backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

7 Hal yang Bisa Bikin Bayi Jarang Menangis, Apakah Normal?

Ditinjau secara medis oleh dr. Aisya Fikritama, Sp.A · Kesehatan anak · RS UNS Solo


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 03/01/2024

7 Hal yang Bisa Bikin Bayi Jarang Menangis, Apakah Normal?

Bayi sering menangis tidak jarang membuat orangtua khawatir karena sering kali diduga sebagai gejala suatu penyakit. Namun, ada juga beberapa orangtua yang menganggap bayi jarang menangis sebagai tanda gangguan kesehatan tertentu. Apakah benar begitu? Ketahui penyebab si Kecil jarang menangis di bawah ini. 

Kenapa bayi jarang menangis? 

Sebenarnya, pernyataan bahwa si Kecil jarang menangis tidak selalu benar.

Bayi biasanya menggunakan tangisan sebagai cara utama untuk berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya.

Ini karena bayi belum dapat menggunakan kata-kata untuk menyampaikan kebutuhan atau ketidaknyamanan mereka.

Tangisan bayi adalah cara alamiah mereka untuk menarik perhatian orang dewasa dan mengungkapkan apa yang sedang dibutuhkan.

Seberapa sering bayi menangis?

Pada umumnya, kebanyakan bayi menangis sekitar 2 jam per hari selama 6 minggu pertama setelah kelahiran. Kebiasaan menangis pada si Kecil kemudian akan semakin berkurang dari minggu ke-8 dan ke-9 hingga minggu ke-10 dan ke-12.

Meski begitu, ada beberapa faktor yang dapat membuat bayi terlihat seolah-olah jarang menangis. Berikut penjelasannya.

1. Sering tidur

Bayi yang tidur biasanya terlihat tenang dan tidak menangis.

Tidur merupakan bagian penting dari pertumbuhan dan perkembangan bayi, sehingga bayi mungkin tidur untuk sebagian besar waktu.

Melansir dari NCT, beberapa bayi baru lahir sangat jarang menangis selama 2 minggu pertama kehidupannya.

Ini merupakan hal yang normal karena bayi masih sering mengantuk dan beradaptasi dengan lingkungan baru di luar rahim.

2. Kenyang dan merasa nyaman

Orangtua atau penjaga yang sensitif dan responsif terhadap kebutuhan bayi dapat membantu bayi merasa lebih nyaman.

Jika kebutuhannya dipenuhi dengan cepat, si Kecil mungkin tidak perlu menangis untuk menarik perhatian. Bahkan, hal ini juga bisa membuat bayi merasa lebih mandiri.

Saat sudah kenyang atau dalam kondisi popok kering dan nyaman, bayi pun tidak merasa perlu menangis.

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa bayi yang sering digendong, baik saat sedang senang atau tertidur, umumnya lebih jarang menangis

3. Sehat secara fisik

Kondisi kesehatan fisik yang baik, seperti tidak ada masalah pencernaan atau gangguan kesehatan lainnya, dapat memengaruhi kebiasaan menangis bayi.

Bayi yang sehat secara umum mungkin cenderung lebih nyaman.

Kondisi inilah yang membuat bayi cenderung jarang menangis atau hanya merengek saat ingin mengomunikasikan kebutuhannya.

4. Kemampuan tertentu untuk meredam emosi diri

Setiap bayi memiliki kepribadian dan temperamen yang berbeda.

Beberapa bayi mungkin memiliki temperamen dan karakter yang lebih tenang atau lebih mudah diatasi, sehingga ia mungkin lebih jarang menangis dibandingkan dengan bayi lainnya.

Penting untuk diingat bahwa setiap bayi unik dan tingkat keparahan tangisan dapat berbeda-beda.

5. Gangguan pengembangan paru

Pada beberapa kasus, bayi baru lahir yang tidak atau jarang menangis bisa menandakan adanya gangguan pengembangan paru.

Saat baru lahir, bayi terpapar udara dan lingkungan baru di luar rahim. Hal inilah yang menyebabkan bayi biasanya menangis segera setelah dilahirkan.

Tangisan bayi tersebut biasanya digunakan sebagai tanda paru-paru bayi berfungsi secara normal karena bertujuan untuk mengembangkan paru-paru serta mengeluarkan cairan ketuban dan lendir.

Sementara jika bayi tidak atau jarang menangis saat lahir, maka bisa dicurigai adanya gangguan kemampuan mengembang pada paru-paru bayi.

6. Autisme

Secara alami, bayi akan merasa sangat bergantung kepada orangtua atau orang-orang di sekitarnya.

Maka dari itu, si Kecil biasanya akan menangis saat ditinggal sendirian untuk mencari perhatian dari orang lain.

Akan tetapi, anak pengidap autisme mungkin tidak atau jarang menangis saat tidak ada orang lain yang menemaninya.

Ini karena si Kecil tidak memiliki rasa takut. Bahkan, bayi yang menderita autisme juga tidak menangis saat merasa sakit.

7. Dehidrasi

Jika bayi dehidrasi atau sangat lelah, ia mungkin akan menjadi sangat lemah.

Akibatnya, si Kecil jadi tidak sering atau malah tidak menangis sama sekali.

Namun, ada juga bayi yang menangis tetapi tidak menghasilkan air mata. Hal ini juga bisa menjadi tanda bayi dehidrasi.

Bagaimana cara membuat bayi menangis?

nama bayi perempuan italia

Tidak ada cara yang tepat untuk membuat si Kecil menangis. Bahkan, tidak dianjurkan membuat ia menangis hanya karena jarang menangis.

Penting untuk memahami bahwa membuat bayi menangis tidak secara otomatis mengajarkan ia kebiasaan yang baik atau meningkatkan perkembangannya.

Sebaliknya, tidak sering menangis bisa menjadi tanda yang positif dan menunjukkan bahwa kebutuhan si Kecil sudah terpenuhi dengan baik.

Orangtua yang sensitif terhadap tanda dari bayi kemudian meresponsnya dengan cepat dapat membantu menciptakan ikatan yang kuat dan membangun rasa aman pada bayi.

Oleh karena itu, jika si Kecil tidak sering menangis dan tumbuh dengan baik, tidak ada kebutuhan khusus untuk membuatnya menangis.

Bila bayi tampak sehat, aktif, serta memiliki pola makan yang baik dan pertumbuhan yang normal, kemungkinan besar Anda tidak perlu khawatir.

Anda cukup fokus memberikan perhatian dan merespons semua kebutuhan bayi.

Ada baiknya arti tangisan bayi dianggap sebagai sinyal atau tanda bahwa bayi membutuhkan perhatian, bukan sebagai tindakan yang perlu dilakukan dengan sengaja.

Terdapat berbagai alasan mengapa si Kecil menangis. Pemahaman orangtua terhadap kemungkinan penyebabnya dapat membantu untuk memberikan respons dengan tepat.

Beberapa penyebab umum tangisan bayi meliputi berikut ini.

  • Kelaparan.
  • Rasa tidak nyaman.
  • Kepanasan atau kedinginan.
  • Mengantuk.
  • Gangguan kesehatan, seperti gangguan pencernaan.
  • Kebutuhan untuk kontak fisik, seperti ingin dipeluk atau digendong.
  • Pertumbuhan gigi.
  • Stimulasi yang berlebihan, akibat terlalu banyak rangsangan visual atau pendengaran.
  • Kebutuhan emosional, seperti mencari rasa aman.
  • Rutinitas yang terganggu, seperti waktu bermain yang lebih singkat.

Meski umumnya normal terjadi, bayi yang jarang menangis akibat kondisi medis tertentu perlu mendapat penanganan dari dokter.

Oleh karena itu, periksakan si Kecil ke dokter jika tangisannya yang jarang dicurigai sebagai gejala dari kondisi medis tertentu.

Kapan harus khawatir jika bayi jarang menangis?

perlak bayi yang bagus

Meskipun bayi yang tidak sering menangis mungkin tampak lebih tenang, tetap penting untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi secara keseluruhan.

Berikut adalah beberapa kondisi di mana Anda mungkin perlu khawatir jika bayi jarang menangis.

  • Penurunan aktivitas dan respons. Jika bayi tampak terlalu tenang, lesu, atau tidak merespons dengan baik terhadap rangsangan atau interaksi, ini dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan.
  • Gangguan pada pemberian makan. Jika bayi tidak menunjukkan nafsu makan yang baik atau mengalami kesulitan makan, itu bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan atau gangguan pencernaan.
  • Perubahan dalam pola tidur. Jika terjadi perubahan signifikan dalam pola tidur bayi, baik dalam hal frekuensi atau durasi tidur, ini mungkin perlu diperiksa lebih lanjut.
  • Perubahan warna kulit atau kesulitan bernapas. Perubahan warna kulit, khususnya warna biru atau abu-abu, bersamaan dengan kesulitan bernapas, bisa menjadi tanda masalah pernapasan yang serius.
  • Gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Jika bayi tidak tumbuh dengan baik atau mengalami keterlambatan dalam mencapai tonggak perkembangan tertentu, seperti kemampuan mengangkat kepala, tengkurap, atau berbalik, hal tersebut memerlukan penilaian medis.
  • Ketidaknyamanan fisik yang terus-menerus. Jika bayi tampak tidak nyaman secara terus-menerus, misalnya karena masalah pencernaan atau ketidaknyamanan lainnya, hal ini perlu diperiksa lebih lanjut.

Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kondisi kesehatan bayi, sebaiknya konsultasikan kepada dokter anak untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dan spesifik.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Aisya Fikritama, Sp.A

Kesehatan anak · RS UNS Solo


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 03/01/2024

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan