backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Orangtua Perlu Waspada, Minum Susu Sambil Tidur Bisa Membahayakan Bayi

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 11/06/2021

    Orangtua Perlu Waspada, Minum Susu Sambil Tidur Bisa Membahayakan Bayi

    Saat bayi mulai rewel dan menangis, sebagian ibu akan memutuskan untuk menyusui sambil tidur. Mungkin bagi ibu yang menyusui secara langsung tidak masalah, tetapi berbeda bila memakai media botol susu. Minum susu botol sambil tidur membahayakan bayi, mulai dari risiko tersedak sampai infeksi telinga.

    Risiko bayi minum susu botol sambil tidur

    mencampur ASI dan susu formula dalam botol

    Bagi ibu yang biasa menyimpan ASI perah atau memberikan bayi susu formula, penggunaan botol susu sangat memudahkan. 

    Walau terkadang bisa menimbulkan masalah menyusui di balik penggunaan botol susu, seperti bingung puting. 

    Meski begitu, ibu perlu menggunakan posisi menyusui yang tepat meski sedang memberikan botol susu pada si kecil. 

    Pasalnya, minum susu botol sambil tidur bisa berdampak buruk pada kesehatan bayi. Berikut penjelasan lengkapnya.

    1. Membentuk kebiasaan baru

    Pada awalnya, memberikan botol susu sambil tidur hanya sebagai cara agar bayi tidak rewel. Namun, lama-lama ini bisa membuat bayi terbiasa tidur dengan botol susu.

    Dilema bagi orangtua, bila tidak botol susu sebelum tidur, ia akan lebih sulit untuk terlelap. Ini mungkin suatu kebiasaan yang akan sulit ibu hilangkan sampai bayi tumbuh lebih besar.

    Hal ini tidak baik bagi perilaku maupun kesehatan bayi. Kebiasaan ini dapat menghambat bayi untuk belajar menyelesaikan aktivitasnya sendiri. 

    Selain itu, minum susu sambil tidur juga membuat bayi ingin terus menambah susu sampai tertidur. Secara tidak langsung, kebiasaan ini dapat memicu obesitas pada anak.

    2. Bayi tersedak

    Bila punya kebiasaan tidur sambil minum susu botol, ada kemungkinan bayi tersedak karena cairan susu bisa masuk ke paru-paru. Ini lebih berbahaya terjadi pada bayi daripada orang dewasa. 

    Pasalnya, reflek bayi belum sesempurna orang dewasa. Ketika ada sesuatu yang mengganggunya saat tertidur, orang dewasa dapat langsung terbangun, sedangkan refleks bayi belum bisa.

    Mungkin bayi akan langsung batuk dan merasa tidak nyaman. Namun, lebih baik untuk menghindari hal ini sama sekali.

    Sebuah penelitian oleh Asia Pacific Allergy menunjukkan, minum susu dengan botol sambil tidur dalam waktu yang lama dapat menyebabkan masalah pernapasan kronis pada bayi

    Hal ini tampaknya semakin menguatkan bukti bahwa minum susu sambil tiduran dapat membahayakan kesehatan bayi ibu.

    3. Risiko kerusakan gigi

    Bagi bayi yang sudah tumbuh gigi, menyusu dengan botol sebelum tidur dan sampai ia tertidur dapat memicu risiko kerusakan gigi pada bayi

    Mengutip dari Healthy Children, gula yang ada pada susu dapat menempel dalam mulut bayi dalam waktu lebih lama. Ini membuat gula melekat lama pada permukaan gigi bayi. 

    Tubuh akan mengubah gula menjadi asam oleh bakteri yang ada dalam mulut bayi. Hal ini kemudian dapat mengakibatkan kerusakan gigi pada bayi.

    Untuk menghindari hal ini, ibu bisa menambahkan lebih banyak air pada susu bayi, sehingga konsentrasi gula pada susu bayi berkurang. 

    Jika bayi menolaknya karena rasanya berbeda, cobalah tambahkan sedikit demi sedikit. Ibu bisa melakukan cara ini hanya saat malam hari ketika bayi minta susu untuk tidur.

    4. Risiko infeksi telinga

    Ketika bayi minum susu dengan botol sambil tidur, susu dapat mengalir melalui rongga telinga, sehingga dapat menyebabkan infeksi telinga.

    Mengutip dari Cleveland Clinic, infeksi telinga bisa terjadi karena bakteri dan virus. Saat bayi minum susu sambil tidur, partikel susu bisa masuk ke telinga melalui saluran eustachius.

    Naiknya partikel susu lewat saluran ini bisa menyebabkan iritasi atau pembengkakan. Gula dalam susu bisa bisa berkembang menjadi tumbuhnya kuman.

    Saluran eustachius akan menghubungkan telinga tengah ke belakang tenggorokan.

    Bila si kecil terbiasa menyusu botol sambil tidur, kuman akan semakin menumpuk di telinga dam memicu sumbatan sampai infeksi.

    Bayi berusia 3 bulan sampai 3 tahun paling sering mengalami infeksi telinga karena kebiasaan buruk ini.

    Cara mengurangi kebiasaan bayi minum susu botol saat ingin tidur

    bayi pandai pegang botol susu

    Bagaimana bila terlanjur membiasakan bayi minum susu sambil tidur?

    Mungkin akan sulit bila sudah menjadi kebiasaan, tetapi ibu bisa mulai mengurangi frekuensi menyusu sambil tidur. Berikut beberapa caranya.

    Memangku bayi

    Jika bayi susah tidur dan terbiasa minum susu dengan botol sambil tiduran, coba untuk memberikannya dalam posisi duduk.

    Pangku bayi sambil memberikannya botol susu dan jika bayi sudah tertidur, baru pindahkan ia ke tempat tidur tanpa botol susu.

    Memberi camilan

    Jika bayi sudah mulai bisa makan makanan padat, ibu bisa mengenyangkan perut bayi dengan makanan sebelum bayi mulai tertidur.

    Camilan bayi yang bisa ibu berikan seperti biskuit atau buah yang mengandung lemak, misalnya alpukat dan pisang.

    Bayi masih membutuhkan lemak untuk menunjang perkembangan otak dan cadangan otot.

    Selain itu, memberi camilan saat tidur juga membuat bayi  tidak terlalu ketergantungan dengan botol susu saat ingin tidur.

    Membatasi takaran susu

    Biasanya, minum susu sambil tidur hanya salah satu cara nyaman agar bayi cepat terlelap. Maka dari itu, ibu tidak perlu membuat susu dengan takaran yang terlalu banyak.

    Cukup berikan setengah dari porsi susu biasanya. Ambil contoh, bayi biasa minum 120 ml, ibu cukup berikan 60 ml saja hanya sebagai ‘syarat’ untuk bayi tidur.

    Lewat cara ini, pelan-pelan frekuensi minum susu sambil tidur akan jauh berkurang.

    Menyikat gigi

    Untung mengurangi risiko gigi berlubang dan karies pada si kecil, ibu bisa merawat giginya dengan sikat setelah ia menyusu. Kalau kesulitan, lakukan saat bayi sudah terlelap.

    Bersihkan gigi bayi dengan cara menyeka gusi menggunakan kain lap secara lembut. Jika bayi sudah tumbuh gigi, ibu dapat membersihkan gigi menggunakan sikat khusus bayi. 

    Jika si kecil sudah mulai tumbuh besar lebih dari dua tahun, ibu bisa menambahkan pasta gigi saat membersihkannya.

    Ajarkan ia sikat gigi dua kali sehari, yaitu setelah sarapan dan sebelum tidur. Hal ini dapat membantunya terhindar dari berbagai kerusakan gigi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 11/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan