Memompa ASI adalah salah satu cara untuk memperbanyak produksi ASI. Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat memompa ASI, mulai dari cara menyimpan ASI perah, kualitas ASI, sampai tanda ASI perah (ASIP) basi. Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan seputar ciri-ciri ASI basi yang harus para ibu waspadai.
Apa saja ciri-ciri ASI basi?
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan ASI perah yang disimpan pada suhu ruang sebaiknya langsung bayi minum sebelum 4 jam.
Sementara itu, ASI yang Anda simpan di kulkas bagian bawah bisa bertahan selama 24 jam.
Namun, bila Anda menyimpannya di freezer dengan suhu kurang dari -18 derajat Celsius, ASI perah bisa bertahan 6—12 bulan.
Lalu, bagaimana ciri-ciri ASI perah basi? Berikut beberapa tandanya yang perlu ibu menyusui perhatikan.
1. ASI menggumpal
Pada dasarnya, ASI perah yang Anda simpan dalam kantong atau botol akan terbagi menjadi dua lapisan.
Lapisan atas berwarna putih kekuningan dan kental, sedangkan lapisan bawah berwarna putih bening dengan tekstur ASI encer.
Kondisi ASI yang menggumpal dengan warna susu kekuningan masih termasuk wajar atau belum basi. Pada ASI yang masih bagus, gumpalan ASI ini bisa tercampur saat Anda menggoyangkan botol atau kantong ASI-nya.
Namun, perhatikan kalau ASI masih menggumpal walau Anda sudah mencairkan dan mengaduknya. Ini menjadi tanda ASI perah sudah basi dan tidak bisa Anda berikan pada bayi.
2. Rasa dan baunya asam
Salah satu ciri ASI yang normal, yakni memiliki bau dan aroma seperti susu sapi segar. Namun terkadang, ada juga jenis ASI yang mengeluarkan aroma seperti sabun dan ini adalah wajar.
Mengutip dari La Leche League International, aroma seperti sabun ini karena kandungan lipase atau enzim yang tinggi dalam ASI.
Enzim lipase berperan penting dalam pencernaan bayi. Namun, Anda perlu waspada kalau bau dan rasa ASI sudah asam seperti aroma susu sapi yang sudah kedaluwarsa.
Ini adalah salah satu ciri ASI perah yang sudah basi dan sebaiknya jangan diberikan kepada bayi karena bahaya.
3. Warnanya tidak putih
Warna ASI perah umumnya berbeda saat sudah Anda simpan dalam kulkas dan beku. Warnanya menjadi putih, kekuningan, dan kebiruan karena kandungan lemak dalam ASI.
Namun, Anda perlu waspada kalau warna ASI sudah tidak putih kekuningan lagi saat mencairkannya. Hal ini bisa menjadi tanda dan ciri ASI perah basi.
Tanda ASI perah basi adalah warna susu yang kemerahan dan ada gumpalan berwarna putih pada susu. Sebaiknya segera buang bila ASI memiliki tanda-tanda tersebut, ya!
4. Asi terlihat berlendir
Ciri ASIP rusak yang selanjutnya adalah air susu terlihat berlendir dan lengket.
Lendir pada ASI basi dapat terlihat seperti lapisan tipis yang mengapung di atas atau bercampur dengan ASI.
Perubahan pada tekstur ASI ini sering kali disebabkan oleh proses pembusukan atau pertumbuhan bakteri.
Apa bahaya bayi minum ASI perah basi?
Bagaimana bila Anda tidak sengaja memberikan ASI basi pada bayi? Bila Anda merasa ASI memiliki ciri-ciri sudah rusak atau basi, sebaiknya hentikan pemberiannya pada bayi.
Pasalnya, ASI yang sudah basi bisa memicu keracunan makanan pada anak bayi. Sementara itu, keracunan makanan (dalam hal ini ASI) bisa terjadi karena bakteri yang berkembang dalam susu.
Beberapa efek bayi setelah minum ASI basi yaitu sebagai berikut.
- Mual dan muntah.
- Demam lebih dari 38 derajat Celsius.
- Bayi sering menangis dan rewel.
Pada kasus yang sangat jarang, bayi yang mengalami keracunan ASI bisa mengalami kesulitan bernapas.
Tips mencegah ASI agar tidak basi
Selain mengetahui cara menyimpan ASI perah, termasuk berapa lama waktu penyimpanannya, ada sejumlah tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah ASI agar tidak basi.
- Cuci tangan sebelum memeras dan menyimpan ASI eksklusif untuk memperkecil kemungkinan bakteri tumbuh di susu yang disimpan.
- Gunakan wadah yang bersih atau steril untuk menyimpan ASI perah. Pastikan wadah terbuat dari kaca atau plastik dan memiliki tutup yang rapat.
- Beri label dengan jelas pada wadah ASI dengan tanggal penyimpanan.
- Tempatkan wadah ASI di bagian lemari es atau freezer yang suhunya paling dingin.
- Jangan pernah mencairkan atau memanaskan ASI dalam microwave karena dapat menghancurkan nutrisi dan menghilangkan manfaat ASI.
- Jika ingin menyimpan ASI ke dalam lemari es, lakukan sesegera mungkin setelah memerah untuk menjaga kualitas ASI.
Supaya selalu aman saat diberikan kepada bayi, pastikan kualitas ASI dalam kondisi baik dan tidak basi, ya!
Kesimpulan
- Setelah memompa ASI penting bagi ibu untuk memperhatikan cara penyimpanan ASI perah agar tetap aman dikonsumsi oleh bayi.
- Ciri-ciri ASI basi meliputi ASI yang menggumpal, berbau atau berasa asam, berubah warna, atau tampak berlendir.
- ASI basi yang diberikan kepada bayi dapat memicu keracunan makanan dengan gejala seperti mual, muntah, demam, dan rewel.
- Oleh karena itu, Anda perlu menerapkan praktik penyimpanan ASI yang tepat, seperti mencuci tangan sebelum memompa, menggunakan wadah steril, dan menghindari memanaskan ASI di microwave.
[embed-health-tool-vaccination-tool]