Balsem sering digunakan oleh orang dewasa untuk mengobati batuk, pilek, sampai tubuh pegal-pegal. Lalu, bagaimana dengan si Kecil? Bolehkah balsem digunakan untuk bayi? Apakah balsem memilikki manfaat bagi bayi? Berikut penjelasan lengkapnya.
Bolehkah bayi memakai balsem?
Bila Anda ingin mengoleskan balsem pereda flu pada bayi, sebaiknya perhatikan usia si Kecil dan bahan yang digunakan.
Umumnya, balsem bisa digunakan pada anak berusia di atas 2 tahun. Oleh sebab itu, dilarang untuk menggunakan balsem pada bayi baru lahir.
Ini karena kandungan camphor yang banyak digunakan sebagai bahan pembuat balsem bisa menimbulkan efek yang berbahaya jika tertelan. Hal ini lebih retan terjadi pada bayi.
Selain itu, bahan pelega pernapasan pada balsem justru diketahui bisa memicu terjadinya gangguan pernapasan pada si Kecil.
Dr Bruce Rubin, peneliti dari Department of Pediatrics di Wake Forest University School of Medicine, menyatakan bahwa bahan-bahan tersebut bisa memicu terjadinya iritasi yang menyebabkan tubuh menghasilkan lebih banyak lendir, seperti dahak atau ingus, untuk melindungi saluran pernapasan.
Dr Bruce Rubin, peneliti dari Department of Pediatrics
Atas dasar inilah penggunaan balsem pada bayi dan anak sebaiknya dilakukan sesuai dengan aturan pakai yang tertera pada kemasan atau anjuran dari dokter.
Adakah manfaat balsem untuk bayi?
Dalam jurnal American Academy of Pediatrics, sebuah penelitian dilakukan pada 138 anak-anak berusia 2一11 tahun yang sedang mengalami batuk pilek.
Metode penelitian dilakukan dengan mengoleskan balsem pada dada anak sebelum tidur selama dua hari berturut-turut. Hasilnya, gejala batuk dan pilek pada anak semakin mereda di malam kedua.
Balsem juga diketahui berpotensi mengurangi sesak, sulit tidur, dan hidung tersumbat yang membuat anak tidak nyaman.
Adapun penelitian tersebut hanya dilakukan pada kelompok kecil sehingga masih membutuhkan pendalaman lebih lanjut.
Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk menyesuaikan penggunaan balsem ini dengan kondisi anak Anda.