backup og meta

Bayi Berkeringat Saat Menyusu Normalkah? Ini Penyebabnya

Bayi Berkeringat Saat Menyusu Normalkah? Ini Penyebabnya

Adanya masalah yang tidak biasa pada bayi saat menyusu mungkin membuat ibu cemas. Ya, bukan hanya masalah ibu menyusui yang bisa terjadi, bayi juga dapat mengalami satu atau lebih perubahan. Salah satu yang sering dikhawatirkan, yaitu bayi berkeringat saat menyusu.

Lantas, kenapa bayi berkeringat saat menyusu dan bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini, ya!

Apakah normal bayi berkeringat saat menyusu?

Fenomena tubuh atau kepala bayi yang berkeringat saat menyusu adalah hal yang umum terjadi.

Bukan menjadi tantangan menyusui, kondisi umumnya merupakan hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan.

Dengan catatan, keringat yang dihasilkan dari tubuh si Kecil dalam jumlah yang wajar dan tidak berlebihan.

Sebaliknya, keringat yang berlebihan bisa menandakan adanya masalah kesehatan pada buah hati Anda.

Masalah keringat bayi yang tampak berlebihan saat menyusui bisa menjadi tanda awal adanya penyakit infeksi dan penyakit jantung bawaan.

Di sisi lain, bayi berkeringat saat menyusu juga bisa menjadi gejala gangguan fungsi kelenjar tiroid bayi, misalnya hipertiroidisme.

Perhatikan tanda yang tidak normal ketika bayi berkeringat saat menyusu, yaitu sebagai berikut.

  • Kesulitan bernapas saat menyusu.
  • Tampak lelah saat menyusu.
  • Menolak menyusu.

Penyebab bayi berkeringat saat menyusu

Bayi berkeringat saat menyusu sebagian besar disebabkan oleh suhu tubuh yang meningkat saat bayi mengisap ASI. Ini karena tubuh memerlukan energi saat menyusu.

Saat sedang menyusui, Anda dan si Kecil juga berada dalam jarak yang sangat dekat. Bahkan, Anda dan bayi bisa dikatakan saling menempel dan bersentuhan antara kulit dengan kulit.

Hal ini akan membuat bayi merasa hangat. Terlebih setelah menyusu cukup lama, panas dalam tubuh bayi akan semakin meningkat.

Tubuh bayi yang lebih kecil belum sepenuhnya dapat mengatur suhu tubuh mereka.

Nah, supaya tetap merasa nyaman, tubuh si Kecil akan secara alami menurunkan suhu badannya saat itu.

Proses pendinginan tubuh secara alami ini merangsang tubuh untuk mengeluarkan panas dalam bentuk keringat. Akhirnya, bayi berkeringat di kepala atau tubuh saat menyusu.

Cara mengatasi bayi berkeringat saat menyusu

Bila keringat yang dialami bayi normal dan tidak disebabkan oleh masalah kesehatan tertentu, beberapa tips berikut bisa membantu agar ia merasa lebih nyaman saat menyusu.

1. Pastikan bayi mengenakan pakaian yang menyerap keringat

Misalnya saat cuaca sedang panas, biarkan ia memakai pakaian berbahan katun yang dapat menyerap keringat.

Hindari penggunaan topi atau penutup kepala lainnya saat sedang menyusui di rumah karena membiarkan kepalanya terbuka akan membantu menjaga suhu tubuhnya dalam keadaan normal.

Sebaliknya, menggunakan penutup di kepala bisa meningkatkan risiko bayi berkeringat saat menyusu. Namun saat cuaca dingin, Anda bisa beri ia pakaian yang sesuai agar membuatnya tetap nyaman bergerak.

2. Ibu juga harus mengenakan pakaian yang nyaman

Selama menyusui, bayi sangat dekat dengan Anda. Maka dari itu, penting untuk senantiasa memilih pakaian dengan bahan yang nyaman saat digunakan.

Pastikan bahan pakaian Anda dapat menyerap keringat dengan baik, serta sejuk dan lembut untuk bayi guna mengatasi masalah bayi berkeringat saat menyusu.

3. Perhatikan suhu ruangan

Pastikan suhu ruangan nyaman untuk si Kecil, tidak terlalu panas juga tidak terlalu dingin.

Ini akan membuat bayi lebih nyaman dan mencegahnya merasa sesak di dalam ruangan yang membuat bayi menyusu berkeringat.

4. Pastikan posisi bayi nyaman saat menyusui

Kadang saat menyusui, tubuh dan kepala bayi berada dalam posisi yang sama untuk waktu yang lama.

Kondisi ini bisa memicu kenaikan suhu pada wajah dan tubuhnya sehingga panas dan banyak mengeluarkan keringat.

Pastikan Anda menyesuaikan dengan posisi menyusui bayi yang nyaman.

Masalah lain pada bayi saat menyusu

diet ibu menyusui

Selain berkeringat, bayi juga bisa mengalami beberapa masalah lain saat menyusu. Berikut di antaranya.

1. Bayi sakit

Tergantung dari jenis penyakitnya, Anda mungkin akan melihat perubahan pada bayi yang sakit saat menyusu.

Meski begitu, tak perlu khawatir karena bayi bisa tetap menyusu dan mendapat manfaat ASI sambil diberikan obat sesuai resep dokter.

Bahkan, menyusui saat bayi sakit dapat bantu percepat penyembuhannya berkat antibodi di dalam ASI. Kebutuhan gizi harian bayi pun tetap terpenuhi karena kandungan nutrisi ASI yang pas untuk bayi.

ASI juga cenderung lebih mudah dicerna ketimbang susu formula sehingga tidak memperparah kondisi bayi, misalnya saat ia mengalami diare dan muntah.

2. Tongue tie

Lidah yang normal memiliki jaringan ikat panjang yang menyambungkan bagian bawah lidah dan dasar mulut.

Sementara pada bayi dengan tongue tie, jaringan ikat tersebut pendek sehingga pergerakan lidah dan mulut menjadi terbatas. Alhasil, bayi dengan tongue tie bisa kesulitan menyusu.

Pada kondisi ini, bayi biasanya sulit menempatkan lidah di bawah puting susu ibu karena pergerakan lidah terbatas. Akibatnya, bayi juga sulit mempertahankan posisi untuk bisa terus melekat pada payudara ibu.

Melansir dari Mayo Clinic, ini membuat bayi hanya menyusu sebentar, sehingga bayi akan cepat lapar kembali dan menyebabkan frekuensi menyusu menjadi semakin sering.

3. Bingung puting

Bayi bingung puting adalah kondisi ketika bayi sudah terbiasa minum susu dari dot sehingga sulit untuk mencari dan melekatkan mulutnya pada puting ibu saat menyusu langsung di payudara.

Sebenarnya, setiap bayi yang lahir punya naluri bagaimana caranya mengisap dan menyusu dari puting payudara ibunya. Namun, jika sudah terbiasa dan nyaman menyusu dari dot, bayi bisa mengalami bingung puting.

Hal ini karena bayi harus membuka mulutnya dan menempel dengan baik di payudara ibu agar bisa mengisap payudara ibu dengan nyaman.

Sementara bila menggunakan dot, bayi hanya tinggal membuka mulutnya dan susu pun akan menetes sedikit demi sedikit dari lubang dot tanpa perlu sekuat tenaga mengisap dot.

4. Gumoh

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), gumoh adalah keluarnya ASI dalam jumlah tertentu usai menyusui.

Ketika bayi mengalami gumoh, ASI yang sudah ada di dalam mulutnya akan mengalir keluar dengan sendirinya.

Biasanya, gumoh kerap dialami oleh bayi yang berusia kurang dari 1 tahun dengan jumlah ASI yang keluar sekitar 1—2 sendok. Lama waktu terjadinya gumoh yakni sekitar kurang dari 3 menit.

Berbeda dari muntah, ibu tak perlu cemas karena gumoh pada dasarnya normal dialami oleh bayi dan tidak menandakan adanya gejala atau kondisi medis lainnya.

5. Galaktosemia

Berdasarkan Boston Children’s Hospital, galaktosemia terjadi saat bayi tidak dapat memproses galaktosa menjadi glukosa karena defisiensi enzim yang disebut sebagai GALT.

Karbohidrat pada ASI sebagian besar mengandung laktosa yang nanti dipecah menjadi galaktosa di saluran pencernaan, dan diserap ke dalam darah.

Dalam kondisi normal, galaktosa akan diubah menjadi glukosa oleh GALT di dalam darah agar dapat digunakan oleh tubuh.

Namun, pada bayi penderita galaktosemia, hal tersebut tidak terjadi sehingga galaktosa menumpuk di dalam darah. Itulah mengapa ibu tidak boleh menyusui bayi yang mengalami galaktosemia.

Jika bayi Anda mengalami masalah saat menyusu yang mengkhawatirkan seperti di atas, termasuk berkeringat berlebihan, ada baiknya konsultasikan kepada dokter.

Kesimpulan


  • Bayi yang berkeringat saat menyusu umumnya merupakan hal normal yang disebabkan oleh aktivitas mengisap yang memerlukan energi, suhu tubuh yang meningkat, dan mekanisme pengaturan suhu tubuh bayi yang belum matang.
  • Namun, jika keringat berlebihan disertai dengan gejala seperti kesulitan bernapas atau kelelahan ekstrem, hal ini dapat mengindikasikan kondisi medis yang lebih serius, dan sebaiknya segera diperiksakan ke dokter.
  • Konsultasikan juga kepada dokter jika bayi mengalami masalah menyusu lain yang mengkhawatirkan.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Overcoming breastfeeding problems: MedlinePlus Medical Encyclopedia. (n.d.). Retrieved 24 December 2024, from https://medlineplus.gov/ency/article/002452.htm

10 things moms can do while breastfeeding: Office on Women’s Health. (n.d.). Retrieved 24 December 2024, from https://womenshealth.gov/its-only-natural/fitting-breastfeeding-your-life/10-things-moms-can-do-while-breastfeeding

Breastfeeding and influenza (‘flu’). (n.d.). Retrieved 24 December 2024, from https://www.breastfeeding.asn.au/resources/breastfeeding-and-influenza-flu

Breastfeeding a baby with a health problem: Office on Women’s Health. (n.d.). Retrieved 24 December 2024, from https://womenshealth.gov/breastfeeding/breastfeeding-challenges/breastfeeding-baby-health-problem

Tongue-tie (ankyloglossia). (2024). Retrieved 24 December 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tongue-tie/diagnosis-treatment/drc-20378456

Tongut-Tie. (N.d.). Retrieved 24 December 2024, from https://www.nhs.uk/conditions/tongue-tie/

Galactosemia. (n.d.). Retrieved 24 December 2024, from https://www.childrenshospital.org/conditions/galactosemia#symptoms-and-causes

Leach, J. (n.d.). What is nipple confusion? Retrieved 24 December 2024, from https://www.babycentre.co.uk/a8491/what-is-nipple-confusion

Bedanya “Gumoh” dan Muntah pada Bayi. (n.d.). Retrieved 24 December 2024, from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/bedanya-%E2%80%98gumoh%E2%80%99-dan-muntah-pada-bayi

Versi Terbaru

06/01/2025

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro, Sp.A

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Serba-serbi Makanan Ibu Menyusui yang Penting untuk Diketahui

Jangan Sembarang Minum, Ini Daftar Pilihan Obat yang Aman untuk Ibu Menyusui


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro, Sp.A

Kesehatan anak · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan