backup og meta

Kapan Anak Dirawat di Rumah Sakit? Ini Tanda dan Persiapannya

Kapan Anak Dirawat di Rumah Sakit? Ini Tanda dan Persiapannya

Setiap orangtua pasti merasa cemas ketika anak dirawat di rumah sakit, apalagi jika ini adalah pengalaman pertama. Namun, dengan mengetahui alasan rawat inap di RS dan memahami kapan anak perlu dibawa ke rumah sakit, orangtua dapat membuat keputusan yang tepat.

Jadi, mengapa seorang anak harus dirawat di rumah sakit? Cari tahu informasi lengkapnya di bawah ini.

Apa penyakit yang membuat anak dirawat di rumah sakit?

Tidak semua penyakit memerlukan perawatan inap. Namun, ada beberapa kondisi kesehatan yang membutuhkan penanganan intensif di rumah sakit agar anak dapat pulih dengan optimal.

Berikut adalah beberapa penyakit yang sering menjadi alasan anak perlu dirawat di rumah sakit. 

1. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)

ISPA pada anak adalah salah satu penyebab utama mengapa anak dirawat di RS, seperti dilansir dari studi yang dimuat di JNMA.

Penyakit ini meliputi pneumonia, bronkitis, dan sinusitis yang bisa menyerang anak-anak, terutama di musim hujan.

Gejalanya bisa berupa demam tinggi, batuk berkepanjangan, dan sesak napas yang membuat anak sulit tidur atau makan.

Jika tidak ditangani dengan cepat, ISPA bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.

Dalam kasus tertentu, anak mungkin memerlukan oksigen tambahan atau antibiotik intravena. Oleh karena itu, jika gejala ini muncul, sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter.

2. Dehidrasi akibat diare atau muntah

Pernahkah Anda melihat anak terbaring lemas, bibirnya kering, dan matanya cekung akibat diare atau muntah?

Kondisi ini adalah tanda dehidrasi yang tidak boleh diabaikan. Jika anak terus-menerus kehilangan cairan tubuh dan tidak bisa minum dengan baik, cairan infus mungkin diperlukan. 

Dalam situasi seperti ini, rawat inap menjadi pilihan terbaik untuk memulihkan keseimbangan cairan tubuh anak.

Jangan tunggu hingga anak semakin lemah sebelum membawanya ke rumah sakit. Penanganan dehidrasi pada anak yang cepat dapat mencegah komplikasi serius yang berpotensi mengancam nyawa.

3. Demam tinggi akibat demam berdarah atau tifus

Demam yang terus-menerus tinggi bisa menjadi tanda infeksi serius. Jika anak sudah diberi obat penurun panas tetapi suhu tubuhnya tetap tinggi, ini bisa menjadi sinyal bahaya. 

Beberapa penyakit seperti demam berdarah atau tifus memerlukan pengawasan ketat. Pada kasus seperti ini, anak sakit perlu dirawat di rumah sakit agar dokter bisa memantau kondisinya.

Jika tidak segera ditangani, demam tinggi bisa menyebabkan komplikasi lain. Jangan ragu untuk membawa anak ke rumah sakit jika demamnya tidak kunjung membaik.

4. Kejang demam

Apa yang harus Anda lakukan jika anak Anda tiba-tiba kejang saat demam tinggi?

Kejang demam sering terjadi pada anak-anak, tetapi itu tetap menjadi pengalaman yang menakutkan bagi orangtua. 

Jika kejang berlangsung lebih dari lima menit atau terjadi berulang kali, sebaiknya segera bawa ke rumah sakit. Dokter akan mengevaluasi penyebabnya dan memberikan pengobatan yang diperlukan. 

Dalam beberapa kasus, rawat inap diperlukan untuk memastikan tidak ada komplikasi lain. Kejang yang tidak segera ditangani bisa berbahaya bagi otak anak.

5. Asma atau gangguan pernapasan lainnya

Jika anak Anda memiliki riwayat asma, serangan asma pada anak yang parah bisa menjadi situasi darurat yang memerlukan perawatan di rumah sakit.

Saat inhaler atau obat-obatan di rumah tidak cukup meredakan sesak napas, jangan ragu untuk segera membawa anak ke instalasi gawat darurat (IGD). 

Kurangnya oksigen dalam darah bisa berbahaya dan memerlukan bantuan alat pernapasan.

Di rumah sakit, dokter akan memantau kondisi anak dan memberikan terapi oksigen jika diperlukan. 

6. Cedera serius atau kecelakaan

Cedera serius seperti patah tulang, luka dalam, atau cedera kepala memerlukan perawatan medis segera.

Dalam situasi ini, anak dirawat di RS diperlukan untuk memantau kondisi anak dan mencegah komplikasi. 

Pemeriksaan seperti rontgen atau CT scan membantu dokter menilai tingkat keparahan cedera. Anak mungkin memerlukan pembedahan atau terapi fisik untuk pemulihan yang optimal.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Kapan anak harus dirawat di rumah sakit?

flu pada anak

Tidak semua kondisi sakit memerlukan rawat inap. Namun, ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa anak perlu segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang lebih intensif.

Apa saja? Berikut beberapa ciri atau kondisi yang mengharuskan anak masuk rumah sakit.

1. Ketika pengobatan di rumah tidak berhasil 

Jika anak Anda sudah mendapatkan obat dari dokter tetapi kondisinya tidak membaik dalam dua atau tiga hari, sebaiknya segera pertimbangkan untuk membawanya ke rumah sakit. 

Gejala seperti demam anak yang tidak turun, batuk yang semakin parah, atau muntah berulang bisa menjadi tanda bahwa tubuh anak memerlukan penanganan yang lebih intensif.

Jangan menunggu hingga anak semakin lemah atau kehilangan nafsu makan.

Penanganan yang terlambat bisa memperburuk kondisi anak dan memperpanjang proses pemulihan. Segeralah mencari pertolongan medis jika gejala tidak kunjung membaik.

2. Saat anak sesak napas

Kesulitan bernapas atau sesak napas adalah salah satu tanda bahaya yang tidak boleh diabaikan.

Napas yang cepat, berbunyi mengi, atau terlihat ngos-ngosan menunjukkan bahwa tubuh anak tidak mendapatkan cukup oksigen. 

Dalam kondisi ini, tindakan medis segera diperlukan untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

Rumah sakit memiliki peralatan dan tenaga medis yang dapat memberikan oksigen dan obat-obatan untuk meredakan gejala.

Jangan menunggu hingga kondisi anak memburuk sebelum mencari pertolongan.

3. Ketika anak mengalami nyeri berat yang tak bisa diobati di rumah

Nyeri berat yang tidak mereda meskipun telah diberikan obat pereda nyeri di rumah memerlukan perhatian medis segera.

Rasa nyeri yang terus-menerus dapat mengganggu tidur, nafsu makan, dan aktivitas anak sehari-hari.

Dalam kasus cedera serius, penyakit infeksi, atau penyakit kronis, nyeri dapat menjadi tanda komplikasi yang memerlukan penanganan intensif. 

Di rumah sakit, dokter dapat memberikan obat penghilang rasa sakit yang lebih kuat dan memantau efek sampingnya.

Penanganan yang tepat tidak hanya meredakan nyeri tetapi juga membantu mempercepat proses pemulihan anak.

Apa yang harus dipersiapkan orangtua saat anak dirawat di rumah sakit?

rumah sakit di depok yang menerima bpjs

Menghadapi situasi di mana anak sakit dirawat di rumah sakit memerlukan persiapan yang matang agar proses rawat inap berjalan lancar.

Selain mempersiapkan kebutuhan fisik, orangtua juga perlu mempersiapkan mental agar tetap tenang dan mampu mendukung anak selama perawatan.

Berikut adalah hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum ke rumah sakit untuk rawat inap anak.

1. Dokumen penting

Orangtua perlu memastikan bahwa semua dokumen penting telah disiapkan sebelum berangkat ke rumah sakit.

Dokumen seperti kartu identitas, kartu BPJS atau asuransi kesehatan, serta rekam medis anak sangat diperlukan untuk mempercepat proses administrasi. 

Tanpa dokumen yang lengkap, proses pendaftaran bisa memakan waktu lebih lama. Kartu vaksinasi juga penting untuk memberikan informasi kepada dokter tentang riwayat imunisasi anak.

2. Pakaian dan perlengkapan anak

Saat mempersiapkan pakaian anak, pilihlah baju yang nyaman dan mudah dilepas agar memudahkan pemeriksaan medis.

Bawalah selimut kecil, perlengkapan mandi, dan popok jika anak masih memerlukannya. Jangan lupa membawa mainan favorit atau buku cerita untuk menghibur anak selama di rumah sakit.

Lingkungan rumah sakit yang asing sering kali membuat anak merasa cemas, sehingga barang-barang pribadi dapat memberikan rasa nyaman.

3. Makanan dan minuman

Meskipun rumah sakit menyediakan makanan, tidak semua anak mau memakannya. Membawa camilan sehat yang disukai anak bisa menjadi cara agar mereka tetap mendapatkan asupan nutrisi yang cukup.

Pastikan makanan yang dibawa sesuai dengan anjuran dokter dan tidak memperparah kondisi anak. 

Selain itu, sediakan air minum yang cukup untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Jika anak memiliki pantangan makanan, sampaikan kepada petugas medis agar makanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhannya.

4. Persiapan mental dan emosional

Menghadapi situasi ketika anak sakit dirawat di rumah sakit memerlukan kekuatan mental dan emosional yang besar bagi orangtua.

Tetap tenang dan menunjukkan sikap positif dapat membantu anak merasa lebih aman dan nyaman. 

Kehadiran orangtua yang penuh perhatian mampu mengurangi rasa takut dan stres yang dirasakan anak selama perawatan.

Memberikan kata-kata penyemangat dan pelukan hangat dapat mempercepat proses pemulihan.

Menghadapi situasi di mana anak dirawat di rumah sakit memang tidak mudah.

Namun, dengan memahami berbagai alasan rawat inap di RS dan mengetahui kapan anak harus dirawat di rumah sakit, orangtua dapat mengambil keputusan yang tepat untuk kesehatan anak.

Jika Anda perlu menjenguk anak yang sedang dirawat, pastikan untuk besuk bawa anak sesuai aturan rumah sakit agar tidak mengganggu proses penyembuhan.

Tetaplah memberikan dukungan dan kasih sayang agar anak merasa tenang dan cepat pulih.

Rangkuman

  • Anak perlu dirawat di rumah sakit jika mengalami kondisi serius seperti ISPA, dehidrasi, demam tinggi, kejang, atau cedera parah.
  • Rawat inap diperlukan jika pengobatan di rumah tidak berhasil, anak kesulitan bernapas, atau mengalami nyeri hebat.
  • Orangtua sebaiknya menyiapkan dokumen, pakaian, makanan, serta dukungan emosional agar anak merasa nyaman selama perawatan.
  • Dengan memahami alasan rawat inap, orangtua dapat mengambil keputusan terbaik demi kesehatan anak.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Bhurtel, R., Pokhrel, R. P., & Kalakheti, B. (2022). Acute Respiratory Infections among Under-five Children Admitted in a Tertiary Hospital of Nepal: A Descriptive Cross-sectional Study. JNMA; journal of the Nepal Medical Association, 60(245), 17–21. https://doi.org/10.31729/jnma.6889 

Joyce, A.H. (2021). What to Expect if Your Child is Admitted to the Hospital. Retrieved 23 Feb 2025, from https://www.healthychildren.org/English/health-issues/injuries-emergencies/Pages/What-to-Expect-If-Your-Child-is-Admitted-to-the-Hospital.aspx 

When a Child Is Hospitalized. (n.d). Canadian Child Care Federation. Retrieved 23 Feb 2025, from https://cccf-fcsge.ca/ece-resources/topics/child-health-safety-environment/when-a-child-is-hospitalized/ 

Arabiat, D. H., Whitehead, L., Al Jabery, M. A., Shaheen, A. M., & Abu Sabbah, E. A. (2021). The relationship between parents’ perceptions of family-centered care and their health care satisfaction. Journal of Pediatric Nursing, 61, 205–211. https://doi.org/10.1016/j.pedn.2021.07.021 

Trouble Breathing. (2025). Seattle Children’s Hospital. Retrieved 23 Feb 2025, from https://www.seattlechildrens.org/conditions/a-z/trouble-breathing 

U.S. National Library of Medicine. (n.d.). When your child is in the hospital. MedlinePlus. Retrieved February 23, 2025, from https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000594.htm 

Versi Terbaru

06/03/2025

Ditulis oleh Nabila Azmi

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

5 Cara Mengatasi Anak Demam Malam Hari, Perlukah Khawatir?

3 Perbedaan Umum IGD dan UGD di Rumah Sakit


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 3 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan