mulai mengenal gadget. Sayangnya, tidak semua anak bisa menggunakan dengan gadget dengan bijak.

    Main gadget yang terlalu sering dapat membuat anak kecanduan pada gadget.

    Menurut sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of The International Child Neurology Association, kecanduan pada gadget bisa dialami oleh anak pada usia berapa pun.

    Hal ini pun berlaku pada anak-anak yang duduk di bangku Sekolah Dasar atau SD.

    Salah satu ciri khas dari anak yang kecanduan gadget yakni hampir tidak pernah bisa ‘melepaskan diri’ dari gadget.

    Sebagai contoh, anak selalu mengambil gadgetnya ketika bangun tidur dan makan di meja dengan mata yang terpaku ke layar.

    Kegiatan yang dilakukan anak dengan gadget pun bisa beraneka ragam, seperti bermain game, menonton youtube, atau sekedar membuka-buka aplikasi.

    Tanda anak kecanduan main gadget

    Anak yang terlalu sering main gadget dapat mengalami berbagai gejala gangguan fisik.

    Gejala gangguan fisik tersebut meliputi susah tidur, nyeri punggung, peningkatan atau penurunan berat badan, gangguan pengelihatan, sakit kepala, dan gangguan nutrisi.

    Secara psikologis, anak terlalu sering main gadget juga mudah merasa cemas, sering bohong, memiliki perasaan bersalah, dan rasa kesepian.

    Bahkan, tak sedikit dari anak-anak yang kecanduan gadget memilih untuk mengisolasi dirinya, sering mengalami perubahan mood yang sangat cepat.

    Sebagai orangtua, Anda sebaiknya mulai berhati-hati jika aktivitas keluarga sehari-hari tidak dapat diikuti oleh anak-anak karena ia tidak bisa dipisahkan dari gadgetnya.

    Misalnya saat anak enggan pergi ikut berbelanja mingguan, enggan makan malam bersama, malas untuk membuat kue bersama-sama karena tidak mau melewati aktivitasnya dengan gadget.

    Ini menandakan bahwa fokus anak hanya ada pada gadgetnya.

    Situasi ini tidak baik bagi perkembangan anak dan mungkin menjadi pertanda anak telah kecanduan gadget.

    Umunya, tanda atau gejala kecanduan gadget pada anak yakni:

    • Keasyikan bermain gadget dan lupa waktu.
    • Menunjukkan kegelisahan ketika tidak bermain gadget.
    • Semakin lama durasi bermain gadgetnya semakin bertambah.
    • Gagal untuk mengurangi atau berhenti bermain dengan gadget.
    • Kehilangan ketertarikan dengan dunia luar.
    • Tetap menggunakan gadget meskipun mengetahui konsekuensi negatif yang akan didapatkan.
    • Berbohong mengenai lama penggunaan gadget ke orang tua.
    • Pakai gadget untuk mengalihkan perasaan.

    Dampak anak kecanduan main gagdet

    periksa mata anak

    Anda tentu menyadari bahwa bermain gadget bisa memakan waktu berjam-jam.

    Bahkan, Anda bisa menghabiskan seharian penuh berkutat dengan gadget selama hari libur.

    Hal ini tentunya membuat Anda jadi tidak produktif, bukan? Nah, bukan hanya orang dewasa, rupanya anak-anak bisa mengalami hal yang sama.

    Membiarkan anak main gadget tanpa aturan bisa membuatnya jadi kecanduan pada gadget sehingga memberikan dampak buruk bagi dirinya.

    Beragam permainan dan hal-hal menarik yang ada pada gadget bisa membuat anak terus ketagihan untuk memainkannya.

    Anak yang kecanduan gadget cenderung menarik diri dari lingkungan dan lebih sibuk dengan gadgetnya.

    Saat Anda meminta anak untuk berhenti main gadget, ia akan menolak, marah, dan mengamuk.

    Perlu Anda ketahui bahwa kecanduan gadget pada anak akan berdampak buruk pada kesehatannya.

    Saat memainkan gadget, anak tidak akan peduli dengan jarak pandang, postur tubuh, dan juga pengaturan cahaya.

    Hal tersebut dapat menurunkan kesehatan mata, menyebabkan nyeri pada tubuh, bahkan membuat anak jadi tidak aktif.

    Anak-anak seharusnya aktif bergerak, menjelajahi lingkungan, berinteraksi dengan teman seumurannya, tapi malah sibuk dengan gadget.

    Dampak kecanduan main gadget pada anak

    Jika terus berlanjut, kemampuan anak untuk bersosialisasi bisa tergganggu.

    Di sisi lain, dampak kecanduan gadget pada anak dapat memengaruhi kesehatan fisik dan juga jiwanya.

    Selain perubahan perilaku, secara fisik, mungkin terjadi perubahan pada otak anak bila kecanduan bermain gadget.

    Pasalnya, layar gadget dapat berdampak pada perubahan otak yang berfungsi mengontrol proses emosi, atensi, pembuatan keputusan, dan kontrol kognitif.

    Bagian otak anak yang berkaitan dengan pengaturan impuls mengalami perubahan karena penggunaan gadget terus menerus dalam jangka waktu yang panjang.

    Selain itu, “insula” atau bagian otak yang mengembangkan perilaku empati dan kasih sayang terhadap orang lain, juga mengalami gangguan.

    Hal ini yang menjelaskan bagaimana anak yang kecanduan bermain gadget memiliki perilaku yang berbeda dibandingkan anak lainnya.

    Padahal di usia 6-9 tahun, anak sedang mengalami banyak perkembangan.

    Selain perkembangan kognitif anak, ada juga perkembangan fisik anak, perkembangan emosi anak, dan perkembangan sosial anak.

    Tips menghentikan kecanduan gadget pada anak

    Meskipun penggunaan gadget memiliki pengaruh yang kurang baik, tidak dapat dipungkiri bahwa gadget merupakan suatu alat yang mendukung kegiatan sehari-hari.

    Gadget dapat mendukung komunikasi, mencari berbagai informasi, belajar, hiburan, dan lain-lain.

    Peran orangtua penting untuk menjaga agar penggunaan gadget pada anak tidak berlebihan dan seimbang agar tidak menyebabkan kecanduan gadget pada anak.

    Berikut beberapa cara mengatasi anak kecanduan gadget:

    1. Jadi contoh yang baik

    cara mendisiplinkan anak

    Anak belajar dari lingkungan sekitarnya.

    Jika orangtua bermain gadget saat mengasuh anak , anak pasti akan mengikuti kebiasaan buruk Anda dalam menggunakan gadget.

    Jika Anda ingin mengurangi waktu bermain gadget, Anda sendiri juga harus mampu mengatur waktu untuk menggunakan gadget secara bijak.

    Jangan sampai Anda melarang anak untuk bermain gadget, tapi Anda sendiri masih terus menempel pada gadget.

    Larangan Anda tentu tidak akan membuahkan hasil, dan anak akan terus kecanduan pada pemakaian alat canggih ini.

    2. Batasi penggunaan gadget

    anak main gadget

    Tidak bisa dipungkiri bahwa di era modern seperti saat ini, ada manfaat gadget untuk anak.

    Namun, sebagai orangtua, Anda tetap harus memberikan pengawasan serta pembatasan kepada anak dalam menggunakan gadget.

    Sebagai contoh, beri waktu 1-2 jam dalam sehari untuk anak menggunakan gadget.

    Anda pun bisa mendampingi penggunaannya agar waktu anak main gadget tidak disalahgunakan.

    Hal ini mungkin bisa membantu Anda mencegah kecanduan gadget pada anak.

    Selain itu, hindari meletakkan gadget sembarangan.

    Simpanlah gadget di tempat yang tidak diketahui oleh anak sehingga anak tidak bisa mengambil dan memainkannya dengan mudah tanpa seizin Anda.

    Pastikan area kamar tidur anak juga bebas dari gadget.

    3. Perbanyak aktivitas di luar atau di dalam rumah

    sudah optimalkah daya tahan tubuh anak

    Meningkatkan aktivitas anak di dalam rumah atau di luar rumah bisa menyita perhatian anak dan lupa dengan gadget.

    Anda bisa mengajak anak untuk lari pagi atau bersepeda di hari libur, mengajak anak memasak bersama, atau berkunjung ke rumah saudara.

    Lakukan kegiatan apapun yang membuat anak kembali aktif, seperti melansir dari laman Healthy Children.

    Biarkan anak bermain di luar sehingga ia bisa mengekspresikan dirinya dan menggunakan kontak matanya dengan baik.

    Hal ini tidak hanya untuk membantu membentuk kemampuan interpersonal, tetapi juga membangun kemampuan motorik dan kreativitasnya.

    4. Bersikap tegas

    anak main gadget

    Kecanduan gadget kadang bisa membuat anak tantrum dan susah diatur.

    Namun, ingat, Anda harus tetap tegas untuk menerapkan peraturan yang baru Anda buat untuk membatasi waktu main gadget.

    Jangan sampai Anda iba dengan rengekan anak yang terus meminta agar bisa main gadget.

    Anak butuh waktu untuk terlepas dari gadget.

    Jadi, mengurangi waktu bermain gadget pada anak tidak boleh secara mendadak tapi lakukan secara perlahan.

    5. Minta pertolongan dokter bila anak kecanduan gadget

    periksa dokter anak diagnosis

    Jika langkah-langkah di atas tidak memberikan efek yang maksimal, bisa jadi anak mengalami depresi dan cemas.

    Itu artinya, Anda harus konsultasi pada dokter.

    Dokter akan memberikan cara terbaik untuk membantu Anda menenangkan si kecil dan mengurangi kecanduannya.

    6. Jangan memberikan gadget jika tidak perlu

    cara mengajari anak menulis

    Tidak sedikit orangtua yang menjadikan gadget sebagai “alat penenang” agar anak tidak mengganggu aktivitas orangtua.

    Pada saat-saat tertentu, cara tersebut mungkin tak terelakkan.

    Namun, jika sebenarnya situasi bisa Anda tangani tanpa bantuan gadget, sebaiknya hindari cara ini.

    Terlalu sering menggunakan gadget sebagai metode untuk menenangkan anak seolah sedang menjerumuskan anak dengan kebiasaan menggunakan gadget.

    Tentu hal ini bisa saja berujung pada anak kecanduan menggunakan alat canggih ini.

    Selama mengasuh anak, Anda dianjurkan sebisa mungkin untuk menghindari gadget sebagai penenang.

    Anda dapat meminta anak menggambar di kertas menggunakan berbagai pensil warna-warni, dibandingkan menggambar di smartphone atau tablet.

    Anda juga dapat mencoba berbagai permainan anak dengan menggunakan balok, kardus, lego, atau mainan lain.

    Sebagian besar anak harus didorong untuk berinteraksi langsung dengan anak seusianya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 31/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan