Kulit bayi cenderung sensitif sehingga lebih rentan terhadap iritasi atau ruam. Untuk itu, Anda perlu lebih bijak dalam memilih produk perawatan kulit atau skincare untuk bayi Anda. Jangan sampai salah pilih sehingga jadi berdampak buruk pada kesehatannya. Simak ulasan berikut untuk mengetahui cara memilih skincare bayi yang tepat.
Panduan memilih produk perawatan kulit bayi
Ada berbagai jenis produk perawatan kulit bayi seperti sabun, losion pelembap, baby oil, salep ruam popok, tisu basah, dan bedak yang mudah ditemukan di toko-toko.
Namun, untuk kulit bayi yang sensitif, tidak semua merek skincare untuk bayi tersebut cocok untuk kulitnya.
Agar aman untuk kulitnya, hal yang utama, yaitu pastikan dulu bahwa produk tersebut memang diformulasikan khusus untuk kulit bayi. Lalu, baca label pada kemasan produk dengan teliti.
Untuk mempermudah orangtua dalam memilih produk perawatan kulit bayi, berikut adalah beberapa tips dalam memilihnya yang tepat.
1. Hazard level rendah
Pastikan produk yang digunakan memiliki formula iritasi rendah (hazard rendah) dan terbuat dari bahan alami yang aman di kulit bayi.
Apa maksud dari low hazard atau hazard rendah? Istilah low hazard adalah sebuah tolak ukur dalam mengetahui produk perawatan kulit tidak memakai bahan kimia berbahaya.
Mengutip Occupational Safety and Health Administration (OSHA), klasifikasi bahaya (hazard classification) adalah proses evaluasi untuk menentukan apakah ada bahan berbahaya dalam produk tersebut.
Ada tiga level klasifikasi bahaya, tinggi, sedang, dan rendah sesuai dengan tingkat keparahan efek terhadap tubuh.
Level hazard tinggi biasanya mengandung karsinogen atau bahan yang bisa menyebabkan kanker, gangguan pernapasan, sampai kerusakan serius pada mata.
Produk moderate hazard mengandung bahan kimia buatan yang bisa mengganggu kesehatan kulit bayi, seperti iritasi kulit.
Sementara itu, kandungan yang masuk kategori level hazard rendah adalah berbahan alami dari tumbuhan yang tidak ada tambahan bahan kimia buatan.
Jadi sebaiknya dalam memilih produk si Kecil, dibaca terlebih dahulu komposisi kandungannya.
Pastikan kandungannya sudah low hazard, sehingga aman, tidak memicu iritasi dan gangguan kulit lainnya.
2. Bebas deterjen SLS
Hindari juga produk yang mengandung SLS (sodium laureth sulfate) atau pembuat busa yang dapat merusak lapisan luar kulit dan memicu iritasi kulit pada anak.
SLS Punya banyak nama lain seperti: sodium alkyl ether sulfates (SLES), ammonium lauryl sulfate (ALS), sodium myreth sulfate, anionik surfaktan dan masih banyak nama lainnya.
Sodium laureth sulfate (SLS) adalah jenis surfaktan yang sering dipakai untuk produk pembersih, seperti:
- sabun cuci piring,
- pembersih lantai,
- sabun mandi dan sampo termasuk juga di produk bayi.
Berdasarkan penelitian dari Science Medicines Health, SLS bisa menimbulkan iritasi kulit, diduga karena sifat surfaktan yang merusak membran sel.
Apalagi kulit si Kecil terutama newborn masih tipis dan belum sempurna, sehingga SLS mudah masuk ke dalam jaringan kulit.
Kemudian juga bisa mengikis kelembapan kulit sehingga memicu iritasi dan masalah kulit lainnya. Oleh karena itu, hindari si Kecil dari produk yang masih ada kandungan SLS.
3. Hypoallergenic
Mengutip dari Food and Drugs Administration (FDA), label hypoallergenic menandakan bahwa produk tersebut mengandung lebih sedikit zat pemicu alergi pada kulit bayi.
Maka dari itu, akan lebih aman bila Anda memilih produk perawatan kulit untuk bayi yang memiliki label ini, walaupun kemungkinan terjadi alergi tergolong kecil.
Apalagi bila si Kecil memiliki alergi yang cukup parah, seperti ruam merah yang gatal, orangtua bisa memilih produk perawatan kulit bayi yang berlabel hypoallergenic.
4. Bebas phthalate dan paraben
Produk perawatan kulit bayi yang mengandung zat aditif phthalate dan paraben harus dihindari.
Pasalnya, kedua zat ini dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan eksim pada kulit bayi.
Bahkan, phthalate dan paraben berpotensi mengubah kadar hormon dalam tubuh setelah diserap kulit.
5. Bebas alkohol
Sebagai tips memilih skincare bayi, pastikan produk bebas dari alkohol. Ada beberapa jenis alkohol seperti benzyl alcohol dan cetyl alcohol yang memiliki efek rendah pada kulit bayi.
Namun, penelitian dari Clinical And Translational Allergy menunjukkan kandungan ini termasuk yang tidak disarankan dalam produk perawatan kulit bayi.
Sebab, paparan alkohol yang berlebihan dapat memicu iritasi dan kulit kering. Sebaiknya pilihlah produk perawatan kulit bayi yang bebas alkohol.
6. Hindari produk sabun antibakteri dengan kandungan triclosan
Meskipun Anda cemas dengan kuman atau bakteri yang menempel pada kulit bayi, memilih sabun antibakteri dengan kandungan triclosan sebenarnya tidak dibutuhkan oleh bayi.
Bahan kimia tambahan yang terdapat pada sabun antibakteri, yaitu triclosan, dikhawatirkan akan mengiritasi kulit bayi yang sensitif.
Jika menggunakan sabun antibakteri, pilih kandungan antibakteri yang berasal dari essential oil sehingga aman di kulit bayi.
7. Bebas pewangi dan pewarna
Produk yang menggunakan bebas pewangi dan tidak berwarna tidak akan menyebabkan reaksi alergi pada kulit bayi.
Bila kulit bayi Anda kering atau memiliki eksim, semua produk yang mengandung pewangi akan mengiritasi dan memperburuk kondisi kulit.
Biasanya produk yang melabelkan kata “wangi” menggunakan bahan kimia tambahan dalam membuat aroma.
8. Sesuai dengan pH kulit bayi
Beberapa minggu setelah dilahirkan, permukaan kulit bayi berubah dari pH yang mendekati netral menjadi pH 5,5.
Untuk itu, sebaiknya Anda memilih produk perawatan kulit yang mendekati tingkat pH kulit bayi yang tidak akan mengganggu lapisan kulit.
Namun, produk perawatan kulit bayi sensitif tidak memberikan label yang tepat. Selama tidak terjadi kulit bayi kering atau terkelupas ketika memakainya, pH produk berarti tidak bermasalah.
9. Cek kondisi kemasan
Selain memilih kandungan skincare yang tepat, melihat keadaan produk juga merupakan cara merawat kulit bayi sensitif yang perlu diperhatikan.
Sebelum menggunakannya pada si Kecil, sebaiknya periksa apakah terdapat cacat atau tidak pada kemasan tersebut.
Kemudian, perhatikan tanggal kedaluwarsa produk. Bila tanggalnya sudah lewat atau hampir habis, sebaiknya beli yang baru.
10. Lihat aturan pakai dan label peringatan
Penting bagi orangtua untuk membaca aturan pemakaian pada kemasan produk sebagai cara memilih skincare bayi.
Sebagian produk menyertakan lampiran aturan pemakaian secara terpisah, bukan hanya pada kotak kemasan.
Ini mencegah terjadinya salah cara pemakaian atau pemakaian produk yang berlebihan. Sebelum digunakan ke kulit bayi, sebaiknya tes dulu pada sebagian kulit si Kecil.
Caranya oleskan sedikit produk pada area tangannya, kemudian tunggu hingga beberapa jam. Jika muncul ruam merah atau gatal, kemungkinan produk tersebut tidak cocok untuk kulit bayi Anda.
Dalam memilih produk perawatan kulit bayi, perhatikan lebih detail dan teliti antara klaim produk dengan ingredients atau formula yang digunakan.
Kesimpulan
- Hazard level rendah.
- Bebas Deterjen SLS.
- Perhatikan label hypoallergenic.
- Bebas phthalate dan paraben.
- Bebas alkohol.
- Hindari produk sabun antibakteri dengan kandungan triclosan.
- Bebas pewangi dan pewarna.
- Sesuai dengan pH kulitnya.
- Cek kondisi kemasan.
- Lihat aturan pakai dan label peringatan.
[embed-health-tool-vaccination-tool]