backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

5 Pilihan Resep MPASI Brokoli yang Mudah Plus Manfaatnya

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 30/09/2021

    5 Pilihan Resep MPASI Brokoli yang Mudah Plus Manfaatnya

    Untuk memenuhi nutrisi dan gizi bayi, orangtua perlu memperkenalkan variasi sayuran saat si kecil belajar makan MPASI. Tak hanya bayam, wortel, atau sawi, Anda juga bisa memberikan brokoli untuk si kecil. Apalagi, brokoli juga termasuk ke dalam superfood. Berikut adalah manfaat sekaligus resep dari MPASI brokoli yang perlu orangtua ketahui.

    Manfaat MPASI dengan bahan brokoli untuk bayi

    mpasi brokoli

    Mengutip dari Pregnancy, Birth, and Baby, buah dan sayur adalah jenis makanan yang sangat penting untuk si kecil.

    Tekstur, rasa, hingga warna dari sayuran yang berbeda pun menambah variasi sehingga ia bisa memilih makanan kegemarannya.

    Nah, brokoli adalah salah satu jenis sayuran yang masuk ke dalam kategori superfood yang sudah bisa ibu perkenalkan sejak mulai MPASI usia 6 bulan.

    Apalagi, brokoli juga tergolong rendah kalori, mengandung banyak nutrisi serta antioksidan yang bermanfaat untuk MPASI bayi.

    Berikut adalah beberapa manfaat brokoli dalam MPASI bayi yang kaya nutrisi seperti vitamin, mineral, dan juga serat.

    1. Menjaga kesehatan tulang

    Tak hanya susu, brokoli juga punya kandungan kalsium cukup tinggi sehingga MPASI yang ibu berikan bermanfaat untuk membantu perkembangan tulang dan gigi bayi.

    Kalsium dan kolagen bekerjasama untuk menjaga kesehatan serta kekuatan tulang. Vitamin C yang ada dalam MPASI brokoli bermanfaat memproduksi kolagen.

    Begitu juga peran vitamin K dalam brokoli yang membantu mencegah masalah pembentukan tulang hingga menurunkan peluang terjadinya osteoporosis di masa depan.

    2. Membantu sistem pencernaan

    Sebagian besar sayuran mempunyai kandungan serat termasuk brokoli. Kandungan serat pada brokoli dalam MPASI bermanfaat untuk membantu kerja saluran pencernaan dan mencegah sembelit.

    Saat bayi mengalami sembelit, ibu bisa meningkatkan asupan serat secara bertahap. Apalagi, serat dapat menyerap air sehingga asupan cairan bagi bayi pun bertambah.

    Kandungan serat juga berfungsi mengatur kadar gula darah sehingga membantu menunda rasa lapar.

    3. Menjaga kekebalan tubuh

    Menu MPASI brokoli yang mempunyai kandungan vitamin C juga dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh si kecil.

    Vitamin C mempunyai senyawa antioksidan yang dapat menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan serta mengurangi kerusakan sel.

    Perlu Anda ketahui pula bahwa vitamin C dalam brokoli juga berfungsi sebagai neurotransmitter, yakni bahan kimia yang penting untuk pengiriman sinyal pada sistem saraf.

    4. Memelihara kesehatan mata

    Ada pula kandungan vitamin A dalam brokoli yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan gigi, kulit, serta meningkatkan sistem penglihatan.

    Walaupun masalah penglihatan pada bayi tergolong jarang terjadi, tidak ada salahnya Anda mencegah kondisi tersebut dengan memaksimalkan nutrisi si kecil sejak dini.

    Resep MPASI brokoli yang mudah dan enak

    mpasi brokoli

    Pemberian makanan bayi tentunya bisa ibu lakukan secara bertahap sesuai dengan usianya. Berikut adalah beberapa inspirasi resep MPASI dengan bahan brokoli yang bisa Anda coba.

    1. Bubur brokoli telur

    Orangtua perlu memberikan tekstur makanan yang halus dan lembut pada bayi usia 6 bulan, yaitu masa perkenalan MPASI.

    Selain brokoli, Anda bisa menambahkan bahan lainnya seperti telur sebagai protein yang bermanfaat untuk perkembangan otaknya.

    Berikut resep MPASI bubur brokoli dan telur yang pembuatannya cukup mudah.

    Bahan-bahan:

    • 1 buah telur
    • 3-4 buah brokoli yang sudah dipotong
    • Nasi putih secukupnya
    • 1 gelas kaldu ayam
    • 1 siung bawang merah dan bawang putih
    • Unsalted butter

    Cara membuat:

    1. Tumis bawang putih dan bawang merah hingga harum.
    2. Masukkan kaldu ayam bersama dengan nasi putih.
    3. Masukkan telur bersama dengan brokoli.
    4. Masak hingga mengental, lalu saring hingga teksturnya sesuai
    5. Tambahkan unsalted butter jika perlu.

    2. Risotto udang brokoli

    Bosan dengan bubur atau puree, ibu juga bisa memodifikasi makanan orang dewasa seperti risotto sebagai menu MPASI dengan bahan brokoli.

    Ketika si kecil tidak mempunyai alergi makanan laut, coba ganti protein dengan udang sejak usia 8 bulan. Udang bermanfaat untuk mengoptimalkan perkembangan sel tubuh serta otak si kecil.

    Bahan-bahan:

    • 5 sdm beras putih
    • 100 ml cooking cream
    • 200 ml kaldu
    • 80 gram udang
    • 15 gram brokoli cincang kecil
    • 15 gram labu
    • 1 sdm bawang bombay cincang
    • Unsalted butter
    • Garam dan gula secukupnya

    Cara membuat:

    1. Tumis bawang bombay dengan butter hingga wangi.
    2. Tambahkan udang dan tumis hingga setengah matang.
    3. Masukkan beras putih beserta kaldu.
    4. Setelah air kaldu berkurang, masukkan cooking cream, lalu tambahkan brokoli dan labu.
    5. Apabila sudah mengental, tambahkan garam atau kaldu jamur
    6. Anak bisa langsung mengonsumsinya atau sesuaikan kembali teksturnya.

    3. Brokoli dan kentang panggang

    Karbohidrat lainnya yang bisa ibu gunakan dalam MPASI dengan bahan utama brokoli adalah kentang.

    Apalagi, pada usia 9 bulan ke atas si kecil sudah bisa mengonsumsi makanan dengan tekstur yang lebih tebal dan sedikit kasar.

    Bahan-bahan:

    • 250 gram kentang, iris tipis
    • 70 gram brokoli cincang
    • 1 buah wortel, iris tipis
    • 1 butir telur, kocok lepas
    • 300 ml cooking cream
    • 50 gram keju cheddar parut
    • Kaldu jamur, lada, unsalted butter secukupnya

    Cara membuat:

    1. Oles wadah tahan panas dengan mentega agar tidak lengket.
    2. Susun kentang, brokoli, dan juga wortel.
    3. Campur cooking cream, telur, kaldu jamur dan lada, lalu aduk hingga rata. Siram ke dalam susunan kentang brokoli.
    4. Panggang selama 45 menit dalam suhu 180 derajat Celsius, angkat, lalu sajikan.

    4. Nugget ayam brokoli

    Setelah fase bayi tumbuh gigi, orangtua sudah bisa memberikan makanan seperti finger food kepada si kecil.

    Coba berikan MPASI seperti olahan nugget ayam, brokoli, dan juga keju sebagai pilihan ketika bayi susah makan.

    Bahan-bahan:

    • 1 potong dada ayam
    • ½ – 1 brokoli, cincang halus
    • 1 butir telur
    • 3 sdm tepung tapioka
    • Keju parut sesuai selera
    • 2–3 siung bawang putih
    • Kaldu jamur dan lada secukupnya

    Bahan baluran:

    • Air matang secukupnya
    • 4 sdm Tepung terigu
    • Tepung roti/panir

    Cara membuat:

  • Blender ayam, brokoli, bawang putih, dan telur hingga halus.
  • Lalu, campurkan dengan tepung tapioka, keju, kaldu jamur, dan lada hingga merata.
  • Masukkan ke dalam adonan lalu kukus sekitar 30 menit.
  • Setelah matang, dinginkan sebentar, lalu bentuk sesuai keinginan.
  • Campurkan terigu dan air, pastikan tidak menggumpal.
  • Masukkan nugget yang sudah dibentuk ke dalam larutan di atas, lalu balur dengan tepung roti.
  • Anda bisa menyimpannya terlebih dahulu ke dalam kulkas sebelum menggoreng.
  • 5. Bakwan brokoli jagung

    Satu lagi resep MPASI brokoli yang bisa orangtua sajikan sebagai camilan bayi atau pun finger food. Bahan seperti jagung dapat menjadi penambah tekstur serta rasa manis alami.

    Bahan-bahan:

    • 250 gram tepung terigu
    • 1 sdm maizena
    • Brokoli cincang sesuai selera
    • Jagung sudah dipipil sesuai selera
    • 1 batang saun bawang, iris tipis
    • 2 – 3 siung bawang putih
    • Kaldu jamur, lada, gula, secukupnya
    • 100 – 200 ml air dingin

    Cara membuat:

    1. Siapkan brokoli dan jagung ke dalam wadah, sisihkan.
    2. Masukkan tepung terigu dan maizena ke dalam wadah. Aduk rata bersama bawang putih dan bumbu lainnya.
    3. Lalu, tambahkan air dan aduk hingga merata. Perbandingannya, sayur harus lebih banyak daripada tepung. Tes rasa sebelum siap menggoreng.
    4. Goreng dengan menggunakan api sedang agar tidak cepat gosong.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 30/09/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan